This study examines the implementation of human resource (HR) development at the Prabumulih City Public Order Agency (Satpol PP), based on indications of suboptimal organizational performance. The background to this problem is the importance of quality human resources for improving public services, yet existing development programs are suspected of being ineffective. The focus of this study is to analyze in-depth the implementation of HR development programs, specifically education and training (diklat), through four management functions. The main research steps were conducted using a qualitative descriptive approach, with interviews as the primary data collection technique to obtain a comprehensive overview. The main findings indicate that although the planning and organization of training have been running quite well, implementation and oversight remain very weak. Many programs have not been realized as planned due to budget constraints, which has resulted in low personnel performance. Furthermore, the main conclusion confirms that the lack of post-training supervision and budget constraints are major obstacles, leading to decreased officer motivation and the inability to achieve HR development goals. Therefore, fundamental improvements in implementation management and oversight are needed to ensure program effectiveness and improve overall organizational performance. ABSTRAKPenelitian ini mengkaji implementasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Prabumulih, yang didasari oleh adanya indikasi kinerja organisasi yang belum optimal. Latar belakang masalah ini adalah pentingnya SDM berkualitas untuk meningkatkan pelayanan publik, namun program pengembangan yang ada diduga belum berjalan efektif. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam pelaksanaan program pengembangan SDM, khususnya pendidikan dan pelatihan (diklat), melalui empat fungsi manajemen. Langkah penelitian utama dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer untuk mendapatkan gambaran menyeluruh. Temuan utama menunjukkan bahwa meskipun aspek perencanaan dan pengorganisasian diklat telah berjalan cukup baik, aspek pelaksanaan dan pengawasan masih sangat lemah. Banyak program tidak terealisasi sesuai rencana akibat kendala anggaran, yang berdampak pada rendahnya kinerja personel. Selain itu, simpulan utama menegaskan bahwa minimnya pengawasan pasca-diklat dan keterbatasan anggaran menjadi penghambat utama, menyebabkan motivasi petugas menurun dan tujuan pengembangan SDM tidak tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan fundamental dalam manajemen pelaksanaan dan pengawasan untuk memastikan efektivitas program dan peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Copyrights © 2025