Penggunaan obat yang tidak rasional masih menjadi permasalahan di kalangan remaja, termasuk siswa sekolah kejuruan kesehatan, yang mulai melakukan swamedikasi tanpa pemahaman memadai. Kurangnya literasi obat berpotensi menimbulkan efek samping, kesalahan dosis hingga penyalahgunaan obat. Program DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat) sebagai materi utama edukasi disampaikan melalui integrasi teknologi digital. Tujuan kegiatan ini adalah membentuk siswa yang tidak hanya memiliki pemahaman yang benar tentang penggunaan obat, tetapi juga meningkatkan keterampilan digital sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan. Metode pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi: (1) pemaparan materi Dagusibu melalui video edukasi yang dikembangkan menggunakan Canva, LARAS, dan ChatGPT; (2) sesi praktik dan diskusi interaktif mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara benar; serta (3) sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme dan pemahaman siswa terkait prinsip DAGUSIBU. Media digital terbukti membantu siswa menyerap materi dengan lebih baik melalui visualisasi dan alur penyampaian yang lebih menarik dibandingkan metode konvensional. Kesimpulannya, pemanfaatan media digital dalam edukasi DAGUSIBU efektif meningkatkan literasi obat siswa SMK Kesehatan Mandonga.
Copyrights © 2025