Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di beberapa sekolah terutama pada pesantren masih belum secara optimal memasukan materi yang berkaitan dengan keberagaman dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang berkaitan dengan keberagaman dan toleransi dalam kehidupan disampaikan cenderung bersifat normatif tanpa membahas permasalah aktual yang sering terjadi dalam masyarakat. Akibatnya, banyak siswa yang memahami konsep toleransi secara teoritis, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata. Kurangnya pendekatan berbasis pengalaman juga membuat siswa sulit memahami dampak dari sikap intoleran hingga rasisme yang masih banyak terjadi disekitar. Faktor di sekitar lingkungan juga turut menjadi tantangan dalam pembentukan sikap toleransi melalui pendidikan. Tidak semua sekolah memiliki budaya inklusif yangn mendorong interaksi positif antara siwa dari berbagai latar belakang. Di beberapa daerah, degrasi sosial masih terjadi di lingkungan sekolah, dimana siswa cenderung berkelompok berdasarkan kesamaan etnis atau agama. Hal ini menghambat mereka untuk berinteraksi dengan kelompok lain dan memahami keberagaman secara langsung, dan membuat munculnya sifat intoleran. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme dan toleransi dalam pendidikan kewarganegaraan pada para santri di Pesantren Sa’datul Muttaqien Seberang Muaro Jambi, meningkatkan pemahaman dan penghagraan mereka terhadap adanya keberagaman, dan mendorong pembentukan karakter santri yang nasionalis dan toleran. Tahapan dalam pengabdian ini melalui sosialisasi, pelatihan, kemudian penerapan teknologi berupa media digital, pendampingan terakhir evaluasi dari keberlanjutan program. Pengabdian ini menghasilkan pemahaman mengenai keberagaman budaya dan sosial, kepedulian terhadap isu kewarganeagraan, penguatan sosial dalam ruang lingkut pesantrean khususnya santri dan juga guru asemakin meningkat.
Copyrights © 2025