Komunikasi ekspresif merupakan tantangan utama bagi anak autis usia dini, terutama dalam menyatakan keinginan. Pendekatan DIR/Floortime dapat menjadi alternatif cara untuk mengembangkan komunikasi ekspresif pada anak autis usia dini karena berfokus pada pengembangan interaksi emosional. Pendekatan ini masih jarang diterapkan di PAUD nonformal di Indonesia dan minim kajian empiris lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi intervensi komunikasi ekspresif berbasis DIR/Floortime yang dikombinasikan dengan strategi bermain pada anak ASD usia 7 tahun. Intervensi dilaksanakan dalam delapan sesi, dengan data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, dan Vineland Adaptive Behavior Scales-II. Hasil analisis deskriptif menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi ekspresif, yaitu skor 3,0 pada inisiatif berkomunikasi dan menyatakan keinginan, serta 2,0 pada penggunaan bantuan komunikasi visual. Temuan ini menegaskan potensi DIR/Floortime sebagai strategi intervensi efektif di konteks budaya Indonesia dan memberikan implikasi praktis bagi pendidikan inklusif dan pengembangan program PAUD nonformal untuk anak dengan ASD.
Copyrights © 2025