Industri batik merupakan salah satu pilar ekonomi kreatif yang memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat perekonomian daerah. Namun demikian, sebagian besar UMKM batik masih menghadapi persoalan mendasar, terutama terkait keterbatasan kapasitas produksi dan kualitas warna akibat penggunaan metode manual yang kurang efisien. Hal ini juga dialami oleh mitra kegiatan, Batik Tulis Hadi Siswo di Desa Jatipelem, Kabupaten Jombang, yang mengalami hambatan dalam memenuhi permintaan pasar karena proses fiksasi warna masih dilakukan secara tradisional. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk melalui penerapan teknologi tepat guna berupa mesin fiksasi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa tahapan, yaitu sosialisasi program kepada pemilik dan karyawan, pelatihan pengoperasian dan perawatan mesin, penerapan teknologi melalui instalasi mesin fiksasi, pendampingan intensif pada fase awal operasional, serta evaluasi untuk mengukur efektivitas program. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi yang signifikan, yakni sebesar 100%, dari semula hanya mampu memproduksi 190 potong kain per bulan menjadi 380 potong kain per bulan. Selain itu, kualitas pewarnaan batik juga mengalami perbaikan, dengan ketahanan warna meningkat hingga 30% lebih kuat dan tidak mudah memudar. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi tepat guna dapat menjadi solusi strategis bagi UMKM batik dalam meningkatkan efisiensi, memperbaiki mutu produk, serta memperkuat daya saing di pasar. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi nyata bagi penguatan keberdayaan UMKM sekaligus mendukung pengembangan industri kreatif.
Copyrights © 2025