cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017" : 9 Documents clear
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI INPRES KARATUNG KECAMATAN MANGANITU KABUPATEN SANGIHE Karaeng, Vinne Ditniaty; Umboh, Jootje M. L.; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Sesuai data yang diperoleh dari Puskesmas Manganitu menunjukan bahwa masih banyak anak – anak usia sekolah yang sering terserang penyakit akibat kurangnya pengetahuan tentang PHBS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Perilaku Siswa Sekolah Dasar Negeri Inpres Karatung tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sekolah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I sampai kelas VI yang berjumlah 73 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total populasi dan jumlah sampelnya 73 siswa. Hasil penelitian menunjukan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 44 responden (60,3%) dan yang memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 29 responden (39,7%). Siswa yang memiliki sikap baik sebanyak 49 siswa (67,1%) dan yang memiliki sikap yang kurang baik 24 siswa (32,9%). Siswa yang memiliki tindakan yang baik sebanyak 54 siswa (74,0%) dan yang memiliki tindakan yang kurang baik sebanyak 19 siswa (26,0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata pengetahun, sikap, dan tindakan siswa tentang PHBS sekolah sudah baik akan tetapi harus ditingkatkan lagi agar menambah pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa terhadap PHBS. Disarankan terus mengembangkan program UKS, meningkatkan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dalam bidang kesehatan, mengadakan penyuluhan tentang PHBS. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan ABSTRACTBehavior of Clean and Healthy Lifestyle was a set of behaviors that was practiced on the basis of consciousness as a result of learning, which makes a person able to help themselves (independently) in health and play an active role in creating of public health. Based on the data which obtained from Public Health Center of Manganitu shows that there are still many school-age children were often attacked by diseases due to lack of knowledge of Behavior of Clean and Healthy Lifestyle. The purpose of this study was to determine the Behavior Overview of Public Elementary School’s Student of Karatung about Clean and Healthy behavior of the Schools.This study was an observational research. The population in this study was all students of class I to class VI totaling 73 students. The sampling method that used was the total population and the sample size was 73 students.The results showed that the respondents who have a good knowledge were amount to 44 respondents (60.3%) and having poorly knowledge were 29 respondents (39.7%). The students who have a favorable attitude were amount to 49 students (67.1%) and those with unfavorable attitudes were 24 students (32.9%). The students who have an appropriate action amount to 54 students (74.0%) and those with deficient action were 19 students (26.0%).              The conclusion of this study was the average of the knowledge, attitudes, and actions of students of school’s behavior of clean and healthy lifestyle are good enough, however must be improved in order to increase the students’ knowledge, attitudes, and actions of Clean and Healthy Lifestyle Behavior. Advised to keep developing the School Health Unit program, improve curricular and extracurricular activities in the field of health, providing extension of Clean and Healthy Lifestyle Behavior. Keywords: Clean and Healthy Lifestyle Behavior, Knowledge, Attitude, Action
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SDN 1 TOUNELET DAN SD KATOLIK SANTA MONICA KECAMATAN LANGOWAN BARAT Sigala, Marselius; Kawengian, Shirley; Malonda, Nancy S. H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya status gizi anak-anak sekolah akan membawa dampak negatif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kurang gizi pada masa fase cepat tumbuh otak dapat bersifat irreversible (tidak dapat pulih) dimana kecerdasan anak yang mengalami kurang gizi tidak bisa lagi berkembang secara optimal. Hal ini akan mengakibatkan kemampuan geometrik anak akan rendah dan anak tidak bisa berkonsentrasi secara maksimal.Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Tounelet SD Katolik St. Monica dengan jumlah total populasi 109 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 70 siswa. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa pengukuran tinggi badan dan berat badan siswa dan data sekunder yang terdiri dari data identitas siswa yang diperoleh dari data registrasi yang ada di sekolah dan data prestasi belajar siswa yang didapat dari nilai rata-rata hasil evaluasi akhir semester genap.Hasil uji Fisher Exact menunjukan tidak ada hubungan antara Status Gizi BB/U dengan prestasi belajar dengan nilai  p = (0,157 ) > α (0,05). Pada Status Gizi TB/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,052 ) > α (0,05). Status Gizi BB/TB dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (1,00) > α (0.05). Status Gizi IMT/U dengan prestasi belajar tidak terdapat hubungan dengan nilai p= (0,299) >  α (0.05).  Kata Kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar ABSTRACTThe undernutrition status of school children will have a negative impact on improving the quality of human resources. Undernutrition during the rapid phase of brain growth may be irreversible (can not be recovered) where the intelligence of children who are malnourished can no longer develop optimally. This will result in geometric ability of children will be low and the child can not concentrate to the maximum.To determine whether there is a relationship between nutritional status and student achievement grades 4 and 5 SDN 1 Tounelet dan SD Katolik Santa Monica Kecamatan Langowan Barat.This study is observational analytic study with cross sectional study. The population in this study were students SDN 1 Tounelet and SD Katolik Santa Monica with total population 109 students. The sample in this study is the entire population who meet the inclusion and exclusion criteria numbering 70 students. Data research using primary data and secondary data. The primary data of the measurement of height and weight of students and secondary data consisted of student identity data obtained from registration data that is in school and student achievement data is obtained from the average value of the results of the final evaluation of the semester.The Fisher Exact Test results showed no relationship between nutritional status Weight for Age and academic achievement with a value of p = (0,157)> α (0.05). In the Nutritional Status of Height for Age with student achievement there was no correlation with the value of p = (0.052)> α (0.05). Nutritional Status Weight for Height with student achievement there was no correlation with the value of p = (1.00)> α (0.05). Nutritional Status BMI for Age and student achievement there was no correlation with a value of p = (0.299) > α (0.05).Keywords: Nutritional Status, Study Achievement
DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Christin, Angel; Punuh, Maureen I.; Purba, Rudolf B.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 ASI Eksklusif diberikan pada bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan ataupun minuman. Cakupan pemberian ASI Eksklusif untuk Provinsi Sulawesi Utara sebesar 38,5% dimana belum mencapai target program tahun 2014 sebesar 80%, di Kota Manado tahun 2015 sebesar 24,22%, di Puskesmas Tuminting sebesar 4,37%  dengan cakupan sebesar 41 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tuminting. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6 sampai 24 bulan dan berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting sebanyak 110 ibu dengan menggunakan rumus Lameshow. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif sebagian besar memiliki pengetahuan yang baikyaitu 70,9%, gambaran tingkat pendidikan ibu sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 65%, gambaran pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja yaitu 91,8%, gambaran peran suami yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif sebanyak 84,5%. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian  ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado dan ada hubungan antara peran suami dengan pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci: Pemberian ASI Eksklusif, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, peran suami,  ABSTRACTGovernment regulation Nomor 33 Tahun 2012 exclusive breastfeeding is given to newborn babies up to 6 months old without given any food or drink. Coverage of exclusive breastfeeding for the province of north Sulawesi is 38,5% which have not yet reached the target program in 2014 amounted 80%. In the town of manado on 2015 is 24,22%, in the Tuminting public health center of 4,37% with with coverage of 41 infant. The purpose of this research was to determine of exclusife breastfeeding in Tuminting public health center Manado city. This study was an analytic type of survey with cross sectional study. The respondents of this research were mother who has a baby age 6 to 24 months and domiciled in the terytory of tuminting public health center were 110 respondent by using Lameshow with technique purposive sampling and chi square test with a significantce level of 95%. The results of this research showed that description of level knowledge maternal about exclusive breastfeeding mostly have a good knowledge is 70,9%, maternal education mostly of the High Schoolis 65%, maternal who had working is 91,8%, an overview the role of husband with supports mother in exclusive breastfeeding as many as 84,5%. There is no relationship between employment, level education and maternal knowledge with exclusive breastfeeding practice. and there is a relationship between the role of husband with exclusive breastfeeding in Tuminting public health center Manado city. Keywords: Exclusive breastfeeding, Education, Employment, Knowledge, Role of husband
HUBUNGAN ANTARA UMUR, STATUS GIZI DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KEJADIAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. NICHINDO MANADO SUISAN Suoth, Lery F.; Pinontoan, Odi R.; Doda, Diana V.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja mengandung risiko bahaya yang berdampak pada terjadinya kecelakaan kerja. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari buruknya faktor lingkungan kerja sampai kepada masalah psikososial dapat berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja. Lingkungan kerja yang tidak nyaman, ventilasi udara buruk, kebisingan, waktu istirahat yang kurang, gizi yang tidak adekuat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan psikis dan fisik pekerja, serta usia pekerja dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tenaga kerja dan terjadinya kelelahan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2017 di PT Nichindo Manado Suisan. Populasi dalam penelitian ini adalah 57 orang dan di ambil sampel sebesar 48 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian di analisis menggunakan uji statistik Spearman pada tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara umur dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.035, r = 0,305, arah korelasi positif), tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.104), terdapat hubungan antara beban kerja dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.003, r = 0,416, arah korelasi positif), dan beban kerja merupakan variabel yang paling besar hubungannya dengan kejadian kelelahan kerja (Beta = 0,271). Kesimpulan dari peneltian ini adalah Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT Nichindo Manado Suisan, tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT Nichindo Manado Suisan, terdapat hubungan antara beban kerja dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT Nichindo Manado Suisan, dan Beban kerja merupakan variabel yang paling kuat hubungannya dengan kejadian kelelahan kerja pada pekerja di PT Nichindo Manado Suisan. Kata Kunci : Umur, Status gizi, Beban kerja fisik, Kelelahan kerja ABSTRACTWork fatigue is a risk hazard that affects the occurrence of work accidents. Work fatigue can be influenced by many factors, ranging from poor work environment to psychosocial problems can affect the occurrence of fatigue. Uncomfortable work environment, poor air ventilation, noise, poor rest time, inadequate nutrition, workloads that are inconsistent with the psychic and physical skills of the worker, and the age of the worker may affect the health conditions of labor and the occurrence of fatigue. The method used in this research is analytic descriptive with cross sectional study design. This research was conducted from March until June 2017 at PT Nichindo Manado Suisan. The population in this research is 57 people and the sample is taken 48 people by using purposive sampling technique. The results of the analysis using Spearman's statistical test at a 5% error rate (α = 0.05). The results showed there was a relationship between age with the incidence of work fatigue in workers at PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.035, r = 0.305, direction of positive correlation), there is no relationship between nutritional status with the incidence of work fatigue at workers in PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.104), there is a relation between work load with the incidence of work fatigue at worker at PT. Nichindo Manado Suisan (p value = 0.003, r = 0.416, positive correlation direction), and work load is the biggest variable relation with the incidence of work fatigue (Beta = 0,271). The conclusion of this study is that there is a relationship between age with the incidence of work fatigue in workers in PT Nichindo Manado Suisan, there is no relationship between nutritional status with the incidence of work fatigue in workers in PT Nichindo Manado Suisan, there is a relationship between workload with the incidence of work fatigue on workers In PT Nichindo Manado Suisan, and Workload is the most powerful variable related to the incidence of work fatigue in workers at PT Nichindo Manado Suisan. Keywords: Age, Nutritional status, Physical work load, Work fatigue
HUBUNGAN ANTARA LAMA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PENCARI BESI BEKAS DI KELURAHAN TALIKURAN UTARA Watuseke, Astri Melisa; Pinontoan, Odi; Boky, Harvani
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Kelurahan Talikuran Utara  adalah pencari besi bekas. Dalam pekerjaan yang dilakukan ini pekerja membutuhkan tenaga untuk mengangkat, mengemas dan mengangkut besi bekas yang didapat. Aktivitas ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan, dengan waktu kerja yang cukup lama dan beban kerja yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pencari besi bekas di Kelurahan Talikuran Utara. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2016 di Kelurahan Talikuran Utara Kecamatan Kawangkoan. Jumlah sampel 79 orang dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan diolah di spss menggunakan uji chi-square dengan P value = 0,05. Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara lama kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan hasil p = 0,002, terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan hasil p = 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara lama kerja dan beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pencari besi bekas di Kelurahan Talikuran Utara. Disarankan, sekiranya para pekerja pencari besi bekas memperhatikan waktu kerja yang di gunakan dalam mencari besi dan dapat memperhatikan waktu kerja dengan sebaik-baiknya. Untuk para pencari besi bekas yang ada di Talikuran untuk tidak menggangkat beban terlalu lama dengan melihat kondisi tubuh pekerja.                                               Kata Kunci : Lama kerja, Beban Kerja, Keluhan Muskuloskeletal ABSTRACTOne of the work performed by most of society Wards of North Talikuran is a former iron search. In this work require workers to In this work require workers to pick up, Pack and transport the metal scrap. This activity can lead to health problems, by quite a long work time and work load. This research aims to analyze the relationship between Long Work With Musculoskeletal Complaints on iron search former workers in the village of North Talikuran. This research is a survey research analytic with cross sectional approach implemented in September-October 2016 in village of North Talikuran sub-district of Kawangkoan. The number of sample 79 people by using the questionnaire in the nordic body folder and processed in spss using chi-square test P value = 0.05. The results of the research there shows the relationship between long work with musculoskeletal complaints with result p = 0.002, there is the relationship between the workload with musculoskeletal complaints with result p = 0.001. Conclusion of this research there is a long relationship between the work and the workload with musculoskeletal complaints on iron search former workers in the village of North Talikuran. It is recommended, if the former iron search workers noticed the work time in use in search of iron and can pay attention to the time of working with the best. For the seekers of metal scrap are there in Talikuran for not lifting weights too long to look at the condition of the body of workers. Keywords: Long work, the workload, Complaint Musculoskeletal
ANALISIS KINERJA BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN MINAHASA UTARA Pangalila, Marny C.; Kandou, Grace D; Rompas, Rizald
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal di Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif di tiga Puskesmas pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni tahun 2016. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada 11 orang informan dan observasi kegiatan pelayanan antenatal pada 6 orang bidan Puskesmas. Selanjutnya data dianalisis melalui teknik analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan ketersediaan sumber daya dan organisasi cukup baik dalam menunjang pelayanan antenatal yang dilakukan oleh bidan. Berdasarkan proses pelayanan diantaranya pelaksanaan standar pelayanan bidan telah patuh dalam melakukan pelayanan antenatal. Berdasarkan berdasarkan cakupan indikator kinerja Cakupan K1 dan K4 mendapatkan hasil yang baik secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja bidan dalam melaksanakan Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara baik. Kata kunci: Kinerja, Bidan, Pelayanan Antenatal ABSTRACTAntenatal care is a health service by a health worker for the mother during her pregnancy, carried out in accordance with antenatal care standards specified in the Standard of Midwifery Service (SPK). The purpose of this research is to know the performance of midwife in doing antenatal service at Puskesmas Kabupaten Minahasa Utara. This research was conducted descriptively qualitative in three Puskesmas from May to June of 2016. Data was collected through in-depth interviews on 11 informants and observation of antenatal care activities at 6 midwives of Puskesmas. Further data is analyzed by content analysis technique. The results showed that based on the availability of resources and organization is good enough to support antenatal services performed by the midwife. Based on the service process such as the implementation of midwife service standard has been obedient in performing antenatal services. Based on coverage of performance indicators K1 and K4 coverage get good overall results. So it can be concluded that the performance of midwives in implementing Antenatal Services in Puskesmas Kabupaten Minahasa North good. Keywords: Performance, Midwife, Antenatal Services
HUBUNGAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN GOUTY ARTRITIS PADA PRIA DI PUSKESMAS MOTOLING KECAMATAN MOTOLING Bawiling, Nancy S.; Kumayas, Mira
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit yang menyerang persendian dan dikenal dengan nama lain gouty artritis. Kabupaten Minahasa selatan memiliki penyakit sendi tertinggi di Sulawesi utara yaitu 34,1%. Salah satu penyebab meningkatnya kejadian gouty artritis ialah konsumsi alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian gouty artritis pada pria di Puskesmas Motoling Kecamatan Motoling. Jenis penelitian ini adalah analitik observational dengan pendekatan statistik menggunakan metode cross-sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah 60 responden dan  pengumpulan sampel menggunakan metode total sampli ng didapat dari jumlah semua penderita yang memeriksakan diri di Puskesmas Motoling dengan keluhan nyeri sendi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner serta data sekunder (data yang tercatat di bagian rekam medis) Puskesmas Motoling Kecamatan Motoling. Data dianalisis pada SPSS menggunakan  uji Chi-square dengan nilai CI=95% dan taraf signifikan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan distribusi responden yang mengkonsumsi alkohol ialah sebanyak 44 responden (73,7%) dan distribusi responden yang mengalami kejadian gouty artritis ialah sebanyak 39 responden (65%). Dari hasil uji korelasi Chi-square  menunjukan nilai p= 0,009 < 0,05. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian gouty artritis pada pria di Puskesmas Motoling, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci: Konsumsi Alkohol, Gouty Artritis ABSTRACTGout is a disease that attacks the joints and it’s known by other names as gouty arthritis. South Minahasa has the highest incidence rule of joint disease in North Sulawesi province, namely 34,1%. One cause of the incidence of Gouty Arthritis is alcohol consumption. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between alcohol consumption with the incidence of Gouty Arthritis of Men in Ptblic Health Center (PHC) of Motoling, sub-district Motoling. This research uses observational analytic methode with a statistical approach using Cross-sectional methode. The population in this study were 60 respondents collecting by total sampling methode obtained from the sum of all patients who present at PHC of Motoling with complaints of joint pain. Data were collected using questionnaires and secondary data (medical record of Arthritis pateints) that recorded in PHC Motoling. Data were analysis using Chi-square test with CI = 95% and a significance level (α) = 0.05. The results showed the distribution of respondents who consume alcohol are 44 respondents (73.7%) and respondent who experienced of gouty arthritis are 39 respondents (65%). From the results of the chi-square test, show the value of p (0.009) are lower than0,05 (p < 0.05). From these results, it can be concluded that there is a relationship between alcohol consumption with the incidence of Gouty Arthritis of Mens in the PHC Motoling, sub-district Motoling, South Minahasa. Keywords: Alcohol Consumption, Gouty Arthritis
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Angela, Indri I.; Punuh, Maureen I.; Malonda, Nancy S.H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita dapat dipengaruhi oleh gangguan gizi, baik pada masa balita maupun masa berikutnya. Asupan zat gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gangguan gizi. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi dan protein anak balita Indonesia masih di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG).  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kombos Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Agustus-Oktober tahun 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Kombos Kota Manado. Populasi penelitian adalah seluruh anak balita 1-5 tahun dan jumlah sampel yaitu 107 anak. Teknik yang digunakan adalah Purposive Samplilng. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ=0,05). Asupan energi dengan status gizi BB/U (p=0,001), BB/TB (p=0,005), asupan protein dengan status gizi BB/U (p=0,123), BB/TB (p=0,009). Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan status gizi anak balita berdasarkan BB/U dan BB/TB. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan status gizi balita berdasarkan BB/U, terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan status gizi anak balita berdasarkan BB/TB. Perlunya perhatian dari para ibu terhadap asupan zat gizi anak setiap harinya. Kata kunci : Status Gizi, Asupan Energi, Asupan Protein ABSTRACTThe growth of babies and toddlers can be affected by nutritional disorders, either in childhood or later. Nutrient intake is one of the factors that may affect nutritional disorders. Health research data (Riskesdas) in 2010 showed that the average intake of energy and protein of Indonesian toddlers was less than standard which based on Angka Kecukupan Gizi (AKG). The purpose of this study is to determine the relationship between the intake of protein and nutritional status of children under five years old in Puskesmas Kombos Manado. This research used analytic survey with cross sectional study conducted in August-October 2016 in Puskesmas Kombos Manado. The population of this reasearch is children from 1-5 years old and the sample size is 107 children. The technique used is Purposive Sampling. The statistical test used in this study is the Spearman rank correlation test with significance level of 95% (ɑ = 0.05). Result showed energy intake and nutritional status BB/U (p=0,001), BB/TB (p=0,005), protein intake with nutritional status BB/U (p=0,123), BB/TB (p=0,009). There is a significant relationship between energy intake and nutritional status of children under five by BB/U and BB/TB. No significant correlation between protein intake with nutritional status based on BB/U, there is a significant correlation between protein intake and nutritional status of children under five by BB/TB. It is required for the mothers to give more attention to their children nutrient intake everyday. Keywords : Nutritional Status, Energy Intake, Protein Intake
TANGGUNG JAWAB HUKUM PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TERHADAP PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG Rantung, Margereth Inof Riisyie; Sondakh, Jemmy; Lumunon, Theodorus H.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai amanat Undang-undang bahwa merupakan tanggung jawab pemerintah untuk merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat”. Maka dalam pengaturannya, kualitas air minum yang dapat didistribusikan ke masyarakat ada di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Di dalam keputusan tersebut juga telah dijelaskan bahwa pengawasan telah menjadi tanggung jawab dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasar kasus-kasus yang terjadi sekarang ini, muncul suatu permasalahan tentang penyediaan air minum isi ulang yang depot-depotnya juga telah menjamur dikalangan masyarakat. Metode penelitian yang dipakai yaitu penelitisn hukum normatif yang bersifat yuridis normatif. Yang pendekatannya menggunakan peraturan perundang-undangan. Sumber data yang digunakan yaitu Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang Nomor 9 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengawasan kualitas air minum. Pengumpulan data digunakan dengan cara studi kepustakaan. Hasil penilitian menyatakan bahwa bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Minahasa terhadap kualitas air minum usaha Depot Air Minum Isi Ulang tidak maksimal. Hal ini terllihat dari sistem perizinan yang lemah karena didapati masih banyak DAMIU yang beroperasi saat ini tidak memiliki izin. Selain itu  implementasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa yang tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya DAMIU yang tidak memiliki Sertfikat Laik Higiene, dimana sertifikat itu diperoleh dengan cara melakukan pemeriksaan sampel air DAMIU secara berkala oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa. Dapat disimpulkan bahwa merupakan tanggung jawab pemerintah Kabupaten Minahasa untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas air minum Usaha Depot Air Minum Isi Ulang baik kepada Dinas Kesehatan kabupaten Minahasa maupiun kepada pelaku usaha.  Kata Kunci: Tanggung jawab, pemerintah daerah, pengawasan, kualitas air minum. ABTRACTIn accordance with the mandate of the Act that it is the responsibility of the government to plan, organize, organize, nurture, and oversee the implementation of health efforts that are equitable and affordable by the community. Therefore, in the regulation, the quality of drinking water that can be distributed to the public is in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 on Water Quality Requirements. In the decree, it has also been explained that the supervision has been the responsibility of the Regency / City health office. Based on current cases, a problem arises about the provision of refill drinking water whose depots have also mushroomed among the community. The research method used is normative juridical normative law research. The approach uses legislation. Sources of data used are the 1945 Constitution, Law Number 9 Year 1999 on Consumer Protection, Law Number 36 Year 2009 on Health, Law Number 9 Year 2015 on the Second Amendment of Law Number 23 Year 2014 regarding Regional Government, and various laws related to water quality control. Sources of data are also taken from books and legal journals. The result of the research indicates that the supervisory form conducted by Minahasa Regency government on drinking water quality of drinking water drink business is not maximal. This is evident from the weak licensing system because there are still many DAMIUs operating today that do not have permits. In addition, the implementation of the Minahasa District Health Office did not work well. This can be seen from the number of DAMIU that do not have the Certificate of Hygiene Hygiene, where the certificate was obtained by conducting DAMIU water sampling periodically by the Minahasa District Health Office. It can be concluded that it is the responsibility of the Minahasa Regency government to supervise the drinking water quality of the Drinking Water Refill Depot both to the Minahasa District Health Office to the business actors.  Keywords: Responsibility, local government, supervision, drinking water quality.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue