JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI
Vol. 8 No. 3 (2024)

Manajemen Rantai Pasok dan Kelembagaan pada Komoditas Cabai sebagai Upaya Penanggulangan Inflasi di Kabupaten Bungo

Rusnaini, Sasmita (Unknown)
Elsyra, Nova (Unknown)
Poiran, Poiran (Unknown)
Albadry, Syah Amin (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2024

Abstract

Dari 37 provinsi di Indonesia, Jambi mencatat inflasi yang paling tinggi, yakni mencapai 8,55 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melaporkan ada dua daerah yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi nasional. Keduanya ialah Kota Jambi dan Kabupaten Bungo. Inflasi terjadi karena masalah ketersediaan barang kebutuhan dan harganya di pasaran yang sedang naik. Fakta pembentuk inflasi yang mempengaruhi tingkat inflasi di Kabupaten Bungo diantaranya penyumbang yang terbesar dari makanan itu ialah cabai. Permasalahan pokok dalam pengembangan agribisnis cabai adalah belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan pasokan, dan kuantitas yang sesuai dengan permintaan pasar, khususnya untuk tujuan pasar modern (supermarket/hypermarket), dan industri pengolahan, konsumen institusi (hotel, restoran, rumah sakit. Permasalahan tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar pelaku agribisnis. Hal ini menyebabkan struktur kelembagaan agribisnis komoditas cabai menjadi rapuh dan keterkaitan manajemen rantai pasok menjadi lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi struktur rantai pasok komoditas cabai di Kabupaten Bungo; 2) menganalisis kelembagaan petani cabai di Kabupaten Bungo; 3) merumuskan strategi untuk meningkatkan daya saing komoditas cabai di Kabupaten Bungo dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Terdapat enam struktur rantai pasok dalam pendistribusian cabai di Kabupaten Bungo Rantai pasok yang paling dominan digunakan adalah struktur rantai 3 yang terdiri dari petani, pengumpul, dan pasar induk; (2) Sektor utama dalam kelembagaan terdiri dari public sector, voluntary sector, dan private sector. Pelaku yang terlibat dalam public sector adalah Dinas TPH, Agroklinik Hortikultura, dan STA. Pelaku yang terlibat dalam voluntary sector adalah Kelompok tani/ Gapoktan dan Koperasi, sedangkan pelaku yang terlibat dalam private sector adalah lembaga keuangan formal, lembaga keuangan informal, pemasok saprodi, industri pengolahan, dan pasar; (3) Analisis SWOT menghasilkan 15 alternatif strategi yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan daya saing komoditas cabai di Kabupaten Bungo

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

jptam

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal Pendidikan Tambusai is Jurnal Electronic which contains the results of research and literature studies related to the field of education, including; regulation of education, learning activities, learning strategies, teacher professionalism, students, education and education personnel, issues ...