Penerapan pembukuan keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Berakit memiliki peranan penting dalam mewujudkan tata kelola usaha yang efektif dan transparan. Namun, praktik di lapangan menunjukkan masih banyak pelaku usaha yang belum menerapkannya secara konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penerapan pembukuan keuangan UMKM di Desa Berakit serta mengidentifikasi tantangan dan peluang perbaikannya. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur dengan tiga pelaku UMKM dan satu perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan adanya paradoks antara kesadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya pembukuan dengan praktik yang belum berjalan optimal. Hambatan yang ditemukan bersifat multidimensi, meliputi faktor internal seperti kebiasaan, rasa malas, dan anggapan “cukup tahu tanpa mencatat”; faktor eksternal berupa keterbatasan sumber daya manusia dan pelatihan yang tidak berkelanjutan; serta kurangnya pemahaman konsep dasar akuntansi. Kondisi tersebut berdampak pada ketidakjelasan keuntungan, stagnasi usaha, hingga potensi konflik internal. Pembahasan menunjukkan bahwa pelatihan akuntansi sederhana, pendampingan berkelanjutan, dan motivasi internal menjadi kunci dalam meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM. Kesimpulannya, diperlukan pendekatan holistik yang tidak hanya menekankan pelatihan teknis, tetapi juga perubahan perilaku dan kebiasaan pencatatan agar UMKM di Desa Berakit mampu mengelola keuangan secara profesional dan berkelanjutan.
Copyrights © 2026