Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Group Investigation berbasis Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Suwawa pada materi reaksi redoks. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian menggunakan metode Quasy Eksperimen dan menggunakan desain penelitian Control Group Pretest-postest Design. Sampel berjumlah 50 siswa yang terbagi atas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Group Investigation berbasis Problem Based Learning  (PBL) sedangkan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang terdiri dari 5 butir soal essay yang mencakup indikator pemecahan masalah yakni mengidentifikasi masalah, merencanakan suatu penyelesaian, menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan. Hasil uji validitas tes menunjukkan sebanyak 5 butir soal valid dan hasil realibilitas tes menunjukkan tingkat reliabilitas sebesar 0,6585 dengan kategori tinggi/baik. Analisis statistik uji t-independen digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk = 48 diperoleh nilai thitung> ttabelatau 12,8285 > 1,67722, maka H0 ditolak dan Ha diterima bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Group Investigation berbasis Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi reaksi redoks. Nilai n-gain pada kelas eksperimen yaitu 0,73 (kategori tinggi) sedangkan kelas kontrol yaitu 0,57 (kategori sedang). Kesimpulan, penerapan model pembelajaran Group Investigation berbasis Problem Based Learning (PBL) memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Suwawa pada materi reaksi redoks.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018