Penelitian ini mengkaji konsep nasut dan lahut dalam pemahaman hakikat Baitul Makmur yang memiliki dimensi penting dalam tradisi tasawuf Islam. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten terhadap naskah-naskah klasik dan interpretasi para ulama sufi, studi ini mendalami makna esoteris dari dualitas nasut (dimensi kemanusiaan) dan lahut (dimensi ketuhanan) dalam konteks Baitul Makmur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep nasut dan lahut pada Baitul Makmur merepresentasikan perpaduan antara aspek zahir dan batin dalam spiritualitas Islam, di mana Baitul Makmur tidak hanya dipahami sebagai bangunan fisik di langit ketujuh, tetapi juga sebagai simbol pertemuan antara dimensi manusiawi dan ilahiah. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pemahaman akan dualitas nasut-lahut pada Baitul Makmur memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan diskursus tasawuf dan penghayatan spiritual umat Islam. Temuan ini memperkaya khazanah pemikiran Islam, khususnya dalam bidang tasawuf dan kajian esoteris.
Copyrights © 2024