Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana jaringan sosial dan relasi kuasa mereproduksi ketimpangan pendidikan di sekolah melalui tinjauan pustaka bertipe systematic-narrative review (studi 2022–2025). Temuan utama menunjukkan bahwa ketimpangan tidak semata akibat sumber daya atau kebijakan makro, tetapi juga dibentuk oleh mekanisme mikro: (1) informational gatekeeping, kontrol atas aliran informasi penting; (2) alokasi sumber daya yang berpihak; (3) labeling dan tracking, penempatan akademik yang memperkuat stereotip; dan (4) peran broker yang menahan atau menyalurkan akses. Teori modal sosial (Bourdieu, Coleman), konsep relasi lemah (Granovetter), serta teori kekuasaan Foucault dan Lukes digunakan untuk menjelaskan bagaimana jaringan dan praktik pengawasan menciptakan dan meneguhkan privilese. Perbedaan konteks perkotaan dan pedesaan menegaskan peran jaringan lokal dan akses ke sumber daya formal. Kebaruan penelitian ini terletak pada penggabungan analisis mikro (praktik jaringan dan relasi kuasa) dengan perspektif struktural makro untuk menawarkan kerangka konseptual terpadu tentang reproduksi ketimpangan Pendidikan. Secara praktis penelitian ini merekomendasikan kebijakan menekankan transparansi distribusi informasi, program mentoring terstruktur, serta reformasi aturan dan budaya institusi untuk merombak struktur kekuasaan agar akses pendidikan menjadi lebih adil dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025