Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman pangan strategis di lahan kering karena toleransinya terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Namun, serangan kutu kebul (Bemisia tabaci) menjadi kendala utama dalam budidayanya, terutama karena hama ini juga berperan sebagai vektor penyakit. Review ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi, mekanisme kerja, tantangan, dan strategi penerapan Encarsia formosa sebagai agen pengendali hayati kutu kebul pada ubi jalar di lahan kering, serta implikasinya terhadap peningkatan produktivitas dan keberlanjutan sistem pertanian. Penggunaan parasitoid E. formosa sebagai agen pengendali hayati menawarkan solusi ramah lingkungan untuk mengendalikan kutu kebul, mengurangi ketergantungan pada insektisida kimia, serta mendukung prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Parasitoid ini efektif menyerang stadium nimfa hama dan memiliki potensi meningkatkan hasil ubi jalar hingga 30%. Meskipun demikian, efektivitas E. formosa sangat dipengaruhi oleh kondisi agroekosistem, termasuk suhu, kelembapan, dan ketersediaan tanaman inang.
Copyrights © 2025