Sejak kemunculannya, seni ukir Jepara mengalami pasang surut. Selain karena faktor ekonomi, hal ini juga dipengaruhi oleh minat generasi muda terhadap seni ukir. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika proses pewarisan seni ukir Jepara melalui pendidikan. Ada dua hal yang menjadi fokus kajian tulisan ini, yaitu sejarah dan perkembangan ukir Jepara dan dinamika pendidikan seni ukir Jepara. Hasil kajian menunjukkan bahwa seni ukir Jepara diajarkan melalui tiga jenis pendidikan, yaitu formal melalui sekolah kejuruan dan non kejuruan, non formal melalui brak dan sanggar, dan informal melalui pendidikan keluarga. Ketiga jenis pendidikan tersebut pada kenyataannya juga mengalami pasang surut. Namun, hingga saat ini yang masih eksis bertahan hanyalah pendidikan ukir dengan pola pendidikan informal dan non formal. Adapun pendidikan formal melalui sekolah kejuruan harus gulung tikar karena berbenturan dengan regulasi. Sementara pendidikan formal melalui sekolah non kejuruan dianggap kurang efektif karena hanya sebagai pelajaran tambahan.
Copyrights © 2023