Latar Belakang: Sebanyak 14% kematian anak di bawah 5 tahun disebabkan oleh pneumonia dengan total kematian mencapai 740.180 jiwa. Berdasarkan data rekam medis RSUD Bendan Kota Pekalongan ditemukan tren kasus pneumonia pada anak meningkat 102 kasus pada 2021 menjadi 202 kasus pada tahun 2023. Sesak napas dan batuk karena terjadi penumpukan sekret di jalan napas sering menjadi keluhan utama pada anak dengan pneumonia. Implementasi keperawatan utama yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas maupun pola napas pada anak akibat pneumonia yaitu manajemen jalan napas. Metode: Rancangan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi kasus. Tujuan untuk menggambarkan implementasi beberapa tindakan manajemen jalan napas pada anak dengan pneumonia. Responden terdiri dari 6 pasien anak di bawah 5 tahun dan mengalami masalah bersihan jalan napas maupun pola napas tidak efektif. Manajemen jalan napas dilakukan selama 3 hari. Hasil : Jenis tindakan manajemen jalan napas yang sama dilakukan pada 6 pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang muncul yaitu monitor pola napas, bunyi napas, dan terapi nebulizer. Fisioterapi dada dilakukan pada 2 pasien; terapi oksigen hanya diberikan pada 2 pasien; pemberian minuman hangat dan hidrasi yang optimal hanya dilakukan pada 1 pasien. Terdapat perbaikan jalan napas pada keenam pasien dengan rincian 2 pasien masalah teratasi sebagian dan 4 pasien masalah teratasi. Adapun indikator utama penilaian berdasarkan perbaikan frekuensi napas (RR), penurunan atau hilangnya bunyi napas tambahan, perbaikan saturasi oksigen, penurunan atau hilangnya sesak napas, hilangnya batuk. Kesimpulan: Manajemen jalan napas dapat menurunkan keluhan bersihan jalan napas dan pola napas tidak efektif pada anak dengan pneumonia. Kata Kunci: manajemen jalan napas; pneumonia; anak
Copyrights © 2024