Beton aspal sebagai bahan untuk konstruksi jalan sudah lama dikenal dan digunakan secara luas dalam pembuatan jalan. Dalam Penelitian ini diuji pengaruh agregat halus terhadap campuran beraspal pada lapisan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Concrete) dengan menggunakan abu vulkanik sebagai bahan pengganti agregat halus kemudian melihat seberapa besar persentase kadar endapan abu vulkanik yang sesuai untuk digunakan dalam campuran aspal beton dan dibandingkan dengan dust normal abu batu. Campuran didesain berdasarkan metode Marshall yang mengacu pada Bina Marga. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah material produksi stone crusher PT. Krueng Meuh. Stabilitas campuran aspal beton ditinjau dengan alat Marshall terhadap benda uji normal 2x75 tumbukan. Dari uji Marshall menggunakan dust abu batu diperoleh kadar aspal optimum sebesar 5,25% yang menghasilkan density 2,228 gr/cm3, VIM sebesar 8,1%, VMA sebesar 18,5%, VFB sebesar 73,4%, stabilitas 1138 kg, flow sebesar 4,5 mm dan Marshall Quotient sebesar 252,7 kN/mm. Dari uji Marshall menggunakan endapan vulkanik sebagai agregat halus diperoleh kadar aspal optimum sebesar 4,95% yang menghasilkan density 2,240 gr/cm3, VIM sebesar 9,2%, VMA sebesar 17,9%, VFB sebesar 72,8%, stabilitas 1456 kg, flow sebesar 4,0 mm dan Marshall Quotient sebesar 373,5 kN/mm. Secara umum penggunaan endapan vulkanik dapat digunakan sebagai pengganti agregat halus, karena memiliki nilai parameter marshall yang memenuhi persyaratan.
Copyrights © 2018