Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa figuratif dalam sastra lisan Rabab Pasisia, sebuah tradisi lisan dari Minangkabau, Sumatera Barat, serta implikasinya pada pengembangan materi ajar tentang majas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis tekstual pada naskah Rabab Pasisia. Data dikumpulkan melalui teknik menyimak dan mencatat, dilanjutkan dengan analisis terhadap jenis-jenis bahasa figuratif yang ditemukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jenis majas yang dominan adalah metafora, hiperbola, personifikasi, antitesis, elipsis, dan aliterasi. Penggunaan majas ini memberikan nilai estetika, memperkuat pesan, dan menciptakan efek emosional dalam sastra lisan Rabab Pasisia. Implikasi penelitian ini adalah penggunaan sastra lisan ini sebagai materi ajar dapat membantu siswa memahami konsep bahasa figuratif secara kontekstual dan mengembangkan keterampilan kreatif dalam mengapresiasi sastra Indonesia. Simpulan ini menekankan pentingnya mempertahankan tradisi lisan sebagai sumber pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal dan kurikulum.
Copyrights © 2024