cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)
ISSN : -     EISSN : 26138972     DOI : -
Core Subject : Education,
Early Childhood Education Indonesian Journal (ECEIO adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi PG-PAUD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palu.Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (Original article research paper) dengan focus dan scope bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING Bidakwati, Zaini
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 1, No 3 (2018): ECEIJ - DESEMBER
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.937 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v1i3.1002

Abstract

Rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah  apakah penerapan finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TK Lalundu III?  Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui finger painting pada anak Kelompok B TK Lalundu III. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Subjek penelitian sebanyak 15 anak, yang terdiri dari 10 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus melalui kegiatan finger painting. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Lalundu III. Dapat dilihat dari peningkatan rata-rata persentase saat pelaksanaan pra tindakan yaitu 7% yang termasuk dalam kriteria mulai berkembang. Pada Siklus I, rata-rata persentase sebesar 80% yang termasuk dalam kriteria berkembang sesuai harapan. Pada Siklus II, rata-rata persentase menunjukkan peningkatan yaitu 93% yang termasuk dalam kriteria berkembang sangat baik. Berdasarkan perolehan data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Lalundu III mengalami peningkatan mencapai indikator yang diinginkan yaitu = 80%. Penerapan kegiatan finger painting dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok B TK Lalundu III.Kata Kunci: Kemampuan, Motorik, Finger Painting
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN MEDIA GAMBAR Sulistianingsih, Tri
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 2, No 2 (2019): Desember
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.286 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v2i2.990

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Bercakap-cakap Dengan Media Gambar di Kelompok A TK Ummati Palu.  Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan Di TK Ummati Palu pada bulan Januari 2019. Subjek dalam  penelitian ini adalah anak di kelompok A TK Ummati yang berjumlah 15 anak berusia 4-5 tahun terdiri dari 4 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Teknik dalam pengumpulan data dalam peneltian ini adalah  observasi yang digunakan berupa lembar observasi chek list. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam peelitian dimiliki oleh anak minimal 79% dari keseluruhan jumlah anak dikelompok A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak dapat ditingkatkan melalui metode bercakap-cakap dengan media gambar kelompok A TK Ummati Palu. Penelitian ini dilaksaakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dari keseluruhan penilaian dari jumlah anak dan seluruh indicator terjadi peningkatan pada pratindakan kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan pada katagori (BSH) berkembang sesuai harapan, pada siklus I 20% dan siklus II 80%. Sedangkan pada kemampuan dalm berbicara mengenai gambar pada siklus I 33% anak berkembang sangat baik dan pada siklus II meningkat menjadi 87% anak pada katagori berkembang sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bercakap-cakap dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak pada kelompok A TK Ummati Palu. Kata Kunci : Kemampuan Berbicara, Metode Bercakap-cakap, Media Gambar
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI METODE PERMAINAN KARTU HURUF DI TK Djangkali, Nova
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 2, No 3 (2019): ECEIJ - MEI
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.404 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v2i3.997

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di kelompok A TK Aisyiyah Busthanul Athfal IV. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak di kelompok A yang berjumlah 13 anak, terdiri dari 6 anak perempuan, dan 7 anak laki-laki. Rancangan penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, yang dilakukan selama 3 minggu dengan 6 kali tindakan dalam II siklus. Data di kumpulkan dengan cara observasi dan dokumentasi, serta di analisis secara presentase untuk mengambil kesimpulan dari penelitian ini, peningkatan yang terlihat signifikan  pada aspek kemampuan mengenal pola huruf dalam kategori sangat baik dan baik terjadi peningkatan yaitu 32.07%, selanjutnya pada aspek kemampuan mengurutkan huruf sesuai warna terjadi peningkatan 23.07%, selanjutnya pada aspek melacak huruf dari pra tindakan hingga siklus I terjadi peningkatan yaitu 15.41%. Selanjutnya peningkatan dari siklus I ke siklus II juga terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada aspek kemampuan mengenal pola huruf terjadi peningkatan 23.08% untuk kategori sangat baik dan baik, sedangkan untuk aspek kemampuan mengurutkan huruf sesuai warna yaitu 15.39%, sedangkan untuk kemampuan melacak huruf terjadi peningkatan sebagai berikut 15.36%. Sedangkan jika di analaisis dari pra tindakan ke siklus II maka terjadi peningkatan rata-rata 76.93% dari kemampuan yang di teliti dari ketiga aspek yaitu kemampuan mengenal pola huruf,  kemampuan mengurutkan huruf sesuai warna, dan kemampuan melacak huruf. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf di kelompok A TK Aisyiyah Busthanul Athfal IV Palu.Kata kunci: Metode Permainan Kartu Huruf dan Kemampuan Mengenal huruf
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR Maznuni, Maznuni
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 1, No 3 (2018): ECEIJ - DESEMBER
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.353 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v1i3.1007

Abstract

Rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah apakah kemampuan mengenal huruf melalui media gambar pada Kelompok B di TK PKK Wisolo Kecamatan Dolo Selatan ?  Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui media gambar pada Kelompok  B di TK PKK Wisolo Kecamatan Dolo Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas. Subjek penelitian ini sebanyak 24 anak. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan mengenal huruf menggunakan media gambar. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen observasi daftar cek (check List).Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif kuantitatif.  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak Kelompok  B di TK PKK Wisolo Kecamatan Dolo Selatan dapat ditingkatkan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran permainan tebak huruf pada gambar dengan cara masing-masing anak membawa/memegang gambar secara langsung dan memainkannya sesuai instruksi guru yaitu menyebutkan huruf, menunjukkan huruf, dan menghubungkan huruf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mengenal huruf yaitu pada kondisi awal  sebesar 29,2% meningkat pada Siklus I menjadi 58,3%  , dan Siklus II meningkat  sebesar 83,3%.Kata kunci : kemampuan mengenal huruf, media gambar, TK
MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Tahir, Linar Destiana
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 2, No 3 (2019): ECEIJ - MEI
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.151 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v2i3.998

Abstract

Tujuan penelitian untuk meningkatkan Interaksi Sosial Anak Melalui Metode Kerja Kelompok di Kelompok B TK Negeri Pembina Dolo. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2019 di TK Negeri Pembina Dolo dengan melibatkan seluruh anak di Kelompok B yang berjumlah 21 orang yang terdiri dari 5 orang anak laki-laki dan 16 orang anak perempuan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II untuk melihat sejauhmana perubahan yang ditunjukan oleh anak tentang peningkatan Interaksi Sosial anak sebelum dan setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Untuk mengukur peningkatan interaksi sosial anak melalui penggunaan metode kerja kelompok, dilakukan dengan cara penelitian terhadap aspek saling menghargai, bekerjasama dan saling menghormati. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat peningkatan terhadap kemampuan interaksi sosial anak dengan menggunakan metode kerja kelompok didalam kelas oleh guru kepada anak didik dikelompok B TK Negeri Pembina Dolo. Secara umum terjadi peningkatan penilaian akhir dari kegiatan penelitian ini, yaitu kategori berkembang sangat baik pada penilaian saling menghormati ada 28,58%, bekerja sama terdapat 38,10%, dan saling menghargai terdapat anak, 33,33%. Melihat perolehan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode kerja kelompok di dalam proses pembelajaran di kelompok B TK Pembina Dolo dapat membantu meningkatkan interaksi sosial anak.Kata Kunci : Interaksi Sosial, Metode Kerja Kelompok
MELALUI METODE KARYA WISATA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI TK Munawir, Andi Sofyan
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol 2, No 1 (2019): ECEIJ - JANUARI
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.47 KB) | DOI: 10.31934/eceij.v2i1.921

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui metode karya wisata  meningkatkan kemampuan perilaku sosial anak di Taman Kanak-Kanak.Lokasi penelitian ini di laksanakan di TK Alkhairaat Boya Baliase khususnya kelompok B yang berjumlah 28 anak terdiri dari 10 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah tindakan kelas yang di mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan , observasi dan refleksi, yang di lakukan selama 2 bulan dengan 4 kali tindakan dalam 2 siklus. Data di kumpulkan dengan cara observasi, Tanya jawab, pemberian tugas dan dokumentasi,serta alat yang di gunakan adalah lembar obsevasi baik untuk aktifitas guru maupun murid. Selanjutnya dianalisis secara  persentasi untuk menarik kesimpulan. Data yang di kumpulkan saat pra tindakan kemampuan perilaku sosial anak dalam tolong menolong kategori BSB 14,28%, BSH 21,43%, MB 10,71% dan BB 53,57% Dalam bekerja sama kategori BSB 14,28%, BSH 17,86%, MB 10,71% dan BB 57,14%. Dan menghormati guru BSB 14,28%, BSH 17,86%, MB 10,71% dan BB 57,14%. Dan berinteraksi serta berkomunikasi BSB 10,71%, BSH 14,28%, MB 10,71% serta BB 64,28%. Setelah di lakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa melalui metode karya wisata dapat meningkatkan kemampuan perilaku sosial anak terbukti ada peningkatan kemampuan perilaku sosial dari siklus satu ke siklus dua dalam tolong menolong 53,57% menjadi 78,57% (25%), bekerja sama dari 50% menjadi 78,57% (28,57%), menghormati guru dari 53,57% menjadi 82,14% (28,57%) sedangkan dalam berinteraksi dan berkomunikasi 46,43% menjadi 75% (28,57%). Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 27,43% dari siklus pertama kesiklus kedua pada kemampuan yang di amati. Sedangkan jika di analisis dari pra tindakan maka terjadi peningkatan rata-rata 47,08% dari kemampuan yang di amati. Walaupun masih ada anak yang belum berhasil meningkat kemampuan perilaku sosialnya yaitu 10,71% saja.
PERANAN GURU DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK B2 PAUD Abdul Salam
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i1.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) peranan guru dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti pada anak usia dini di Kelompok B 2) factor penghambat dan pendukung dalam peranan guru dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti pada anak usia dini di Kelompok B PAUD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Subjek sasaran dalam penelitian ini pengelola/kepala sekolah PAUD dan pendidik Kelompok B2 PAUD.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif analitik terdiri dari pemeriksaan akan kelengkapan jawaban, dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) secara garis besar peranan guru dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti sudah dilakukan 100% di Kelompok PAUD, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dilakukan dengan baik. Perencanaan yang dibuat mengacup adapa duan nilai-nilai budi pekerti dan silabus pada kurikulum. Perencanaan dimulai dari pembuatan perencanaan semester, RKM, dan RKH serta setting lingkungan sekolah dengan nuansa yang kental akan nilai-nilai budi pekerti. Pelaksanaan dilakukan dengan metode dan teknik pembelajaran yang bervariatif, keterlibatan orang tua, strategi pengembangan budi pekerti dan diaplikasikan dalam KBM .Sementara evaluasi dalam peranan guru dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dilakukan dengan penilaian, tidak ada penilaian secara khusus tetapi bergabung dalam segala bidang. 2) factor pendukung dalam peranan guru dalam menerapkan nilai- nilai budi pekerti di kelompok PAUD meliputi: a) adanya workshop bagi pendidik dala mengembangkan nilai- nilai budi pekerti, b) adanya papan pembiasaan dan  papan nasehat tentang nilai budi pekerti bagi peserta didik dan pendidik, c) adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. 
UPAYA GURU DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK KELOMPOK A PAUD Eni Darma Susanti
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i1.153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan nilai-nilai karakter di PAUD, factor penghambat serta pendukung dalam penerapan nilai-nilai karakter di PAUD, dan cara mengatasi dari factor penghambat pada penerapan nilai-nilai karakter di PAUD. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan peserta didik di PAUD. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Data-data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya dengan menggunakan perpanjangan keikut sertaan, ketekunan pengamatan, dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Penerapan nilai-nilai karakter di PAUD dilakukan melalui proses: a) Perencanaan dengan memasukkan kedelapan belas nilai-nilai karakter kedalam muatan kurikulum  sekolah, RKM dan RKH, b) Pelaksanaan pembelajaran yang mencakup dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan terprogram, kegiatan rutin, pembiasaan, spontan, keteladanan, dan c) Penilaian dengan  menggunakan  observasi, catatan anecdotal, portopolio dan penilaian periodik. 2) Faktor pendukungpenerapan nilai-nilai karakternya yaitu: pendidikan karakter merupakan muatan yang ada dalam kurikulum, adamotivasi intrinsic sekolah, sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat yaitu dibutuhkan waktu, kesabaran serta ketelatenan dalam penerapan nilai-nilai karakter, pendanaan terkait pelaksanaan pendidikan karakter, minimnya monitouring dari pusat kurikulum dan factor lingkungan dari pesera didik. 3) Cara mengatasi dari factor penghambat  penerapan  pendidikan  karakter, PAUD yaitu dengan mengadakan komunikasi dan sharing dengan guru-guru lain serta orang tua dalam mengatasi  permasalahan  anak, mencari pendanaan dalam bentuk pengajuan proposal, dan pendidik terus belajar dari berbagai sumber dan selalu terbuka akan informasi-informasi. 
MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR ANAK MELALUI METODE BERMAIN BALOK DI TK Fitriani Ayuningtias
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i1.154

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah apakah kreatifitas belajar anak dapat ditingkatkan melalui metode bermain balok di TK.  Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bahwa metode bermain balok  dapat meningkatkan kreatifitas belajar anak. Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan Siklus II, dengan masing-masing tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi yang berupa lembar pengamatan, dokumentasi, hasil karya. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif dengan teman sejawat, peneliti di sini bertindaksebagai observer. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bermain balok  dapat meningkatkan kreatifitas belajar anak kelompok B di TK 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B TK TUNAS HARAPAN Husnul Khatimah
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 1: Januari 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i1.155

Abstract

Permasalahan yang mendasar pada penelitian ini adalah apakah kemampuan kognitif anak dapat ditingkatkan melalui media Puzzle kelompok B di TK Tunas Harapan Lompio Kecamatan Sirenja.Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bahwa media Puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak. Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK yang berjumlah Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan Siklus II, dengan masing-masing tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi yang berupa lembar pengamatan, dokumentasi, hasil karya.Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif dengan teman sejawat, peneliti di sini bertindaksebagai observer. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa media Puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat pada kenaikan frekuensi dan persentase yang terjadipada kondisi awal dari 15 anak berada pada kategori belum berkembang yaitu 80 % atau 12 anak,  pada siklus I meningkat jadi 7atau (47%) berada kategori mulai berkembang dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 13 anak (87 %)., Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dapat ditingkatkan melalui media Puzzle pada anak kelompok B TK. 

Page 4 of 14 | Total Record : 140