Islam mengajarkan pemeluknya untuk mempertimbangkan segala sesuatu sebelum bertindak, termasuk dalam mengungkapkan diri dalam ruang publik. Malu dan religiusitas yang ada pada umat muslim diharapkan mampu menjadi kontrol dalam mengekspresikan diri di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh malu dan religiusitas terhadap self-disclosure di media sosial melalui self-control pada muslim di Pekanbaru dalam sebuah model. Data diperoleh melalui skala Al-Haya’ untuk mengukur malu pada muslim, self-control scale, religiosity scale dan self-disclosure scale. Berdasarkan analisis SEM dari data 533 orang masyarakat pengguna media sosial di Kota Pekanbaru, diketahui bahwa model yang diajukan tidak fit dengan indeks kesesuaian model χ2 (5) = 214, p < 0.05; RMSEA = 0.000; SRMR = 0.000; CFI = 1.000; TLI = 1.000. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh self-control terhadap self-disclosure. Namun, diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan dari malu terhadap self-control dan terhadap self-disclosure secara langsung. Sementara religiusitas tidak berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap self-disclosure, meskipun memengaruhi self-control. Dengan demikian, orang yang memiliki malu dan religiusitas yang tinggi menunjukkan self-control yang lebih baik, namun tidak menentukan self-disclosure-nya di media sosial.
Copyrights © 2024