Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan regulasi emosi antara remaja di pesantren dan non-pesantren di Kecamatan Matangkuli yang terdampak banjir. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis komparatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di pesantren dan non pesantren yang terdampak banjir di Kecamatan Matangkuli. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun karakteristik dari sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah remaja berusia 12-18 tahun, menempuh pendidikan di Matangkuli dan pernah terdampak banjir. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbandingan yang signifikan terhadap regulasi emosi antara remaja pesantren dan non-pesantren yang terdampak banjir di Kecamatan Matangkuli. Kesamaan tingkat regulasi emosi tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengalaman emosional yang relatif sama dalam menghadapi bencana banjir. Baik remaja di pesantren maupun non-pesantren sama-sama mengalami tekanan psikologis seperti rasa takut, kehilangan, dan ketidakpastian akibat bencana, yang mendorong mereka untuk mengembangkan strategi pengelolaan emosi yang sama.
Copyrights © 2025