cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei dan September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait. ISSN: 1979-6560 (print) ISSN: 2527-8789 (online) Accreditation Number (LIPI): 688/AU3/P2MI-LIPI/07/2015
Arjuna Subject : -
Articles 265 Documents
ANALISIS LOST OPPORTUNITY (LO) BAUKSIT INDONESIA Harta Haryadi
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.146 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol12.No1.2016.230

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk menghitung kesempatan laba yang diperoleh bila bauksit yang diekspor dalam bentuk olahan (alumina). Ketika melakukan ekspor bahan mentah bauksit, perusahaan hanya menghitung laba yang bisa mereka peroleh, maka dihitunglah seluruh pengeluaran dan pemasukan dan sisanya akan menjadi laba atau kerugian. Perusahaan ketika mulai berproduksi hingga mengekspor selalu menghitung dari segi laba dan rugi saja. Perusahaan jarang memperhitungkan lost opportunity (LO) atau kesempatan memperoleh laba yang hilang kalau bauksit yang dieks-por itu dalam produk olahan. Sampai saat ini, Indonesia belum memiliki industri pengolahan bauksit menjadi alumina, sehingga produksi bauksit seluruhnya diekspor dalam bentuk mentah, sementara alumina terus diimpor untuk memenuhi kebutuhan industri aluminium di dalam negeri. Untuk mengetahui kondisi perdagangan luar negeri bauksit, dilakukan analisis lost opportunity (LO). Metode yang digunakan untuk menghitung LO, dilakukan dengan menggunakan rumus LO1 = (V ekspor X P impor) - (V ekspor X P ekspor). Parameter yang diukur adalah menghitung volume ekspor bauksit dikalikan harga impor dikurangi volume ekspor dikalikan harga ekspor. Dari parameter ini dapat diketahui berapa kesempatan laba yang hilang karena bauksit tersebut diekspor dalam bentuk mentah bukan sebagai alumina. Pada tahun 2007 diperoleh nilai LO sebesar US$10.081.979.338 dan tahun 2012 diperoleh nilai LO sebesar US18.539.227.798. Hasil nilai LO tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba yang besar karena ekspor dalam bentuk mentah dengan harga jual yang murah. Apabila industri pengolahan bauksit menjadi alumina dapat segera dilaksanakan, kemungkinan akan memperoleh laba besar yang selama ini tidak diperoleh, dan tentu meningkatnya pendapatan nasional.
PEMBAKARAN BERSAMA TEPUNG BATUBARA DAN SERBUK GERGAJI MENGGUNAKAN PEMBAKAR SIKLON SEDERHANA IKIN SODIKIN
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2724.157 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No2.2013.769

Abstract

Saat ini di daerah padat penduduk mulai dari Lampung, Jawa, Bali dan Nusatenggara Barat, limbah kayu berupa serbuk gergaji relatif melimpah, karena berkembangnya industri kayu albasia setelah surutnya pasokan kayu dari Kalimantan. Serbuk gergaji dapat dibakar secara efektif dan efisien melalui pembakaran bersama (co-firing) dengan batubara. Pem- bakaran bersama dapat dilakukan melalui briket biocoal atau melalui pembakaran kombinasi kayu gelondongan dengan batubara bongkah yang telah banyak diteliti dan menghasilkan efisiensi energi yang tinggi. Pembakaran bersama ini dapat juga dilakukan melalui pembakaran serbuk gergaji dengan tepung batubara. Alat pembakar yang digunakan adalah pembakar siklon tipe sederhana yang terjangkau harganya untuk Industri Kecil Menengah (IKM) di pedesaan, sehingga dapat menunjang program desa mandiri energi. Pembakar siklon merupakan alat pembakar tepung bahan bakar padat yang efektif, karena kondisi turbulensi yang tinggi. Dari hasil percobaan yang dilakukan, pembakaran bersama antara tepung batubara dan serbuk gergaji dengan komposisi 25% : 75% telah memberikan efisiensi energi sebesar 56-69%. Hal ini mendekati efisiensi energi penggunaan bahan bakar gas untuk penggunaan dalam rumah tangga dengan efisiensi± 65%. Efisiensi energi sebesar ini dicapai penghematan ± 50% dibanding penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) ber- subsidi 3 kg. Kelebihan lain, dengan penggunaan teknik pembakaran bersama ini, proses pembakaran dapat dilakukan pada skala yang lebih besar, sehingga lebih efektif untuk pengembangan IKM di pedesaan, maupun untuk menunjang program desa mandiri energi. Selain itu, pembakaran bersama tetap layak untuk industri di perkotaan karena secara ekonomis dapat bersaing dengan gas bersubsidi maupun bahan bakar lainnya.
PENGARUH JENIS KOLEKTOR ANIONIK DITIOFOSFAT PADA FLOTASI RUAH MINERAL SFALERIT DAN KALKOPIRIT NGURAH ARDHA; AMINAH AMINAH; ISYATUN RODLIYAH
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6, No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.123 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No1.2010.876

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi 3 jenis kolektor anionik ditiofosfat pada flotasi mineral sulfida sfalerit dan kalkopirit, Jenis kolektor yang digunakan adalah sodium-aerofloat (dietil ditiofosfat atau C4- DTP); aerofloat-211 (diisopropil ditiofosfat atau C6-DTP) dan aero-3477 (diisobutil ditiofosfat atau C8-DTP) yang masing-masing memiliki 4, 6 dan 8 atom karbon pada rantai hidrokarbonnya. Percobaan menggunakan metode flotasi ruah tingkat penyesah dengan memberlakukan pengaruh sinergi konsentrasi kolektor dan pH luluhan. Tolok ukur keberhasilan proses adalah perolehan tertinggi kalkopirit dan sfalerit. Secara kuantitatif hasil percobaan terbaik adalah pada penggunaan kolektor C8-DTP konsentrasi 0,1 g/kg bijih pada pH 9, menghasilkan konsentrat ruah Cu/Zn dengan perolehan 83%. Secara kualitatif hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin panjang rantai hidrokarbon dalam senyawa kolektor pada pH basa, perolehan kalkopirit dan sfalerit semakin besar, konsentrasi kolektor yang diperlukan semakin kecil.
ANALISIS KERUSAKAN BATUAN AKIBAT PELEDAKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS MENARA SUTET DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR ZULFAHMI ZULFAHMI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.395 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol8.No2.2012.793

Abstract

Pada salah satu lokasi penambangan batubara terbuka di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Ker- tanegara, Kalimantan Timur, terdapat konstruksi menara saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 kV yang letaknya hampir mendekati lereng tambang tempat aktivitas penambangan berlangsung. Menara SUTET ini sangat penting untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit menuju pusat-pusat beban di sekitar Kabupaten Kutai Kertanagara. Jarak terpendek antara lokasi peledakan dan menara SUTET tersebut adalah 69 m ter- hadap Menara-1 dan 148 m terhadap Menara-2. Permasalahan yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan terganggunya konstruksi pondasi bangunan menara akibat adanya aktivitas peledakan sehingga perlu kajian untuk menganalisis jarak minimum peledakan terhadap posisi menara listrik tersebut. Hasil analisis pengukuran dengan mengambil garis regresi 95% diperoleh persamaan hubungan antara kecepatan partikel puncak atau Peak Particle Velocity (PPV) dengan Square Root Scaled Distance yaitu PPV = 276 SD -1.19. Bila mengacu pada SNI 7571:2010, bangunan pondasi menara SUTET PLN tersebut termasuk ke dalam kelas 5 dan nilai PPV maksimum yang diizinkan adalah 40 mm/det. Hasil pengukuran dengan menggunakan alat BlastMate III, terdapat kejadian peledakan yang melebihi ambang batas, yaitu peledakan yang terletak pada lokasi koordinat S0°22.408, E117°0.543 yang jaraknya hanya 69 meter dari lokasi menara dengan nilai PPV 59,3 mm/det . Hasil simulasi dengan menggunakan metode matematis Holmberg-Persson dengan bantuan perangkat lunak MatLab versi 2010, jarak aman untuk muatan bahan peledak sebesar 1200 kg per-waktu tunda harus lebih besar dari 176 meter.
MODEL REKLAMASI TAMBANG RAKYAT BERWAWASAN LINGKUNGAN : TINJAUAN ATAS REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATU APUNG IJOBALIT, KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT ALI R. KURNIAWAN; WULANDARI SURONO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.319 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.760

Abstract

Reklamasi lahan bekas tambang pada pertambangan rakyat batu apung Ijobalit bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi di lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Keberhasilan reklamasi batu apung dapat diukur berdasarkan parameter kualitas lingkungan biogeofisik yang meliputi kualitas tanah, air dan udara serta tingkat pemberdayaan potensi masyarakat setempat. Tingkat kesuburan tanah berdasarkan uji kimia tanah (unsur hara makro dan mikro) pada lahan bekas tambang yang sudah direklamasi menunjukkan tingkat kesuburan yang lebih baik dibandingkan dengan lahan yang belum direklamasi. Kualitas udara dari hasil pengukuran kadar SO2, NO2 dan debu di lokasi tambang dan bekas tambang yang direklamasi, masih berada di bawah ambang batas peraturan yang berlaku. Flora dan fauna pada area reklamasi terlihat lebih memiliki tingkat keragaman yang semakin berkembang sesuai dengan peningkatan mutu lingkungan. Keinginan masyarakat terhadap kegiatan reklamasi terukur sangat tinggi, didominasi oleh model reklamasi social forestry. Model reklamasi yang telah dijalankan di Lembah Hijau yang merupakan salah satu lokasi lahan bekas tambang di wilayah Ijobalit, menjadi model reklamasi berwawasan lingkungan dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya, rancangan model reklamasi baru yang menjadikan area bekas tambang batu apung menjadi arena motocross sebagai alternatif yang bisa dikembangkan.
ANALISIS DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN TEMBAGA TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI PAPUA Meitha Suciyanti; Triswan Suseno; Ridwan Saleh
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.998 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No1.2018.394

Abstract

Dengan analisis pengganda output (output multiplier), pengganda pendapatan dan pengganda tenaga kerja sektor pertambangan tembaga, akan dapat diketahui seberapa besar peranan sektor tersebut terhadap pembentukan output, PDRB, serta potensi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Papua. Dari pengganda output setiap satu juta rupiah ekspor (domestik maupun luar negeri) konsentrat tembaga akan meningkatkan output Provinsi Papua menjadi 1,377 juta rupiah. Komposisinya adalah satu juta rupiah sebagai produk konsentrat tembaga (direct); 0,244 juta rupiah peningkatan output di Papua karena adanya mekanisme keterkaitan antar-industri (direct, indirect); dan 0,133 juta rupiah peningkatan output karena penambahan belanja rumah tangga penerima upah secara langsung dan tidak langsung dari keberadaan usaha pertambangan tembaga (induced effect). Angka dampak pendapatan sektor pertambangan tembaga sebesar 2,41 artinya dari setiap satu juta rupiah pendapatan pekerja di sektor pertambangan tembaga, akan meningkatkan pendapatan seluruh pekerja di Provinsi Papua menjadi sebesar 2,41 juta rupiah. Komposisinya adalah satu juta diterima oleh pekerja di sektor pertambangan tembaga; 0,26 juta rupiah diterima oleh pekerja di sektor lainnya akibat mekanisme keterkaitan antar-industri; dan 1,15 juta rupiah pendapatan pekerja di sektor lainnya akibat mekanisme induksi pendapatan. Angka pengganda tenaga kerja sektor pertambangan tembaga pada level Provinsi adalah 4,65; yang artinya dari setiap pekerja yang bekerja di sektor pertambangan bijih logam (termasuk sektor pertambangan tembaga) akan meningkatkan kesempatan kerja di seluruh sektor menjadi 4,65 orang. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis model Input-Output menunjukkan bahwa usaha pertambangan tembaga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan output, pendapatan dan kesempatan kerja di tingkat Provinsi Papua.
BENEFISIASI LEMPUNG BOGOR UNTUK KATALIS PADAT DALAM SINTESIS BIODIESEL MUCHTAR AZIZ; DESSY AMALIA; ISYATUN RODLIYAH; STEFANUS S. CAHYONO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.302 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol6.No2.2010.867

Abstract

Dalam upaya mencari alternatif katalis padat untuk sintesis biodiesel, telah dilakukan benefisisasi lempung mengandung monmorilonit asal Nanggung, Bogor. Benefisiasi dilakukan melalui pengadukan kasar dan pemisahan monmorilonit dengan hidrosiklon. Monmorilonit keluar dari hidrosiklon sebagai aliran atas dan diaktifasi dengan asam sulfat melalui perendaman dengan konsentrasi 0,05; 0,5; 5 M selama dua minggu. Lempung aktif yang dihasilkan diuji angka asam dan kinerjanya dalam esterifikasi lemak nabati dengan pembanding katalis asam sulfat. Hasil pengujian menunjukkan, angka asam lempung dapat ditingkatkan dari asalnya 2,06 mmol H+/gram berturut-turut menjadi 2,46; 2,87; dan 2,98 mmol H+/gram, setelah diaktifasi dengan asam sulfat 0,05; 0,5; dan 5 M. Juga kemampuannya mengkonversi lemak nabati menjadi ester dapat ditingkatkan dari 50,36% berturut-turut mencapai 64,89; 67,11; dan 70,96 %. Kemampuan konversi lempung aktif tersebut dapat mencapai 72 % dari kemampuan konversi katalis asam sulfat.
POTENSI BAHAN TAMBANG, PENATAAN WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN (WUP) DAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT (WPR) DI KEBUMEN CHUSNI ANSORI; DEFRY HASTRIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 8, No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.609 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol8.No3.2012.783

Abstract

Potensi kelompok mineral logam Kebumen terdiri atas pasir besi, mangan, dan emas; sedangkan kelompok batubaranya berupa serpih bitumen; kelompok bukan logam meliputi kaolin, Ca-bentonit, fosfat guano, tras, felspar, asbes dan talk. Kelompok batuan meliputi batugamping, tanah liat, andesit, diabas, gabro, basal, marmer, pasir-batu (sirtu) dan tanah merah. WUP mineral logam tersebar pada tiga lokasi yaitu kawasan Pantai Selatan (11.640 ha), tinggian Karangbolong (5.680 ha) dan Kebumen Utara (5.709 ha). WUP bukan logam tersebar pada dua lokasi, yaitu tinggian Karangbolong (1.875 ha) dan Kebumen Utara (7.488 ha). WUP batuan tersebar di kawasan tinggian Karangbolong (5.680 ha), Rowokele (5.587 ha), Karanganyar (7.598 ha) dan Kutowinangun Utara (14.980 ha). WPR dengan komoditas pasir sungai tersebar di S. Pedegolan, S. Kedungbener, S. Luk Ulo, S. Karanganyar, S. Kemit, S. Sampang dan Muara S. Cincingguling, serta WPR batubara pada tinggian Karangbolong.
STUDI PENGGUNAAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA PELARUTAN BIJIH EMAS SUKABUMI SELATAN DENGAN LARUTAN SIANIDA ACHDIA SUPRIADIDJAJA; WIDODO WIDODO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.638 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol5.No2.2009.908

Abstract

Pengayaan oksigen pada pelindian emas menggunakan larutan sianida telah dicoba di laboratorium dengan bantuan larutan hidrogen peroksida (H2O2). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan jumlah oksigen terlarut, menghemat pemakaian sianida, dan mempersingkat waktu pelindihan. Pelindihan dilakukan menggunakan larutan natirum sianida (NaCN) dalam gelas kimia 1.000 ml dan dilakukan secara terbuka. Konsentrasi emas hasil pelarutan dianalisis dengan spektrometer serapan atom (SSA) dan perolehan dihitung berdasarkan kadar asal. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perolehan emas maksimum sebesar 82,70 % Au dengan waktu pelindihan selama dua jam dengan menggunakan 0,1 g/l H2O2, 0,6 g/l garam timah hitam [Pb(NO3)2] dan 0,6 g/l natrium sianida (NaCN).
STUDI PHYTOMINING EMAS DARI AMPAS PROSES AMALGAMASI MENGGUNAKAN SINGKONG KARET WULANDARI SURONO; LASMARIA SIBARANI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.249 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol10.No1.2014.750

Abstract

Ampas pengolahan bijih emas masih mengandung unsur logam emas cukup signifikan. Salah satu cara yang dikembang- kan untuk memperoleh kembali unsur-unsur logam berharga dalam ampas tersebut adalah dengan metode phytomin- ing. Di Indonesia metode yang menggunakan tetumbuhan ini masih relatif baru. Tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan penyerapan ion emas oleh tanaman singkong karet (Manihot glaziovii L.) agar ampas bersih dari unsur emas dengan harapan perolehan emas menjadi lebih optimal. Ampas proses amalgamasi pengolahan emas rakyat dari Sukabumi digunakan sebagai bahan penelitian. Kandungan unsur Au dalam ampas sebesar 5,1 ppm dan unsur-unsur logam berat sebesar 51,7 ppm Pb, 5,83 ppm Cu dan 18,42 ppm Zn. Penanaman singkong karet dilakukan pada 3 petak berukuran 2 x 2 m, petak pertama perlakuan dengan pemberian chelating agent Na-tiosulfat secara periodik (setiap 2 minggu), petak kedua perlakuan pemberian chelating agent menjelang akhir masa tanam (final, 4,5 bulan). Petak ketiga adalah tanpa pemberian chelating agent (sebagai kontrol). Untuk meningkatkan kelarutan unsur emas pada ampas dita- mbahkan kapur sebagai pengatur pH. Analisis serapan ion emas dan ion logam-logam lain dilakukan terhadap percontoh akar, batang dan daun setelah 4,5 bulan penanaman. Hasilnya, tanaman singkong karet dapat menyerap ion Au tertinggi sebesar 2,05 ppm pada bagian akar dengan perlakuan penambahan 1% Na-tiosulfat dan 0,5% CaO secara periodik. Sebaliknya konsentrasi serapan ion-ion logam berat (Pb, Cu, Zn) mencapai 1000 kali lebih besar dibandingkan serapan ion logam emas. Akumulasi ion Au pada akar singkong karet secara teknis relatif tinggi, namun belum didukung oleh jumlah biomassa yang banyak.

Page 7 of 27 | Total Record : 265


Filter by Year

2008 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 3 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2024 Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2024 Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18, No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17, No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14, No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13, No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12, No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11, No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10, No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8, No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7, No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7, No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6, No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6, No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6, No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5, No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5, No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5, No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 Vol 5, No 14 (2009) Vol 5, No 13 (2009) Vol 4, No 12 (2008) More Issue