cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 73 (2019): TEKNO" : 16 Documents clear
Perbandingan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Biasa Dengan Balok Beton Bertulang Geopolymer Maleke, Brenda Frisheila; Sumajouw, M. D. J.; Pandaleke, Ronny E.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton bertulang adalah kombinasi dari beton dan baja, dimana baja tulangan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki beton. Beton geopolymer merupakan beton yang dibuat tanpa menggunakan semen dan digunakan fly ash sebagai bahan penggantinya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kuat lentur beton bertulang biasa dan beton bertulang geopolymer melalui pengujian di laboratorium. Metode pengujian yang digunakan adalah System Two Point Loading Test pada benda uji balok ukuran 100 mm x 100 mm x 400 mm. Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai kuat lentur beton bertulang geopolymer lebih besar dari pada nilai kuat lentur beton bertulang biasa.
Analisa Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Jalan Depan IT Center, Kota Manado Wowor, David Christian; Lefrandt, Lucia I. R.; Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IT Center adalah salah satu pusat perbelanjaan yang besar di Kota Manado. Keberadaan kawasan perbelanjaan tentunya mengakibatkan meningkatnya pergerakan manusia menuju kawasan ini. Keadaaan ini juga tentunya akan menimbulkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang ada. Dengan adanya permasalahan mengenai pengaplikasian fasilitas pejalan kaki guna mengetahui kebutuhan jalur pejalan kaki sehingga perlu menganalisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan di depan IT Center. Analisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan diperlukan, untuk melihat apakah fasilitas penyeberangan tersebut masih bisa mengimbangi banyaknya pejalan kaki yang menggunakannya dan kendaraan yang melintasi ruas Jalan Pierre Tendean khususnya di depan. Penelitian ini dilaksanakan diawali dengan pengukuran kondisi eksisting fasilitas tersebut dan ruas jalan yang ada. Selanjutnya dilakukan survey selama 3 hari pada pukul 07.00 WITA - 21.00 WITA. Data yang dikumpulkan berupa volume MC, LV, HV, UM dan juga pejalan kaki yang menggunakan fasilitas penyeberangan Zebra Cross. Data tersebut diolah menggunakan rumus empiris PV2. Lalu diperoleh fasilitas penyeberangan sebidang yang dapat digunakan di ruas jalan tersebut. Dalam hasil perhitungan kriteria dalam memilih fasilitas penyeberangan sebidang didasarkan pada rumus empiris PV2 dan juga pemilihan jenis penyeberangan sebidang diperoleh fasilitas penyeberangan Zebra Cross di depan IT Center sudah harus ditingkatkan menjadi Pelican dengan pelindung.
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BITUNG Takaendengan, Julio; Pandey, Sisca V.; Rompis, Semuel Y.R.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara maritim dengan luas wilayah perairan lebih dari 3,5 juta km2. Pembangunan pelabuhan perikanan yang baik dapat menggali potensi sumber daya perikanan laut dan memicu perkembangan perekonomian nasional maupun lokal. Dengan semakin meningkatnya jumlah produksi dalam sektor perikanan perlu adanya pelayanan transportasi laut yang baik. Untuk menilai sejauh mana optimalnya kinerja operasional pelabuhan maka mengevaluasi kualitas kinerja operasional pelabuhan sesuai Standart Kinerja Operasional Pelabuhan yang berlaku sebagai salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Pengukuran pencapaian pelabuhan ini menggunakan metode perhitungan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor HK103/2/2/DJPL-17 tentang Pedoman Perhitungan Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waiting Time (WT) 0,25 jam, Postpone Time (PT) tidak ada, Approach Time (AT) 1 jam, Berthing Time (BT) 128 jam, Berth Working Time (BWT) 12 jam, Effective Time (ET) 10 jam, Not Operation Time (NOT) 114 jam, Idle Time (IT) 2 jam, Turn Round Time (TRT) 129,25 jam, ET/BT 7,81 %, Ton/Gang/Hour 0,42, T/G/H, Ton/Ship/Hour 0.137 T/S/H, Berth Occupancy Ratio (BOR) 69,42 %, Berth Throughput (BTP) 4,67 Ton/meter2, Yard Occupancy Ratio (YOR) 8,34 %, dan Yard Throughput (YTP) 2,502 ton/m2. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan menurut Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor UM.002/38/18/DJPL-11 tanggal 15 Desember 2011 dan dapat disimpulkan bahwa Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung pada tahun 2018 untuk pelayanan utilisasi fasilitas sudah memenuhi Standar Kinerja Operasional Pelabuhan, sedangkan untuk indikator pelayanan kapal dan pelayanan bongkar muat dinilai masih kurang baik sehingga perlu dioptimalkan lagi tingkat efektifitas pemakaian waktu bertambat dan aktifitas bongkar muat di pelabuhan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG KANTOR BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROVINSI PAPUA BARAT Tuyuwale, Chandra Yandhi; Arsjad, Tisano Tj.; Sibi, Mochtar
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek suatu proyek konstruksi, pengendalian merupakan salah satu satu fungsi pokok dalam mewujudkan keberhasilan suatu proyek. Pengontrolan dan pengawasan persediaan bahan adalah hal terpenting dari sebuah pelaksanaan proyek konstruksi, karena masih saja dalam suatu proyek masih kurangnya pengawasan penggunaan persediaan bahan yang ada digudang sehingga menyebabkan oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan kecurangan ataupun pemborosan material, oleh karena itu dibuthkan sistem informasi manajemen persediaan bahan dalam pengawasan penggunaan bahan yang ada digudang dan stock persediaan bahan digudang. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu diawali dengan proses perencanaan agar proses ini berjalan dengan baik maka ditentukan terlebih dahulu sasaran utamanya perencanaan mencakup penentuan berbagai cara yang memungkinkan kemudian menentukan salah satu cara yang tepat dengan mempertimbangkan semua kendala yang mungkin ditimbulkan. Penggunaan sistem informasi manajemen persediaan bahan dibutuhkan sehingga kontraktor dapat melakukan pengawasan sehingga masalah kecurangan dan pemborosan persediaan bahan dapat dicegah. Dilihat dari penggunaan bahan ternyata realisasi volume bahan yang digunakan kurang dari volume bahan yang direncanakan, dan ini adalah salah satu indikasi yang bisa menunjukkan bahwa tidak adanya pemborosan atau kecurangan dalam penggunaan bahan pada pelaksanaan konstruksi tersebut. Bila dalam suatu kegiatan konstruksi, realisasi jumlah bahan lebih besar dari jumlah bahan yang direncanakan, maka dapat dipastikan (bila tidak terjadi fore majeur) bahwa itu adalah satu indikasi adanya pemborosan atau kecurangan yang dilakukan oleh oknum interen/pekerja kontraktor yang dapat merugikan kontraktor.
Modulus Elastisitas Beton Geopolymer Pada Perawatan Temperatur Ruangan Tampi, Jeanicha Christiani; Wallah, Steenie E.; Manalip, Hieryco
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton geopolymer merupakan beton ramah lingkungan yang di buat tanpa menggunakan semen dan sebagai gantinya digunakan fly ash yang merupakan limbah hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari segi perawatan beton geopolymer membutuhkan temperatur relative tinggi untuk mempercepat proses polimerisasi. Melihat kondisi dari sifat mekanik beton geopolymer pada suhu ruangan lambat untuk mencapai kekuatannya maka ada kebutuhan menambahkan bahan seperti semen untuk meningkatkan reaksi polimerisasi, dalam hal ini jika beton geopolymer mencapai kekuatan yang sama pada suhu ruangan dan suhu tinggi maka produksi semen akan berkurang dan pemanfaatan fly ash akan meningkat. Pada penelitian ini dilakukan pengujian modulus elastisitas beton geopolymer dan dilakukan perawatan menggunakan temperatur ruangan, dan akan dilakukan penambahan semen sebesar 2.5%, 5%, 7.5%, dan 10% dari berat fly ash. Dari hasil laboratorium, diperoleh nilai modulus elastisitas beton geopolymer meningkat pada setiap bertambahnya presentase semen. Nilai modulus elastisitas tertinggi didapat pada umur 28 hari dengan variasi penambahan semen 10% dari berat fly ash.
Analisa Kapasitas Landasan Pacu Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo Rares, Jonalisa A. M.; Pandey, Sisca V.; Rumayar, Audie L. E.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Gorontalo adalah Provinsi yang berkembang pesat pada sektor ekonomi. Salah satu perkembangan yang ada yakni pembangunan Bandar Udara Djalaluddin. untuk kelancaran transportasi udara di Provinsi Gorontalo maka Bandar Udara Djalaluddin perlu ditinjau pelayanannya. Evaluasi komponen lapangan terbang sangatlah diperlukan, maka untuk mencapai efektifnya suatu bandar udara sehingga kapasitas dapat di pakai sebagai salah satu penunjangnya. Kepadatan/kemacetan dapat terjadi bila permintaan mendekati kapasitas untuk suatu jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu mengamati variabel seperti: Konfigurasi landas pacu, jenis pesawat, komposisi pesawat, exit taxiway, keadaan tersibuk, kondisi cuaca, dan frekuensi penerbangan. Data-data arus lalu lintas udara dianalisa dengan menggunakan metode forecasting (Ramalan), dengan menggunakan trend linier, trend logaritma, trend Exponensial. Sehingga untuk mendapatkan perkiraan lalu lintas dimasa yang akan mendatang, yang meliputi arus penumpang, bagasi dan barang serta merupakan variabel untuk mengetahui tahun puncak dan tahun pengembangan yang akan terjadi. Dan dari hasil perhitungan yang ada, diperoleh kapasitas puncak untuk kondisi VFR 67 operasi/jam dan untuk kondisi IFR 56 operasi/jam yang terjadi pada tahun 2029 (Kondisi IFR) atau tahun 2031 (Kondisi VFR). Sedangkan kapasitas praktis landas pacu 58 operasi/jam untuk kondisi VFR dan 38 operasi/jam untuk kondisi IFR, sehingga untuk mengantisipasi keadaan tersebut maka Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo akan dikembangkan pada tahun 2027 (kondisi IFR) atau 2030 (Kondisi VFR).
Kuat Tarik Belah Beton Dengan Menggunakan Tras Pada Berbagai Prosentase Sebagai Substitusi Parsial Agregat Halus Kaat, Brandon Christofer; Wallah, Steenie E.; Mondoringin, Mielke R. I. A.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini digunakan tras sebagai pengganti agregat halus. Material ini mengandung senyawa yang dapat memperkuat beton. Oleh karena itu, penggunaan tras untuk substitusi agregat halus dalam campuran beton dapat dipertimbangkan. Menggunakan benda uji bentuk silinder berdiameter 10 cm, tinggi 20 cm. Beton tras sebagai substitusi agregat halus, dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dari berat agregat halus pasir. Mutu beton rencana adalah 25 MPa. Jumlah total benda uji adalah 48 silinder, setiap variasi 8 silinder. 4 silinder untuk pengujian kuat tekan dan 4 silinder untuk pengujian kuat tarik belah. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton dilakukan pada umur 28 hari. Dari hasil penelitian, substitusi tras terhadap agregat halus dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Untuk kuat tekan optimum terdapat pada variasi tras 10% yaitu sebesar 26,05 atau mengalami kenaikkan kekuatan sebesar 2,28%. Untuk kuat tarik belah optimum terdapat pada variasi tras 10% yaitu sebesar 3,20 MPa atau mengalami kenaikkan kekuatan sebesar 16,56% dari beton normal.
Perataan Tenaga Kerja Pada Proyek Pembangunan Dengan Menggunakan Program Microsoft Project 2016 (Studi Kasus : Kos Kalyana Paal 2) Kiling, Rendy C. E.; Dundu, Ariestides K. T.; Mangare, Jantje B.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penyelesaian suatu proyek yang terdiri dari banyak kegiatan, sumber-sumber untuk penyediaan sumber daya atau resource (tenaga, biaya, material) harus diperhitungkan secara teliti. Tujuan perataan tenaga kerja yaitu penggunaan tenaga kerja yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam periode harian, mingguan, atau bulanan. Bila tenaga kerja berfluktuasi, maka perlu dilakukan usaha untuk meratakan tenaga kerja sepanjang periode proyek. Dalam perataan tenaga kerja sering dikenal dua istilah yaitu smoothing dan leveling. Smoothing berarti tenaga kerja yang digunakan sepanjang proyek merata, sedangkan leveling merupakan proses perataan.  Produktivitas tenaga kerja akan sangat besar pengaruhnya terhadap total biaya proyek, minimal pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan (Soeharto, 1999). Dengan menggunakan aplikasi program Microsoft Project 2016 dapat membantu kita untuk melihat penggunaan sumber daya yang kurang merata atau masih berfluktuasi dan Diperoleh schedule yang terbaik untuk penjadwalan proyek Pembangunan Kos Kalyana Paal 2 Manado. Dalam mempermudah pengelokasian tenaga kerja di perlukan aplikasi ini agar perataan bisa lebih teratur.
Perencanaan Pengembangan Bandar Udara Oesman Sadik Di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara Simboh, Dave Raymond Christian; Rumayar, Audie L. E.; Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Halmahera Selatan adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Ibukota Kabupaten ini terletak di Labuha.Kabupaten Halmahera Selatan merupakan daerah kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya alam dan pariwisata sehingga dapat memajukan perekonomian dan pembangunan sektor di daerah tersebut. Pada saat ini Kabupaten Halmahera Selatan memiliki bandar udara Oesman Sadik yang terletak di kecamatan Bacan dan saat ini tergolong bandara kelas III dengan jenis pesawat yang beroperasi ATR 72-500/600 sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta dapat ikut menunjang perkembangan di daerah Kabupaten Halmahera Selatan. Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus memperkirakan arus lalu lintas dimasa yang akan datang. Untuk itu penelitian dilakukan dengan pengambilan data-data dipihak terkait. Dengan menganalisa data lima tahun jumlah penumpang, pesawat dan bagasi menggunakan analisa regresi dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan bandar udara dianggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari bandara yaitu data klimatologi, data karakteristik pesawat, data tanah, keadaan topografi dan data eksisting bandara digunakan sebagai acuan untuk merencanakan pengembangan bandar udara. Untuk pengembangan bandar udara Oesman Sadik yang akan direncanakan adalah runway, taxiway, apron, terminal penumpang, gudang dan area parkir kendaraan. Berdasarkan hasil analisa peramalan dari data lima tahun pesawat, penumpang dan bagasi dapat diketahui bahwa perlu dilakukan perencanaan pengembangan untuk bandar udara Oesman Sadik. Dan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional Civil Aviation Organization(ICAO) dengan pesawat rencana Boeing 737-800 NG maka dibutuhkan Panjang landasan 2.660 meter, lebar total landasan 60 meter dan jarak antara sumbu landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter, lebar total taxiway 25 meter dengan tebal perkerasan lentur 81 cm, luas apron 128 × 93 m = 11.904 m2, tebal perkerasan rigid pada apron metode Federal Aviation Administration (FAA) = 35 cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 32 cm, luas terminal penumpang 41.500 m2, luas gudang 280 m2 dan luas pelataran parkir 22.200 m2.
Pengendalian Biaya Dengan Metode Analisis Indeks Pada Proyek Pembangunan Jalan Ulu-Ondong (Lingkar Utara) Segmen Apelawo-Bukide Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara Rumboisano, Arnol; Malingkas, Grace; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolahan anggaran biaya pada pelaksanaan satu proyek konstruksi menuntut adanya suatu sistem dan analisis dimana bisa memberikan hasil dan masukan pada tahap awal mengenai pertumbuhan biaya proyek sehingga dapat memberikan gambaran apakah proyek dapat menguntungkan pihak pelaksana atau sebaliknya. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendalikan proses pelaksanaan proyek sejak awal dimulainya pembangunan hingga selesainya proyek terlaksana sesuai waktu, mutu dan biaya yang telah direncanakan. Penerapan metode analisis indeks digunakan sebagai salah satu alat kendali untuk pengendalian biaya dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Tolak ukur atau acuan pengukuran analisis indeks adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). Studi kasus dilakukan pada pembangunan Jalan Ulu Ondong (Lingkar Utara) Segmen Apelawo Bukide Kabupaten Kepulawan Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan pada minggu ke-18 dimana total pemakaian biaya atau fakta biaya dari tiap pekerjaan yang telah terlaksana sebesar Rp. 4,690,157,583.30 dari rencana biaya sebesar Rp. 9,015,604,911.29 sehingga terjadi perbedaan biaya sebesar Rp. 4,325,447,328.00

Page 1 of 2 | Total Record : 16