Budidaya udang Litopenaeus vannamei dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kualitas air yang menentukan tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa kualitas air serta hubungannya dengan pertumbuhan udang vaname pada masa pemeliharaan. Pengamatan dilakukan secara in situ dan ex situ selama 80 hari masa pemeliharaan (Day of Culture/DOC 0–80) dengan mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi. Hasil pengukuran menunjukkan suhu berada pada kisaran optimal (29–34℃) dengan tingkat kecerahan 30 cm pada DOC 56. Parameter kimia menunjukkan pH relatif stabil (6,88–7,63) dengan kondisi ideal, sedangkan DO cenderung rendah pada DOC 28 dan DOC 64 (2,0 mg/L). Salinitas berkisar 13–14 ppt tergolong rendah, sementara alkalinitas rendah teramati pada DOC 56 (40,8 mg/L). Hardness berada pada kisaran 2.756–3.573 mg/L dan dinilai ideal. Nilai TOM (54,50–68,26 mg/L) dan TAN (0,33–0,98 mg/L) menunjukkan kondisi masih sesuai untuk budidaya. Konsentrasi nitrit masih pada kondisi ideal yaitu dibawah 1 mg/l. Namun, nilai fosfat meningkat pada DOC 56 (0,44 mg/L). Dari parameter biologi, total bakteri mencapai 45×10³ CFU/ml dengan dominasi non-Vibrio (TVC 45%), sehingga masih aman bagi pemeliharaan. Hasil sampling pertumbuhan yang dilakukan setiap 7–10 hari menunjukkan kondisi pertumbuhan yang baik, dengan ADG tertinggi pada DOC 70 sebesar 0,29 g/hari dan ABW pada DOC 80 mencapai 15,53 g. Secara keseluruhan, performa kualitas air masih mendukung pertumbuhan udang vaname meskipun terdapat beberapa parameter yang perlu diperbaiki. Untuk meningkatkan kondisi kualitas air pada tambak tersebut, sebaiknya dilakukan penambahan kincir air (PWA) menjadi minimal 8 unit untuk meningkatkan konsentrasi oksigen dan sirkulasi air di tambak. Serta, perlu dilakukan penyiphonan pada dasar tambak secara rutin dimulai pada DOC 40 hari, untuk mengurangi jumlah bahan organik pada dasar tambak.
Copyrights © 2025