Pendidikan kesehatan pada usia dini sangat penting untuk mengembangkan perilaku yang tepat terkait pengelolaan obat. Program-program seperti Apoteker Cilik (Apocil) dan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada praktik-praktik yang benar dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat, serta meningkatkan kesadaran tentang peran apoteker dalam pelayanan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak program edukasi Apocil dan DAGUSIBU dalam meningkatkan pengetahuan siswa kelas 3 SD Al-Irsyad Al-Islamiyah tentang profesi apoteker dan pengelolaan obat yang benar. Metode: Desain penelitian kuantitatif digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Penelitian ini dilakukan terhadap 71 siswa kelas 3 SD Al-Irsyad Al-Islamiyah. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur pemahaman siswa mengenai profesi apoteker dan penerapan konsep DAGUSIBU. Data dianalisis menggunakan uji-t dependen untuk membandingkan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi edukasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan siswa, dengan skor rata-rata pre-test 42,92 dan post-test 98,13, yang mencerminkan peningkatan sebesar 39,14%. Analisis uji-t berpasangan menunjukkan nilai p=0,000 (p0,05), yang menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara skor pre-test dan post-test. Kesimpulan: Program Apocil dan DAGUSIBU secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa.
Copyrights © 2025