Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana media daring Kompas.com merepresentasikan pemberitaan organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya di Bali melalui pendekatan Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough. Pendekatan ini mencakup tiga dimensi analisis, yaitu teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis wacana terhadap beberapa artikel berita terkait GRIB Jaya yang terbit pada Mei 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com menggunakan leksikon kekuasaan, penolakan, dan identitas lokal yang membingkai GRIB Jaya sebagai entitas asing dan tidak sah dalam konteks sosial Bali. Struktur kalimat pasif, penggunaan metafora seperti “lockdown” dan “tercoreng”, serta absennya suara GRIB menunjukkan praktik eksklusi dalam teks media. Pada tataran praktik sosial, wacana media memperkuat dominasi ideologi kulturalisme Bali dan melegitimasi desa adat sebagai kekuasaan simbolik yang sah. Media bertindak sebagai agen hegemonik yang memperkuat resistensi terhadap dominasi politik nasional melalui peneguhan identitas lokal. Dengan demikian, media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk realitas sosial melalui bahasa dan representasi.
Copyrights © 2025