Penelitian ini mengkaji pentingnya strategi aplikatif yang seimbang antara spiritual Islam dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam pendidikan Islam agar mampu meghadapi tantangan modernisasi terutama terkait dengan sekularisasi dan westernisasi berdasarkan pemikiran Al-Attas dan Gulen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Al-Attas dan Gulen memberikan jawaban teoritis dan praktis terhadap krisis identitas pendidikan Islam kontemporer, serta bagaimana ide-ide mereka dapat berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan sistem pendidikan Islam yang integratif, spiritual, dan kompetitif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni studi pustaka (literatur) yang bersumber dari artikel, buku, dan lainnya, dengan pola deduktif induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas dan Fethullah Gülen memberikan kontribusi penting dalam menjawab tantangan pendidikan modern, yang mana Al-Attas menekankan konsep Islamisasi ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk memurnikan ilmu dari pengaruh sekularisme dan mengintegrasikan sains dengan nilai-nilai Islam dan juga mengembangkan konsep Ta’dib, yang menekankan pentingnya adab dan akhlak dalam pendidikan. Sementara itu, Gulen melalui konsep Hizmet mengembangkan sistem pendidikan berbasis spiritual dan sosial yang menyeimbangkan antara ilmu modern dan nilai-nilai Islam. Adapun implikasi pemikiran keduanya dalam pendidikan Islam di Indonesia yaitu reformasi kurkulum berbasis nilai Islam, pendidikan karakter berbasis adab, dan model pendidikan inklusif.
Copyrights © 2025