Abstrak. Tingginya biaya pakan, yang mencapai hingga 70–90% dari total biaya operasional, menjadi tantangan utama bagi pembudidaya ikan di Desa Panakkukang dan berdampak langsung pada keberlanjutan usaha mereka. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah pengolahan tuna (Thunnus sp.) dan rajungan (Portunus pelagicus) sebagai bahan dasar biostarter untuk fermentasi pakan ikan. Kegiatan dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu pelatihan pembuatan biostarter, pelatihan produksi pakan ikan berbahan limbah perkebunan dan pertanian, produksi biostarter secara mandiri, proses fermentasi pakan, serta aplikasinya dalam kegiatan budidaya oleh anggota kelompok pembudidaya ikan (pokdakan). Peserta pelatihan mencakup anggota Pokdakan Parannuanta, GAPOKTAN, mahasiswa KKN, dan aparat desa. Hasil program menunjukkan bahwa peserta berhasil menguasai teknik produksi biostarter dan pakan fermentasi, serta mampu memproduksinya secara mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Uji aplikasi pakan fermentasi pada kolam budidaya memperlihatkan peningkatan efisiensi pakan, percepatan pertumbuhan ikan, dan penurunan biaya operasional secara signifikan dibanding penggunaan pakan komersial. Selain meningkatkan produktivitas pembudidaya, inovasi ini mendorong pengelolaan limbah industri perikanan dan pertanian secara ramah lingkungan. Secara keseluruhan, kegiatan ini berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas pembudidaya, keberlanjutan ekonomi rumah tangga, dan ketahanan pangan masyarakat lokal. Keberlanjutan program direkomendasikan melalui penyusunan panduan teknis dan replikasi secara lebih luas pada kelompok pembudidaya di wilayah lain. Kata Kunci: Biostarter, Limbah tuna dan rajungan, Pakan ikan fermentasi, Pembudidaya ikan (Pokdakan)
Copyrights © 2025