Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Bimbingan Pribadi-Sosial dalam Keterampilan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Rahman, Rafli Adriansyah; Ayu, Siska Putri; Qarimah, Inayah Ridhayanti; Zulfikri, Zulfikri
Indonesian Journal of School Counseling: Theory, Application, and Development Volume 4 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/ijosc.v4i3.68769

Abstract

Keterampilan komunikasi interpersonal merupakan aspek penting dalam perkembangan pribadi, sosial, dan akademik siswa. Bimbingan pribadi-sosial memiliki peran signifikan dalam membantu siswa mengatasi masalah pribadi dan sosial serta menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran bimbingan pribadi-sosial dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa, khususnya dalam membangun komunikasi efektif dan hubungan yang sehat. Metode penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan meninjau literatur yang relevan, seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan pribadi-sosial memberikan kontribusi positif terhadap keterampilan komunikasi interpersonal siswa. Layanan ini membantu siswa dalam aspek pertumbuhan pribadi, pemahaman diri, komunikasi sehat, pembentukan perilaku baru, ekspresi diri, ketahanan, dan pengembangan kompetensi. Dengan bimbingan pribadi-sosial, siswa mampu mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, yang berdampak positif pada hubungan sosial dan mengurangi risiko kegagalan dalam tugas perkembangan individu. Oleh karena itu, konselor disarankan untuk memaksimalkan layanan bimbingan pribadi-sosial demi meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa.
PKM Seminar Parenting Tangguh Di Era Milenial untuk Ibu Persit Kartika Chandra Kirana Makassar Aryani, Farida; Rais, Muhammad; Fitriana, Fitriana; Qarimah, Inayah Ridhayanti; Maslina, Maslina
INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): INOVASI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/inovasi.v5i1.74375

Abstract

Abstract. The rapid development of digital technology has transformed parenting paradigms, presenting new complexities for parents guiding children amidst a plethora of information and digital content. This study highlights the urgency of adequate preparation for parents, particularly members of Persit Kartika Chandra Kirana (the Indonesian Army Wives Association) within the military environment, who face unique challenges related to their husbands' dynamic professions. Initial observations in Makassar indicated a gap in emotional support due to these dynamics, potentially affecting psychological well-being and the quality of childcare. The concept of "Resilient Parenting," encompassing emotional resilience, effective family communication, fostering child independence, and optimizing support systems, becomes essential in this context. This research outlines the implementation of a community service program in the form of a seminar titled "Becoming Resilient Parents in the Digital Era," involving 200 Persit members in Makassar City. Utilizing an interactive seminar approach that combined comprehensive material presentations, brainstorming sessions, and open discussions, the program aimed to enhance the parenting capacity of Persit members. The results indicate a significant improvement in participants' understanding of digital parenting literacy, the application of positive discipline, and assertive communication strategies. The discussion correlates these findings with Urie Bronfenbrenner's Ecological Systems Theory, emphasizing how interventions at the family microsystem level can mitigate the impacts of the digital macrosystem and military exosystem. This program successfully equipped participants with practical skills and strengthened community support networks, contributing to enhanced family resilience and the quality of child development in the digital era. Keywords: Resilient Parenting; Childrearing, Family Resilience, Digital Literacy.
Kesejahteraan Psikologis Guru Bimbingan dan Konseling Krismona, Elwas Berdha; Qarimah, Inayah Ridhayanti
Guidance : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 21 No 02 (2024): Guidance: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/guidance.v21i02.4302

Abstract

Guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang bertugas memfasilitasi siswa agar mencapai kemandirian hidup. Kesejahteraan psikologis adalah kondisi kepuasaan dan kebahagiaan terhadap kehidupan yang diperlukan oleh guru Bimbingan dan konseling agar dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesejahteraan psikologis guru bimbingan dan konseling kejuruan di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu statistik deskriptif yang dilakukan dengan menyebarkan instrumen skala kesejahteraan psikologis kepada guru bimbingan dan konseling kejuruan di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, kondisi kesejahteraan psikologis guru bimbingan dan konseling kejuruan di Bandung berada pada kategori sedang dengan rata-rata 163.
Psychological First Aid Berbasis Gatekeeper Training untuk Meningkatkan Kemampuan Deteksi Dini dan Intervensi Psikologis Guru MGBK SMA Kota Makassar Harum, Akhmad; Syahril, M. Fiqri; Maslina, Maslina; Sinring, Abdullah; Qarimah, Inayah Ridhayanti
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 1
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kesehatan mental remaja merupakan isu penting yang membutuhkan perhatian serius, terutama di lingkungan sekolah. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan awal bagi siswa yang mengalami tekanan psikologis. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru BK SMA Kota Makassar melalui pelatihan Psychological First Aid (PFA) berbasis Gatekeeper Training dalam melakukan deteksi dini dan intervensi psikologis awal. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif–kolaboratif melalui workshop interaktif yang melibatkan 25 guru BK. Proses pelatihan meliputi tahapan Look (Lihat), Listen (Dengar), dan Link (Hubungkan) yang difokuskan pada pengenalan emosi siswa, keterampilan mendengarkan empatik, serta membantu guru menyusun alur rujukan lintas pihak. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan dalam pengetahuan, keterampilan komunikasi empatik, dan kepercayaan diri peserta sebagai gatekeeper di sekolah. Secara keseluruhan, pelatihan ini terbukti efektif memperkuat kapasitas guru BK sebagai ujung tombak layanan preventif kesehatan mental remaja dan direkomendasikan untuk direplikasi di wilayah lain secara berkelanjutan.Kata kunci: Psychological First Aid, Gatekeeper Training, Guru BK, Kesehatan Mental Remaja, Dukungan Psikologis Awal.
Peningkatan Kesehatan Mental Melalui Couns Day bagi Remaja di Kabupaten Gowa Qarimah, Inayah Ridhayanti; Maslina; Ria, Fitriana; Abdullah, Abid Raisardhi; Ardis, Nurfaidah
INKAMKU : Journal of Community Service Vol 4 No 2 (2025): INKAMKU : Journal of Community Service
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/inkamku.v4i2.4249

Abstract

Fenomena yang banyak ditemukan di lapangan adalah kecenderungan remaja melakukan self-diagnosis melalui media sosial , padahal pada kenyataannya mereka lebih membutuhkan ruang aman untuk bercerita dan dukungan emosional dari teman sebaya . Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Counts Day dengan metode Sungai Kehidupan dan Butterfly Hug bagi remaja di Kabupaten Gowa . Metode Sungai Kehidupan digunakan untuk menggali perjalanan hidup peserta melalui momen naik -turun masalah yang dialami remaja , sementara Butterfly Hug diterapkan sebagai teknik sederhana untuk memperkuat diri dan menumbuhkan rasa syukur terhadap diri sendiri . Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memahami pentingnya menjaga kesehatan mental, menyadari manfaat memiliki teman cerita dalam meringankan beban emosional , serta mulai menginternalisasi sikap peduli terhadap diri sendiri . Temuan ini mempertegas bahwa pendekatan konseling berbasis narasi dan dukungan sebaya mampu menjadi strategi efektif dalam meningkatkan ketahanan mental remaja .