Kekayaan sumber daya alam di Indonesia termasuk pada potensi ketersediaan pasir besi yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan perkerasan. Khusus di Sulawesi Selatan, keberlimpahan pasir besi dideteksi ada di wilayah Barru, Takalar, Jeneponto, dan Selayar yang memiliki akumulasi ketersediaan sekitar 3,4 juta ton. Penelitian ini diadakan untuk menganalisis campuran lapis aus AC-WC yang mengandung pasir besi dan menguji kelayakannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran melalui pengujian Marshall dan deformasi permanen dengan wheel tracking. Variasi pasir besi yang dicoba yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%. Benda uji yang didesain sebanyak 2 briket tiap kadar pasir besi. Hasil pengujian menunjukkan karakteristik pasir besi memenuhi standar pengujian deformasi permanen campuran. Hasil lainnya menunjukkan bahwa pemanfaatan pasir besi dalam campuran berdampak pada menurunnya nilai stabilitas dan meningkatnya nilai kerapatan secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik campuran dan kadar optimum pasir besi ada pada variasi 2% karena mampu meningkatkan nilai stabilitas dan nilai VFA yang disinyalir terjadi karena lebih kecilnya rongga dalam agregat pasir yang mengakibatkan rendahnya absorbsi aspal sehingga aspal akan mengisi rongga- rongga yang ada pada campuran.
Copyrights © 2021