Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan dengan sumber panas. Perasan jeruk purut (Citrus hystrix.) teruji memiliki kandungan saponin, tanin, flavonoid, yang berpotensi sebagai penyembuhan luka bakar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi perasan jeruk purut dalam sediaan gel terhadap karakteristik fisik gel, aktivitas penyembuhan luka bakar secara makroskopis (diameter luka), dan konsentrasi efektif dari gel perasan jeruk purut. Penelitian dilakukan pada 5 ekor kelinci yang berumur 4 - 6 bulan yang masing-masing punggung kelinci dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Induksi dilakukan dengan menempelkan lempeng besi panas berdiameter 3cm selama 5 detik. Kelompok perlakuan meliputi F1, F2, F3 gel perasan jeruk purut dengan konsentrasi 15%,20%, 25%, kelompok kontrol negatif (basis gel), dan kelompok kontrol positif gel yang berisi ekstrak placenta bovine dan neomisin sulfat. Pengolesan gel dilakukan satu hari sekali sebanyak 300 mg. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke-14. Hasil statistika uji karakteristik fisik gel, dan aktivitas penyembuhan luka bakar menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kontrol negatif dengan ketiga konsentrasi gel perasan jeruk purut. Gel perasan jeruk purut konsentrasi 25% memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar yang setara dengan kontrol positif. Pemberian gel perasan jeruk purut pada kelinci dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar.
Copyrights © 2020