Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan akhlak santun kepada peserta didik di SD Negeri 39 Kajai Pisik. Fokus penelitian terletak pada strategi pembiasaan, keteladanan, penggunaan media dan cerita, serta evaluasi berkelanjutan yang diterapkan guru dalam proses pembentukan karakter siswa. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengkaji berbagai praktik pembelajaran serta kendala yang muncul dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan nilai-nilai kesantunan merupakan strategi yang paling efektif, terlihat melalui rutinitas salam, meminta izin, penggunaan bahasa sopan, menjaga antrian, dan interaksi sosial yang baik. Keteladanan guru menjadi faktor penentu yang sangat berpengaruh karena peserta didik pada usia sekolah dasar lebih mudah meniru tindakan konkret dibandingkan menerima instruksi verbal semata. Selain itu, penggunaan media pembelajaran berupa cerita Nabi, video animasi, dan kegiatan role play turut mempermudah siswa memahami nilai akhlak secara aplikatif dan menarik. Kendati demikian, penelitian menemukan adanya hambatan seperti keterbatasan waktu pembelajaran, kurangnya media pembelajaran yang representatif, serta minimnya sinergi antara guru dan orang tua. Banyak nilai akhlak yang sudah terbentuk di sekolah tidak berlanjut di rumah akibat kurangnya pendampingan keluarga dan pengaruh media digital. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan holistik melalui peningkatan kerja sama antara guru, sekolah, dan orang tua. Dengan strategi komprehensif dan sinergis, penanaman akhlak santun dapat terinternalisasi lebih optimal dan berkelanjutan dalam diri peserta didik. This study aims to describe and analyze the efforts of Islamic Education teachers in instilling courteous character (akhlaq santun) in students at SD Negeri 39 Kajai Pisik. The research focuses on habituation strategies, teacher role-modeling, the use of media and storytelling, and ongoing evaluation implemented throughout the character-building process. Using a qualitative approach, the study examines various teaching practices and the challenges encountered during implementation. The findings reveal that habituation is the most effective strategy, demonstrated through daily routines such as greeting, asking permission, using polite language, queuing properly, and engaging in respectful social interactions. Teacher role-modeling is shown to be highly influential, as elementary school students tend to imitate the actions they observe rather than solely rely on verbal instruction. The use of learning media—such as prophetic stories, animated videos, and role-play activities—also supports students in understanding moral values in a concrete and engaging manner. However, several obstacles were identified, including limited instructional time, insufficient learning media, and weak collaboration between teachers and parents. Many courteous behaviors developed at school are not maintained at home due to a lack of parental support and exposure to unfiltered digital content. Based on these findings, the study recommends the implementation of a holistic approach by strengthening cooperation between teachers, schools, and families. With a comprehensive and synergistic strategy, the internalization of courteous character can be more effectively and sustainably embedded in students’ daily lives.
Copyrights © 2025