Evaluasi pasca kegiatan dalam event kemahasiswaan seringkali menjadi momen krusial yang dapat memicu ketegangan, seperti yang terjadi dalam penyelenggaraan cabang olahraga badminton pada Dekan Cup FIS UNP 2024. Artikel ini mengkaji konflik yang muncul antara koordinator cabang olahraga badminton dengan panitia penyelenggara saat rapat evaluasi akhir kegiatan. Perselisihan bermula dari ketidaksetujuan terhadap evaluasi dari sikap pertanggung jawaban panitia lainnya terhadap pekerjaan yang sudah menjadi tupoksi nya sendiri. Melalui pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara mendalam, penelitian ini mengungkap bahwa minimnya koordinasi awal, perbedaan pendapat mekanisme acara, serta ketidakjelasan alur komunikasi menjadi akar permasalahan. Ketegangan dalam forum evaluasi semakin meningkat ketika pembahasan mengenai sikap dan sifat yang tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dan dianggap lalai oleh beberapa pihak. Proses mediasi yang dimotori oleh Penanggung Jawab acara ini menghasilkan sejumlah rekomendasi perbaikan, termasuk penyusunan SOP yang lebih detail untuk penyelenggaraan event serupa di masa mendatang. Kasus ini memberikan pembelajaran penting tentang urgensi perencanaan yang matang, transparansi pengelolaan kegiatan, dan pentingnya membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi kemahasiswaan.
Copyrights © 2024