cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
WACANA DIDAKTIKA
ISSN : 23379820     EISSN : 25798464     DOI : -
WACANA DIDAKTIKA adalah jurnal pemikiran penelitian pendidikan dan sains yang secara khusus memuat artikel ilmiah seputar pendidikan dan sains, baik berupa hasil peikiran konseptual ataupun hasil penelitian. Wacana didaktika terbit setiap semester (dua kali dalam setahun) yaitu setiap bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 1 (2023): Juni 2023" : 3 Documents clear
Kompetensi Guru Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini Dewi Pusparini
Wacana Didaktika Vol 11 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/wacanadidaktika.11.1.1-12

Abstract

All levels of education are the right place to instill character values. Especially for early childhood, which has very good brain development. At this time it becomes very important, so it is said to be the golden age. So do not be surprised if the spirit of education is carried out from an early age, including in the cultivation or formation of character. As for teacher competence, researchers focus on teacher personality competence because it is very closely related to the character of independence. On the research object, the researchers focused on An-Nuriyah students in class A, which consisted of 12 people. In this study, the research method used was observation and interview methods as the main methods of data collection. As well as this research is strengthened by the method of documentation as physical evidence of the research process. This research is a qualitative research using observation, interview and documentation methods. The results of observations, interviews and documentation can be interpreted that the An-Nuriyah PAUD teachers always give an example first in instilling character in their students and always do self-introspection. In addition, AN-Nuriyah PAUD teachers also communicate with parents of students which is packaged in parenting events. Based on these results it can be concluded that the planting of student character must provide an example first and must communicate with parents of students. Keywords: Teacher Competence, Child Character, Early Childhood Abstrak: Semua jenjang pendidikan adalah wadah yang tepat dan pas untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Terlebih untuk anak usia dini, yang mana memiliki perkembangan otak yang sangat baik. Pada masa ini menjadi sangat penting, hingga dikatakan sebagai masa golden age (masa keemasan). Maka tak heran jika semangat pendidikan dilakukan sejak Usia Dini, termasuk pada penanaman atau pembentukan karakter. Adapaun kompetensi guru, peneliti fokus pada kompetensi kepribadian guru karena sangat erat kaitannya dengan karakter kemandirian. Pada objek penelitian, peneliti fokuskan pada Siswa Paud An-Nuriyah kelas A yang berjumlah 12 orang. Dalam penelitian ini penelitian menggunakan metode yang dipakai adalah metode observasi dan wawancara sebagai metode utama dalam pengumpulan data. Serta penelitian ini diperkuat dengan metode dokumentasi sebagai bukti fisik dari proses penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi dapat diinterpretasikan bahwa guru-guru PAUD An-Nuriyah selalu memberikan contoh terlebih dahulu dalam menanamkan karakter bagi siswa-siswanya dan selalu melakukan intropeksi diri Selain itu guru-guru PAUD AN-Nuriyah juga melakukan komunikasi dengan para orangtua siswa yang dikemas dalam acara parenting. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penanaman karakter siswa harus memberikan contoh terlebih dahulu dan harus melakukan komunikasi dengan orangtua siswa.
Peranan Media Kartu Arisan Fisika (KARSANFIS) Dalam Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kholida, S. Ida; Suprianto, Suprianto; Amalia, Rica
Wacana Didaktika Vol 11 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/wacanadidaktika.11.1.13-22

Abstract

The monotonous physics learning process causes students to lose interest in physics learning material. The aim of this study is to identify differences in the achievement of physics learning outcomes between students who utilize the physics social gathering card (KARSANFIS) media in the STAD learning context and those who do not utilize the media and to evaluate the significant impact of using the KARSANFIS media in STAD learning on learning outcomes. physics students. This study applied a quasi-experimental method carried out at MA Nurul Istiqlal, Pamekasan Regency, involving 40 students as research samples, consisting of two classes, namely classes X-1 and X-2. Data analysis involves normality tests, homogeneity tests, and t tests. The descriptive results of this study show that the posttest scores in the control group and the experimental group are 67.50 and 78.25. The t test results indicated that the posttest p-value was 0.014 (p-value < α= 0.05), while the anova test results for the difference between posttest and pretest scores had a p-value of 0.001 (p-value < α= 0.05). From these findings it can be concluded that the role of KARSANFIS media in STAD learning provides a significant difference in students' physics learning outcomes compared to those who do not use the media, and the use of KARSANFIS media in STAD learning is able to significantly influence the achievement of student learning outcomes. Keywords: STAD type cooperative learning, learning outcomes, physics arisan card media Abstrak: Proses pembelajaran Fisika yang monoton mengakibatkan siswa kehilangan minat dalam materi pembelajaran fisika. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan dalam pencapaian hasil belajar fisika antara siswa yang memanfaatkan media kartu arisan fisika (KARSANFIS) dalam konteks pembelajaran STAD dengan mereka yang tidak memanfaatkan media serta untuk mengevaluasi dampak yang signifikan dari pemanfaatan media KARSANFIS dalam pembelajaran STAD terhadap hasil belajar fisika siswa. Studi ini menerapkan metode eksperimen semu yang dilakukan di MA Nurul Istiqlal Kabupaten Pamekasan dengan melibatkan 40 siswa sebagai sampel penelitian, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X-1 dan X-2. Analisis data melibatkan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Hasil deskriptif dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 67.50 dan 78.25. Hasil uji t mengindikasikan bahwa p-value posttest sebesar 0.014 (p-value < α= 0.05), sedangkan hasil uji anova untuk selisih nilai posttest dan pretest memilki p-value sebesar 0.001 (p-value < α= 0.05). Simpulan dalam studi ini adalah peranan media KARSANFIS memiliki dampak pada hasil belajar siswa yang berbeda secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak memanfaatkan media, serta pemanfaatan media KARSANFIS dalam pembelajaran STAD mampu mempengaruhi secara signifikan pencapaian hasil belajar siswa.
Peran Orang Tua dan Guru dalam Menginternalisasikan Nilai-nilai Pendidikan Agama Hannan, Abdul
Wacana Didaktika Vol 11 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/wacanadidaktika.11.1.23-38

Abstract

Independence is an important aspect that needs to be instilled in children. Independence becomes a goal that every parent wants, especially as their children enter the school phase . Therefore, parents should provide opportunities for their children to grow and develop, enabling them to cultivate independence effectively. This study aims to investigate the role of parents in shaping children's independence. This study used qualitative descriptive method, with subjects consisting of five children who attended Annasyiin Grujugan Pamekasan Kindergarten. The study was conducted in February 2023. Data was collected through interviews, observation, and documentation techniques. The research findings highlight the important role of parents in fostering children's independence. Parents should provide opportunities and space for their children to continue learning about independence, while also consistently motivating and reminding students to be independent, avoid dependence on others, and be able to orient themselves in the future. The implementation of stimulation through habitual practices in forming the independence of children aged 5-6 years at Annasyiin Grujugan Pamekasan Kindergarten is carried out through several school programs or activities, and this can be extended to the home environment or wherever children are, especially through life skills. Key Words: Independence, Role of Parents and Teachers Abstrak: Kemandirian merupakan aspek penting yang perlu ditanamkan pada anak. Kemandirian menjadi tujuan yang diinginkan setiap orang tua, terutama saat anak-anak mereka memasuki fase sekolah . Oleh karena itu, orang tua harus memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk tumbuh dan berkembang, memungkinkan mereka untuk menumbuhkan kemandirian secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran orang tua dalam membentuk kemandirian anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek terdiri dari lima anak yang bersekolah di TK Annasyiin Grujugan Pamekasan. Penelitian dilakukan pada Februari 2023. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan penelitian menyoroti peran penting orang tua dalam membina kemandirian anak-anak. Orang tua harus memberikan kesempatan dan ruang bagi anak-anak mereka untuk terus belajar tentang kemandirian, sementara juga secara konsisten memotivasi dan mengingatkan siswa untuk mandiri, menghindari ketergantungan pada orang lain, dan mampu mengarahkan diri di masa depan. Pelaksanaan stimulasi melalui praktik kebiasaan dalam membentuk kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Annasyiin Grujugan Pamekasan dilakukan melalui beberapa program atau kegiatan sekolah, dan hal ini dapat diperluas ke lingkungan rumah atau dimanapun anak berada, khususnya melalui keterampilan hidup.

Page 1 of 1 | Total Record : 3