Penelitian ini mengkaji bentuk interaksi anak usia dini suku Bajo dengan lingkungan maritim serta nilai-nilai pelestarian lingkungan yang ditanamkan oleh keluarga dan komunitas di Desa Terapung, Buton Tengah. Penelitian ini Menggunakan Jenis Penelitian deskriptif kualitataif Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara teknik pengumpulan data redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sampel dalam penelitian ini yaitu 14 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anak-anak suku Bajo telah memiliki hubungan yang erat, intensif, dan bermakna dengan laut sejak usia dini. Interaksi ini tumbuh secara alami melalui aktivitas keseharian seperti bermain di tepi laut, berenang, serta membantu orang tua dalam kegiatan melaut. Laut bukan hanya ruang bermain, tetapi juga menjadi ruang belajar yang membentuk kesadaran ekologis anak-anak secara kontekstual dan reflektif, Keluarga dan komunitas adat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan melalui keteladanan, cerita adat, dan aktivitas bersama. Nilai-nilai yang diwariskan meliputi penghormatan terhadap laut sebagai sumber kehidupan, tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan, larangan merusak ekosistem laut, semangat gotong royong, serta kepercayaan spiritual yang memperkuat identitas budaya maritim suku Bajo. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan ekologis anak usia dini dalam masyarakat Bajo berlangsung secara alami dalam konteks budaya, tanpa intervensi formal, namun sarat makna dan relevansi bagi pelestarian lingkungan maritim.
Copyrights © 2025