Penelitian ini mengkaji fenomena campur kode yang terjadi pada mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam penggunaan media sosial Instagram. Latar belakang penelitian berangkat dari kondisi multibahasa Indonesia, khususnya mahasiswa yang menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar sebagai bahasa ibu, serta Bahasa Inggris dalam interaksi digital. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi bentuk alih kode dan campur kode yang muncul serta faktor sosiolinguistik yang melatarbelakanginya. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa postingan akun @curhatanulm pada periode Oktober hingga November. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 8 (delapan) fenomena campur kode dari 29 data postingan, dengan bentuk penyisipan kata atau frasa bahasa Inggris maupun bahasa Banjar ke dalam bahasa Indonesia. Campur kode digunakan untuk menciptakan kesan santai, gaul, menekankan emosi, serta menandai identitas kelompok. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya kajian kebahasaan, khususnya dinamika penggunaan bahasa di ruang digital, serta menjadi upaya pelestarian bahasa daerah di tengah arus globalisasi.
Copyrights © 2025