Abstract: Evangelism must be done correctly and peacefully to its listeners. To realize this, an effective strategy is needed so that the gospel is delivered without debate with different beliefs. The apostle Paul, a highly educated, insightful, and communicative Pharisee, was chosen by God to spread the gospel to the Gentiles. In his mission, Paul preached the gospel to Athens, a place where scholars and various fisuf sects were born. The purpose of writing this article is to provide insight to Christians on how to conduct effective evangelism in communities that have different religions or creeds. The method used in this writing is qualitative-descriptive with a scientific review of the literature. The findings in this article describe that Paul conveyed the gospel message through an inscription seen on an altar of idolatry. This opportunity was used by Paul to introduce the philosophers of Jesus Christ and how to worship the true God. As a result, some members of the Areopagus Court joined him and believed in Jesus. What Paul did was part of an evangelistic strategy that was applicable in the field in carrying out the mission of the Great Commission. Abstrak: Penginjilan harus dilakukan secara benar dan damai kepada para pendengarnya. Untuk merealisasikan hal itu, diperlukan strategi yang efektif agar injil tersampaikan tanpa perdebatan dengan kepercayaan yang berbeda. Rasul Paulus, seorang Farisi yang memiliki latar pendidikan yang tinggi, berwawasan luas, dan komunikatif dipilih Tuhan untuk menyebarkan Injil ke bangsa-bangsa non-Yahudi. Dalam misinya, Paulus mengabarkan Injil ke Athena, sebuah tempat dimana kaum terpelajar dan berbagai aliran fisuf dilahirkan. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan wawasan kepada orang Kristen dalam melakukan penginjilan yang efektif pada masyarakat yang memiliki agama atau aliran kepercayaan yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif-deskriptif dengan kajian ilmiah literatur. Temuan dalam artikel ini menguraikan bahwa Paulus menyampaikan pesan Injil melalui sebuah tulisan yang dilihat pada sebuah mezbah penyembahan berhala. Kesempatan ini dipakai Paulus untuk mengenalkan tentang Yesus Kristus dan bagaimana menyembah kepada Allah yang benar kepada para filsuf aliran epikurios dan stoa. Dampaknya adanya beberapa anggota Mahkamah Areopagus yang menggabungkan diri dengannya dan percaya kepada Yesus. Apa yang dilakukan Paulus bagian dari strategi penginjilan yang aplikatif di lapangan dalam menjalankan misi Amanat Agung.
Copyrights © 2024