Kemacetan pada Simpang Jl. Pontiku – Jl.Cumi-cumi Kota Makassar merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalu lintas yang cukup tinggi dan belum berfungsinya sistem lalu lintas secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang tidak bersinyal dan merencanakan pengaturan lalu lintas untuk pengembangan menjadi persimpangan bersinyal pada simpang menggunakan metode MKJI 1997. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 serta program Excel 2013 untuk mengolah data lalu lintas. Data lalu lintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai derajat kejenuhan (DS) = 1,420. Nilai ini jauh di atas dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu DS = 0,85. Adapun rekayasa lalulintas yang telah dilakukan sebagai alternatif belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan yaitu ds = 1,325, namun belum mencapai nilai DS yang disarankan MKJI 1997. Oleh karena itu dibuat alternatif dengan merencanakan lampu lalu lintas dengan simpang bersinyal untuk mengoptimalkan kinerja simpang dimana nilai DS yang didapatkan adalah 0,64. Nilai ini masuk dalam nilai yang disarankan MKJI 1997 yaitu < 0,85. Kinerja persimpangan dapat dioptimalkan dengan peningkatan menjadi simpang bersinyal.
Copyrights © 2020