Latar Belakang: Kemampuan bersosialisasi harus dimiliki sejak anak masih kecil. Ketidakmampuan anak berperilaku sosial yang diharapkan lingkungannya, dapat berakibat anak terkucil dari lingkungan, tidak terbentuknya kepercayaan pada diri sendiri, dan menarik diri dari lingkungan. Salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan anak adalah aktivitas bermain social, salah satu jenis permainan pada anak usia sekolah dasar melibatkan interaksi sosial dalam kelompok adalah cooperative play. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa keberhasilan terapi cooperative play untuk mengatasi gangguan interaksi sosial anak usia sekolah dasar. Metode: Penelitian dilakukan secara studi kasus pada 2 anak yang berfokus pada tindakan keperawatan terapi cooperative play selama 40 menit, dilakukan 3 kali pemberian dihari yang berbeda. Hasil: Perkembangan anak dari saat pengkajian pada klien 1 dan 2 mengalami gangguan interaksi/tidak bisa memulai percakapan dengan teman yang baru dikenal. Setelah penerapan terapi cooperative play anak mampu memulai percakapan dalam tema yang bermacam-macam dan gangguan interaksi sosial perlahan berkurang dan teratasi. Kesimpulan: Terapi cooperative play bisa diterapkan pada anak-anak yang mengalami gangguan interaksi sosial akibat terlalu fokus pada permainan yang melibatkan diri sendiri seperti game di gadget.
Copyrights © 2025