Korea Selatan kerap melancarkan aksi boikot kepada aktor yang terkena skandal. Aksi boikot yang dikemas secara modern ini, dikenal sebagai cancel culture. Biasanya, para aktor dinaungi langsung oleh sebuah agensi. Dalam hal ini, agensi difungsikan sebagai pihak manajemen yang bertanggung jawab atas karir para aktor yang telah terikat kontrak dengan mereka. Pada kasus Kim Seon Ho, agensi Salt Entertainment yang menaunginya, juga berupaya bertanggung jawab pada karir sang aktor. Kendati sudah ada kabar terbaru mengenai kebohongan yang dibuat oleh mantannya Choi Young Ah, agensi Kim Seon Ho tetap melakukan praktik public relation. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dengan studi pustaka, website dan dokumentasi. Artikel ini menunjukan hasil bahwa agensi mengadvokasi public relation pada situasi krisis yang tengah dihadapi Kim Seon Ho, ketika sang aktor tengah naik daun. Salt Entertainment menerapkan prinsip public relation untuk mengadvokasi, yakni keterbukaan dan konsisten. Sementara pada prinsip pertama, yakni kecepatan, Salt Entertainment lebih memilih untuk tidak menerapkan. Lantaran, tidak ingin menerima serangan atau krisis dalam hal lain.
Copyrights © 2021