Asesmen autentik merupakan pendekatan strategis dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar karena mampu menilai keterampilan nyata siswa dalam menerapkan nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik guru PAI dalam menerapkan asesmen autentik, tantangan yang dihadapi, serta bentuk refleksi yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitasnya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen terhadap tujuh guru PAI di berbagai sekolah dasar, penelitian ini mengungkap bahwa asesmen autentik diterapkan melalui praktik ibadah, jurnal harian, proyek keagamaan, serta penilaian diri dan sebaya. Kendala utama yang dihadapi guru meliputi keterbatasan waktu, kesulitan dalam merancang instrumen yang sesuai usia siswa, beban administratif, serta ketimpangan pemahaman terhadap asesmen autentik. Meski belum merata, sebagian guru telah mengembangkan praktik refleksi individual dan kolaboratif sebagai upaya perbaikan berkelanjutan. Temuan ini menunjukkan bahwa asesmen autentik bukan hanya alat evaluatif, melainkan wahana transformatif dalam menanamkan nilai spiritual dan karakter islami. Oleh karena itu, guru PAI perlu diperkuat melalui pelatihan berkelanjutan dan komunitas belajar, sedangkan sekolah dan pembuat kebijakan diharapkan memberikan dukungan struktural berupa fleksibilitas waktu, pengurangan beban administratif, serta kebijakan yang mendorong asesmen kontekstual agar implementasi asesmen autentik dapat berjalan lebih optimal dan bermakna.
Copyrights © 2025