Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena burnout pada mahasiswa yang menjalani peran ganda sebagai mahasiswa dan pekerja, dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode fenomenologi. Burnout didefinisikan sebagai kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat tekanan yang berkelanjutan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap tiga subjek yang memiliki latar belakang pekerjaan dan pendidikan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout pada mahasiswa pekerja dipengaruhi oleh faktor internal seperti kepribadian, kemampuan adaptasi, dan manajemen waktu, serta faktor eksternal seperti tekanan lingkungan kerja dan kurangnya dukungan sosial. Strategi yang digunakan mahasiswa untuk mengatasi burnout meliputi pengelolaan prioritas, motivasi diri, serta manajemen waktu yang efektif. Selain itu, ditemukan bahwa lingkungan kerja yang mendukung dan apresiatif dapat membantu mengurangi risiko burnout. Penelitian ini juga mengungkap tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam membedakan peran mereka sebagai mahasiswa dan pekerja, yang dapat menyebabkan krisis identitas. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan perusahaan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung keseimbangan antara tanggung jawab akademik dan profesional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi institusi pendidikan dan tempat kerja untuk lebih memahami kebutuhan mahasiswa pekerja serta mengurangi risiko burnout.
Copyrights © 2025