Pengrajin genting merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Wirun, dengan lebih dari 70 pengrajin yang tersebar di Dusun Kebak, Mertan, Ngambak Kalang, dan Godekan. Sejak awal abad ke-19, usaha ini telah diwariskan secara turun-temurun. Namun, pengrajin kini menghadapi berbagai kendala, seperti sulitnya bersaing dengan produk genting modern serta ketergantungan produksi pada musim hujan yang sering menghambat kegiatan usaha. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan pengrajin dalam mengembangkan diversifikasi produk berbahan dasar tanah liat, seperti batu bata tempel dan terakota, guna menjaga keberlanjutan ekonomi lokal. Metode pelaksanaan mencakup sosialisasi edukatif dan pelatihan teknis yang difokuskan pada pengembangan keterampilan baru dan peningkatan ragam produksi. Keberhasilan program dinilai dari bertambahnya jenis produk yang dihasilkan, partisipasi aktif para pengrajin, serta keterlibatan pihak-pihak terkait seperti aparatur desa, BUMDes, dan mahasiswa. Hasil pelaksanaan program menunjukkan peningkatan kemampuan pengrajin dalam menghasilkan produk diversifikasi berupa batu bata tempel dan terakota, serta tingginya partisipasi dari pengrajin, pemangku kepentingan desa, BUMDes, dan mahasiswa. Secara keseluruhan, program ini berhasil mendukung peningkatan daya saing produk lokal dan keberlanjutan ekonomi berbasis potensi tanah liat di Desa Wiru
Copyrights © 2025