Fenomena yang banyak ditemukan di lapangan adalah kecenderungan remaja melakukan self-diagnosis melalui media sosial , padahal pada kenyataannya mereka lebih membutuhkan ruang aman untuk bercerita dan dukungan emosional dari teman sebaya . Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Counts Day dengan metode Sungai Kehidupan dan Butterfly Hug bagi remaja di Kabupaten Gowa . Metode Sungai Kehidupan digunakan untuk menggali perjalanan hidup peserta melalui momen naik -turun masalah yang dialami remaja , sementara Butterfly Hug diterapkan sebagai teknik sederhana untuk memperkuat diri dan menumbuhkan rasa syukur terhadap diri sendiri . Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memahami pentingnya menjaga kesehatan mental, menyadari manfaat memiliki teman cerita dalam meringankan beban emosional , serta mulai menginternalisasi sikap peduli terhadap diri sendiri . Temuan ini mempertegas bahwa pendekatan konseling berbasis narasi dan dukungan sebaya mampu menjadi strategi efektif dalam meningkatkan ketahanan mental remaja .
Copyrights © 2025