Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PENENTUAN TARIF TOL RENCANA RUAS JALAN MANADO-TOMOHON Lumowa, Bella Christianty; Rompis, Semuel Y. R.; Manoppo, Mecky R. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 12 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Provinsi Sulut mulai merencanakan pembangunan jalan tol Manado Tomohon yang akan menjadi jalan penghubung antar kota. Pembangunan jalan tol untuk ruas jalan Manado-Tomohon ini penting dikarenakan jalan tol ini menghubungkan dua kota penting bagi Sulawesi Utara. Pembangunan jalan tol Manado-Tomohon turut mewujudkan program nasional Sulut sebagai pintu gerbang ekonomi Asia Pasifik.  Jalan tol merupakan jalan alternatif, sehingga bagi masyarakat yang memilih jalan tol, biaya yang dikeluarkan akan memberikan nilai lebih berupa penghematan dalam biaya operasi kendaraan dan waktu, kenyamanan, dan fasilitas yang lebih baik.Untuk menghitung tarif digunakan metode BK BOK berdasarkan penelitian LAPI ITB. Parameter yang dijadikan sebagai perbandingan adalah: tingkat pelayanan jalan yang ada saat ini, nilai waktu, BOK (Biaya Operasional Kendaraan), biaya pembangunan jalan tol, dan biaya pembebasan lahan. Besarnya tarif dievaluasi dengan persyaratan < 70% BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan).Penelitian didahului dengan cara melakukan survey jumlah volume lalu lintas dan waktu tempuh di jalan eksisting. Penilitan dilakukan selama 4 hari dalam 12 jam dari pukul 07.00-19.00 WITA dan jenis kendaraan yang ditinjau hanya kendaraan golongan I, IIA, IIB. Data Analisis tingkat pelayanan eksising diolah dengan menggunakan standarisasi MKJI 1997, analisis biaya operasional kendaraan berdasarkan analisis yang dikembangkan oleh LAPI-ITB 1997 dan penentuan tarif  yang dihitung berdasarkan 70% dari besar keuntungan biaya operasional kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi tingkat pelayanan untuk ruas jalan Manado-Tomohon (non-tol) adalah A (arus bebas) dengan derajat kejenuhan £ 0,35. Perhitungan tarif yang diperoleh untuk jalan tol Manado-Bitung adalah golongan I: Rp. 500/km, golongan II A: Rp. 1900/km dan golongan II B: Rp. 2000/km. Kata Kunci: Analisis, Jalan, Kendaraan, Tarif Tol
PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN WOLTER MONGINSIDI, MALALAYANG II, KOTA MANADO) Brilia, Brilia; Rompis, Semuel Y. R.; Longdong, Jefferson
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pergerakan masyarakat yang terjadi di Kota Manado semakin meningkat seiring dengan perkembangan yang ada hingga menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas. Salah satu permasalahan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas yaitu adanya penyempitan jalan, seperti pada ruas Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang II, Kota Manado. Pada lokasi tersebut sering terjadi kemacetan lalu lintas sehingga menyebabkan antrian panjang terutama pada jam-jam sibuk.Data parameter lalu lintas volume dan kecepatan kendaraan diambil langsung dari lokasi penelitian, kemudian dihitung nilai kepadatan untuk membentuk model hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan. Model hubungan matematis yang digunakan untuk analisis data yaitu, Greenshields, Greenberg dan Underwood, model terbaik dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi untuk digunakan dalam analisis gelombang kejut.Model terpilih untuk kondisi jalan normal dan menyempit adalah model Greenshields dengan nilai koefisien determinasi ) pada jalan normal sebesar 72.44% dan pada jalan menyempit 89.73%. Dari model hubungan matematis yang ada diperoleh nilai volume maksimum (Vm) dan kepadatan maksimum (Dm) untuk kondisi jalan normal Vm = 1594.138 smp/jam ; Dm =95.498 smp/km dan pada kondisi menyempit Vm= 759.057 smp/jam ; Dm 50.744 smp/km. Nilai gelombang kejut yang didapat  = -1.692 km/jam ;  = -12.102 km/jam ;  = -14.948 km/jam dan  = 10.414 km/jam.Potensi panjang antrian akibat penyempitan jalan menyebabkan panjang antrian maksimum (QM) kendaraan sepanjang 158.99meter dan setiap bertambah 5 menit kondisi volume jalan normal lebih besar dari volume maksimum jalan menyempit, maka panjang antrian juga bertambah sebesar 159 meter Kata Kunci: Penyempitan Jalan, Gelombang Kejut, Karakteristik Lalu Lintas
PENGARUH GENDER TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DI KOTA MANADO Tangkudung, Cindy M. M.; Rompis, Semuel Y. R.; Timboeleng, James A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan moda merupakan tahapan terpenting dalam berbagai perencanaan dan kebijakan transportasi. Transportasi yang handal, aman dan nyaman merupakan alasan responden memilih moda transportasi yang akan digunakan dalam mencapai tujuan. Perkembangan transportasi selama ini dianggap netral gender karena sarana dan prasarana yang dianggap menguntungkan bagi laki-laki maupun perempuan secara merata. Transportasi yang ramah gender seringkali menjadi alasan responden dalam pemilihan moda. Kebutuhan masyarakat akan transportasi sangat mempertimbangkan rasa aman, nyaman, terjangkau dan Kota Manado merupakan salah satu kota di Indonesia yang bergantung pada transportasi. Kemajuan teknologi yang mengedepankan peranti/alat elektronik yang menggunakan jaringan internet pada masa sekarang, memunculkan beberapa transportasi yang berbasis aplikasi/online. Moda transportasi berupa kendaraan pribadi, taksi online maupun angkutan kota seringkali menjadi pilihan dalam pemilihan moda di Kota Manado. Pada saat ini penggunaan angkutan kota dan kendaraan pribadi mulai beralih ke taxi online disebabkan oleh kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, kenyamanan dan keamanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan, variabel yang mempengaruhi pelaku perjalanan serta besarnya probabilitas dalam memilih moda.Survei dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner kepada 300 responden berisi karakteristik pelaku perjalanan yang meliputi kondisi sosio-ekonomi. Data tersebut kemudian diolah dengan analisa regresi untuk memperoleh persamaan utilitas. Setelah itu persamaan utilitas tersebut dibentuk berdasarkan gender untuk menganalisa pengaruh gender terhadap pemilihan moda. Pemodelan pemilihan moda dilakukan dengan model multinomial logit.Hasil yang diperoleh menunjukkan variabel keamanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan moda. Probabilitas pemilihan moda secara keseluruhan atau umum moda transportasi taksi online memiliki probabilitas paling tinggi yaitu sebesar 0,36. Probabilitas berdasarkan gender memperoleh hasil untuk pria sebesar 0,43 memilih taksi online dan wanita cenderung memilih moda transportasi kendaraan pribadi dengan nilai probabilitas sebesar 0,55. Kata kunci: Multinomial Logit, Transportasi, Pemilihan Moda, Gender
EVALUASI REKAYASA LALU LINTAS DI BUNDARAN LALU LINTAS (STUDI KASUS: BUNDARAN LALU LINTAS PATUNG SAM RATULANGI) Prihono, Prilia Meilany; Rompis, Semuel Y. R.; Waani, Joice E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekayasa lalu lintas pada persimpangan bundaran lalu lintas patung Sam Ratulangi diharapkan mampu memberikan kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas. Hal ini disebabkan karena berkurangnya jumlah titik konflik, yakni arus lalu lintas yang memotong arus lalu lintas yang lain, yang menambah peluang terjadi kemacetan pada persimpangan. Dalam penelitian ini penulis melakukan evaluasi penutupan jalur di bundaran lalu lintas patung Sam Ratulangi dari arah jalan Sam Ratulangi (Wanea Plaza) menuju ke jalan Bethesda. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 digunakan untuk meninjau kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Hasil evaluasi dengan data volume arus lalu lintas maksimum pada bundaran di lokasi studi menunjukkan kapasitas bundaran lalu lintas bagian jalinan Jl. Bethesda – Jl. Pramuka tidak lagi mampu menampung volume arus lalu lintas yang melewatinya terutama pada jam puncak dilihat dari derajat kejenuhan yang melebihi batas maksimum yakni 0.75. Dengan adanya penutupan jalur terjadi kelancaran dibagian jalinan Jl. Sam Ratulangi Ranotana – Jl. Bethesda dan Jl. Sam Ratulangi Wanea Plaza – Jl. Sam Ratulangi Ranotana dilihat dari nilai derajat kejenuhan, nilai tundaan lalu lintas, dan nilai peluang antrian yang lebih kecil dibandingkan tanpa penutupan jalur. Kata kunci: persimpangan bundaran, kapasitas, derajat kejenuhan, MKJI, antrian, tundaan
STUDI PEMANFAATAN LAMPU LALU LINTAS UNTUK PENYEBERANG JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PANJANG ANTRIAN KENDARAAN (STUDI KASUS : PELICAN DEPAN MANADO TOWN SQUARE) Pesik, Belinda Septiani; Rompis, Semuel Y. R.; Pandey, Sisca V.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 2 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Boulevard on Business Jalan Piere Tendean di Kota Manado terjadi masalah lalu lintas seperti perilaku pejalan kaki yang tidak patuh terhadap Pelican Crossing. Perilaku tersebut menyebabkan pengurangan waktu hijau efektif bagi kendaraan untuk bergerak sehingga membuat antrian kendaraan yang cukup panjang di ruas jalan tersebut, bahkan menyebabkan antrian kendaraan di ruas jalan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyeberang jalan terhadap waktu hijau efektif, mengetahui pengaruh Pelican Crossing terhadap panjang antrian kendaraan, dan mengetahui apakah Pelican Crossing masih sesuai digunakan di lokasi penelitian. Pelican Crossing adalah penyeberangan dengan alat pemberi isyarat yang diopeasikan oleh pejalan kaki dan akan menghentikan arus lalu lintas kendaraan. Pejalan kaki harus menekan tombol untuk meminta waktu hijau pada pengendara kendaraan sehingga pengendara kendaraan berhenti dan pejalan kaki dapat menyeberang jalan. Kriteria yang dapat digunakan dalam memilih fasilitas penyeberangan pejalan kaki sebidang didasarkan pada pengukuran konflik kendaraan/pejalan kaki, arus pejalan kaki yang menyeberang di ruas jalan setiap 1 jam, dan arus lalu lintas kendaraan setiap jam.Dalam penelitian ini, data yang diambil dari lokasi penelitian adalah volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, waktu siklus lampu lalu lintas, volume pejalan kaki, dan kecepatan pejalan kaki. Analisis data dimulai dengan menghitung kepadatan lalu lintas selanjutnya dibuat hubungan karakteristik arus lalu lintas. Hubungan karakteristik yang akan digunakan untuk perhitungan analisis gelombang kejut adalah berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) tertinggi dan karakteristik model tersebut.Durasi lampu merah pada analisis gelombang kejut divariasikan karena waktu hijau efektif bagi kendaraan yang berkurang karena ketidakpatuhan pejalan kaki dianggap menambah durasi lampu merah.Selanjutnya dianalisis tipe fasilitas penyeberangan berdasarkan nilai volume lalu lintas dan volume pejalan kaki.Ketidakpatuhan pejalan kaki mengurangi waktu hijau efektif rata-rata 7 detik. Berdasarkan analisis gelombang kejut, pelican crossing membuat panjang antrian kendaraan sepanjang 88,1 meter untuk jalur kiri dan 113,2 meter untuk jalur kanan. Semakin besar durasi lampu merah (r) maka panjang antrian maksimum (QM) akan semakin besar.Berdasarkan jumlah rata-rata penyeberang jalan yang menggunakan pelikan, volume kendaraan yang melewati ruas jalan Piere Tendean, dan jumlah tingkat konflik antara pejalan kaki dan arus lalu lintas (PV2) maka direkomendasikan jenis penyeberangan di Jalan Piere Tendean depan Manado Town Square adalah Pelikan dengan Pelindung. Kata Kunci : Pelican Crossing, Gelombang Kejut, Fasilitas Penyeberangan
EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH Badi, Chamelia; Rompis, Semuel Y. R.; Jansen, Freddy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 12 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hambatan samping yang terjadi pada Jalan Sam Ratulangi segmen depan Minahasa Wisata Travel sampai Rumah Makan Srisolo sangat mempengaruhi tingkat pelayanan di ruas jalan tersebut, pengaruh yang sangat jelas terlihat adalah berkurangnya kecepatan kendaraan, sehingga secara tidak langsung hambatan samping yang terjadi berpengaruh terhadap berkurangnya kapasitas dan kinerja jalan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan analisa pengaruh hambatan samping yang akurat dalam rangka melakukan manajemen lalu lintas yang baik. Analisa faktor hambatan samping dapat dipakai sebagai bahan evaluasi terhadap faktor penyesuaian hambatan samping menurut MKJI 1997 di lokasi studi. Pengaruh hambatan samping dianalisis menggunakan perbandingan antara kapasitas pada saat hambatan samping tinggi dan pada saat hambatan samping rendah. Kapasitas ini diperoleh melalui model linear Greenshield, model logarithmic Greenberg, dan exponential Underwood. Dari hasil pemodelan dengan ketiga cara tersebut, untuk menentukan pengaruh hambatan samping dibuat perbandingan nilai koefisien determinasi yang tertinggi yaitu pada hambatan samping tinggi hari Kamis, 23 Juni 2016 dimana nilai kapasitas = 2501.922 smp/jam dan hambatan samping rendah hari Jumat, 24 Juni 2016 dimana nilai kapasitas = 3887.489 smp/jam. Nilai perbandingan dari kapasitas jalan pada saat hambatan samping tinggi dengan kapasitas jalan pada saat hambatan samping rendah adalah 0.64 sedangkan menurut MKJI 1997 didapatkan nilai sebesar 0.81. Berdasarkan nilai perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Faktor Koreksi Hambatan Samping menurut MKJI 1997 tidak sesuai untuk digunakan pada ruas Jalan Sam Ratulangi segmen depan Minahasa Wisata Travel sampai Rumah Makan Srisolo karena penurunan nilai kapasitas aktual akibat hambatan samping adalah sebesar 36%, sedangkan dari faktor penyesuaian hambatan samping menurut MKJI 1997 penurunan kapasitas jalan akibat hambatan samping hanya sebesar 19%.   Kata kunci : Hambatan Samping, Greenshields, Greenberg, Underwood, Koefisien Determinasi, Kapasitas, Jalan Sam Ratulangi
DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN TERHADAP SISTEM KINERJA SIMPANG (STUDI KASUS : GIANT EKSTRA KAIRAGI, MANADO) Harimisa, Glorya Ruth; Rompis, Semuel Y. R.; Rumayar, Audie L. E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 8 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan Ibu Kota provinsi Sulawesi Utara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ini juga memberi pengaruh terhadap pembangunan sektor perdagangan dan jasa termasuk pembangunan pusat perbelanjaan. Pertumbuhan tersebut mengakibatkan tarikan dan bangkitan perjalanan orang dan kendaraan dari berbagai tempat. Giant Ekstra Kairagi merupakan pusat perbelanjaan yang cukup ramai dikunjungi dan letak pusat perbelanjaan ini berada di persimpangan jalan, dan dampak dari pusat perbelanjaan ini cukup memberikan beban terhadap sistem kinerja simpang di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pusat perbelanjaan mempengaruhi sistem kinerja simpang di daerah tersebut dengan berdasarkan acuan nilai derajat kejenuhan (DS). Penelitian ini mengambil data primer berupa volume kendaraan di lapangan dan data sekunder berupa jumlah penduduk dan peta lokasi penelitian. Analisa data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) dalam penentuan nilai perilaku lalu lintas. Dari hasil analisis, nilai kapasitas (C) persimpangan pada jam puncak sebelum Giant Ekstra beroperasi yaitu = 3567 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) = 1,31, tundaan (D) = 162 det/smp dan peluang antrian = 71 % - 147%. Sedangkan, nilai kapasitas (C) simpang setelah Giant Ekstra beroperasi = 3253 smp/jam, nilai derajat kejenuhan (DS) = 1,52, tundaan = -23,82 det/smp dan peluang antrian = 98,43 % - 214,18%. Besar nilai dampak yang di dapat pada saat Giant Ekstra beroperasi yaitu, untuk kapasitas (C), persentase perbandingannya 8,8 %, derajat kejenuhan (DS) bertambah 0,21, tundaan > 200 det/smp, ditunjukkan dengan angka minus yang berarti pemberhentian kendaraan di sekitar persimpangan sudah terlalu lama sehingga tidak ter-record lagi oleh rumus MKJI 1997, serta peluang antrian bertambah  27,43 % – 67,18 %. Kata Kunci: Giant Ekstra, Persimpangan Tak Bersinyal, Kapasitas (C), Derajat Kejenuhan (DS), Tundaan (D), Peluang Antrian, MKJI 1997.
ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI) Kaeng, Preisy Gabriela; Rompis, Semuel Y. R.; Lintong, Elisabeth M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 9 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan yang memafaatkan jalan atau tingkat kepemilikan kendaraan yang semakin bertambah setiap saat yang tidak diikuti dengan penambahan panjang jalan maupun peningkatan kapasitas jalan lama merupakan penyebab terjadinya masalah-masalah lalu lintas. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data volume lalulintas, waktu tempuh, serta geometrik jalan (lebar dan panjang). Lokasi penelitian yaitu di daerah Jalan Kairagi-Airmadidi yang dibatasi dari Alfamart Maumbi sampai depan Indomart Manado Bitung km 8. Penelitian ini dilakukan pada hari Senin-Sabtu. Untuk survei volume dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencatat setiap kendaraan yang lewat pada pos pengamatan sesuai dengan klasifikasi masing-masing kendaraan. Untuk survei waktu tempuh dilakukan dengan metode moving car observer method yaitu dengan menggunakan 1 buah mobil pribadi yang menempuh kedua arah secara bolak balik pada segmen jalan yang diamati yaitu 2,9 km. Sedangkan untuk mengukur geometrik jalan (lebar jalan dan panjang jalan) dilakukan dengan menggunakan meteran. Dalam penelitian ini diteliti menegenai hubungan anatara arus lalu lintas dengan waktu tempuh, sehingga dengan mengetahui hubungan tersebut para perencana dapat meramalkan kinerja lalu lintas yang akan terjadi. Dari hasil penelitian dan analisis yang sudah dilakukan diperoleh arus lalu lintas tertinggi untuk total 2 arah jalan tersebut mencapai 6681 smp/jam. Dari hasil perhitungan dengan kapasitas 1284 smp/jam per lajur diperoleh nilai Indeks Tingkat Pelayanan terbaik untuk arah Kairagi adalah 1,2632 hal ini dibuktikan dengan Nilai  = 0,9587 yang merupakan nilai  terbesar pada arah Kairagi dari seluruh hari penelitian dan diperoleh nilai Indeks Tingkat Pelayanan terbaik untuk arah Airmadidi adalah 3,9241 hal ini dibuktikan dengan Nilai  = 0,8755 yang merupakan nilai  terbesar pada arah Airmadidi dari seluruh hari penelitian.  Kata Kunci : Kemacetan, Kapasitas, Indeks Tingkat Pelayanan
ANALISA GELOMBANG KEJUT AKIBAT AKTIVITAS ANGKUTAN KOTA (STUDI KASUS: JALAN SAM RATULANGI – RANOTANA, MANADO) Wowor, Stella Kathrine Gracia; Rompis, Semuel Y. R.; Lefrandt, Lucia I. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan Ibu Kota dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 6,75%. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan bertambahnya juga aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang membutuhkan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Angkutan kota merupakan salah satu transportasi umum yang berguna sebagai sebuah layanan angkutan bersama. Aktivitas angkutan kota yang menaikkan atau menurunkan penumpang dengan sembarangan di Jalan Sam Ratulangi, Ranotana, Manado khususnya didepan Multimart Ranotana sering menyebabkan terjadi antrian kendaraan di ruas jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan matematis dari volume, kecepatan dan kepadatan di ruas jalan tersebut, mengetahui nilai gelombang kejut-nya, dan mengetahui pengaruh aktivitas angkutan kota terhadap panjang antrian kendaraan.Penelitian ini mengambil data primer dari survey di lapangan berupa volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan durasi angkutan kota berhenti. Analisa data untuk menghitung hubungan matematis dari 3 (tiga) parameter yaitu volume, kecepatan, dan kendaraan menggunakan model hubungan matematis yaitu model Greenshield, Greenberg, dan Underwood, yang nantinya dipilih salah satu yang koefisien determinasi-nya paling besar dan berdasarkan karakteristik model tersebut. Model yang terpilih lalu digunakan dalam analisis gelombang kejut.Hasil analisis diperoleh bahwa model yang terpilih adalah model Greenshield karena model Greenberg tidak berpotongan dengan sumbu y yang mengakibatkan susah untuk mendapatkan nilai Sff (Kecepatan pada kondisi arus lalu lintas sangat rendah) dan model Underwood tidak berpotongan dengan sumbu x yang mengakibatkan susah untuk mendapatkan nilai Dj (Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total). Dan yang dipilih adalah yang memiliki nilai koefisien determinasi (R2) terbesar yaitu hari Sabtu, 16 Maret 2019 dengan R2 sebesar 80% dengan hubungan antara kepadatan dan kecepatan S = 32,953 – 0,3072 D, hubungan antara volume dan kepadatan V = 32,953 D – 0,3072 D2, dan hubungan antara volume dan kecepatan      V = 107,2689 S – 3,25521S2. Pengaruh angkutan kota yang berhenti sembarangan membuat panjang antrian maksimum (QM) kendaraan sepanjang 40,24 meter. Setiap tertambah 30 detik durasi angkutan kota berhenti akan tertambah juga panjang antriannya sebesar 40,24 meter. Kata Kunci: Angkutan Kota, Gelombang Kejut, Greenshield, Greenberg, Underwood
EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA MANADO Sanggelorang, Andrie Riani; Lefrandt, Lucia I. R.; Rompis, Semuel Y. R.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 7 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan ibu kota di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki masalah transportasi seperti tidak terjaminnya keselamatan perjalanan anak ke sekolah. Beberapa sekolah berada di pinggir jalan raya, dimana banyak kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi yang dapat membahayakan keselamatan anak sekolah ketika akan menyeberang jalan. Karena itu, perlu dievaluasi efektifitas penerapan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SMPN 10 Manado dan SMP & SMA Pertiwi Manado pada ruas Jalan A.A Maramis.Penelitian dilakukan selama dua (2) hari di masing-masing lokasi dan dilakukan secara langsung meliputi data panjang Zona Selamat Sekolah (ZoSS), data kecepatan kendaran dan data penampang jalan. Analisa data dilakukan dengan membandingkan kecepatan kendaraan yang melintasi ZoSS pada saat jam operasi ZoSS dan jam non Operasi ZoSS serta membandingkan kecepatan kendaraan pada lokasi yang menerapkan ZoSS dan lokasi yang tidak menerapkan ZoSS pada jam yang sama yaitu jam operasi ZoSS dengan menggunakan metode statistik Uji T dalam hal ini Two Sampel T-Test.Hasil Studi menunjukkan bahwa penerapan ZoSS di SMPN 10 Manado berdampak positif atau memiliki pengaruh terhadap penurunan kecepatan kendaraan yang melintasi ZoSS, meskipun ada penurunan kecepatan kendaraan tapi belum berarti sudah memenuhi batas kecepatan pada ZoSS karena kecepatan kendaraan masih di atas kecepatan yang dianjurkan yaitu 30 km/jam untuk tipe 4/2 D. Sedangkan di SMP & SMA Pertiwi Manado penerapan ZoSS ternyata tidak memiliki pengaruh terhadap penurunan kecepatan kendaraan ketika melintasi ZoSS dimana kecepatan kendaran pada jam operasi ZoSS lebih tinggi. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap batas kecepatan yaitu; pemasangan rambu batas kecepatan yang kurang tepat serta kurangnya kesadaran pengemudi akan arti rambu-rambu pada ZoSS. Sehingga disimpulkan penerapan ZoSS di SMPN 10 Manado dan SMP & SMA Pertiwi Manado belum efektif Kata kunci: Zona Selamat Sekolah (ZoSS), Uji T (Two Sample T-Test)