Guru SDN 59 Kota Bengkulu menghadapi kesulitan mengembangkan perangkat pembelajaran secara mandiri yang sesuai dengan level berpikir dan mengintegrasikan budaya siswa. Kesulitan ini menyebabkan guru lebih cenderung menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disediakan oleh pemerintah, tanpa banyak penyesuaian terhadap kebutuhan spesifik siswa dan konteks lokal. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdiferensiasi TARL dan CRT Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan langsung. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pretest dan posttest. Hasil pretest menunjukkan tingkat pemahaman awal guru tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TaRL dan CRT yang masih rendah, sedangkan hasil posttest setelah pendampingan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan guru. Setelah pelatihan dan pendampingan, terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdiferensiasi TaRL dan CRT. Guru-guru berhasil mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan level berpikir siswa dan latar belakang budaya siswa.
Copyrights © 2025