cover
Contact Name
Didik Supriyanto
Contact Email
didiksupriyanto21@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmodeling@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI
ISSN : 24423661     EISSN : 2477667X     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2023): Maret" : 9 Documents clear
Dimensi dan Prinsip-prinsip Hubungan Interpersonal menurut Bebee dan Redmond Fariadi, Deyisnil
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2226

Abstract

Artikel ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana dimensi dan prinsip-prinsip hubungan interpersonal serta pendekatan-pendekatan komunikasi yang dilakukan seseorang. Kita juga dapat membedakan antara hubungan dengan melihat tingkat kepercayaan, keintiman, dan kekuatan yang ada dalam hubungan. Meskipun ada banyak jenis kepercayaan, kepercayaan antarpribadi umumnya melibatkan keyakinan bahwa individu dapat mengungkapkan informasi tentang dirinya kepada orang lain karena orang lain menerima siapa dirinya dan berkomitmen pada hubungan tersebut. Keintiman adalah tingkat di mana rasa diri seseorang diterima dan dikonfirmasi oleh orang lain. Kekuatan adalah tingkat di mana seseorang dapat memengaruhi orang lain dalam arah keinginan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen serta teknik analisis data deskriptif dengan presentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada, maka yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini sehubungan dengan Peranan Komunikasi Interpersonal adalah sebagai berikut: (1). Secara keseluruhan peranan komuikasi interpersonal dalam meningkatkan pengetahuan disimpulkan cukup baik. (2). Bahasa yang digunakan oleh sudah sangat tepat dalam berkomunikasi.(3). Komunikasi non verbal yang dilakukan dalam berinteraksi adalah dengan menggunakan gerakan, objek tambahan, isyarat, raut dan ekspresi wajah, simbol serta intonasi suara yang bervariasi.(4). Pesan yang disampaikan dalam Komunikasi interpersonal lebih kepada konsep dan juga motivasi.
Pilar-pilar Kehidupan Beragama: Eksplorasi Perkembangan Jiwa pada Masa Anak-anak Sudirman, Sudirman
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2418

Abstract

This study explores the spiritual development of children within the context of the pillars of religious life. The primary focus of the research is to understand how factors such as beliefs, religious practices, and spiritual experiences influence the emotional, social, and psychological development of children. The research approach employs qualitative methods, conducting in-depth interviews with 30 children aged 6-12 years from various religious backgrounds. The findings indicate that pillars of religious life such as religious rituals, moral values, and spiritual experiences significantly contribute to shaping the identity and psychological well-being of children. Children growing up in environments rich in religious life tend to have a deeper understanding of social and emotional values, as well as better abilities in managing emotions and forming interpersonal relationships. These discoveries provide valuable insights into the crucial role of religious life in the spiritual development of children, as well as its implications for educational practices and psychological interventions during this developmental stage. The study also underscores the need for a sensitive approach to religious diversity within the contexts of education and psychological support for children.
Mannheim dan Para Pengkritiknya (Sebuah Tinjauan Literatur) Purwanto, Purwanto
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2484

Abstract

Para ahli berpendapat bahwa karya-karya Mannheim tidak mewakili keseluruhan secara kongruen. Pemikiran dan karya Mannheim dianggap mengalami perubahan penekanan (changes of emphasis), meskipun terbukti bahwa tema dan perhatian yang saling mengintegrasikan, yang menjadi korelasi mengintegrasikan seluruh karya Mannheim. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi kritik terhadap pemikiran dan karya Mannheim. Penelitian ini adalah jenis penelitian library research dengan menggunakan pisau analisis deskriptif analisis. Hasil penelitian adalah: Pertama; Kritik terhadap pemikiran dan karya Mannheim adalah: (1) teori pengetahuan Mannheim, meskipun rumusan pengetahuan dapat menjelaskan bagaimana ide-ide muncul, rumusan tersebut tidak dapat menjelaskan apakah ide-ide tersebut benar atau salah; (2) Kesalahan terbesar teori Mannheim, menganggap kaum intelektual adalah sebuah kelas seperti kelas-kelas lainnya, bukannya tidak terikat, tetapi seperti setiap kelas, terikat pada lokasi sosial yang spesifik. (3) Pemikiran Mannheim tidak dapat direduksi menjadi relativisme total, sebab mengabaikan elemen universalistik, inklusif, dan normatif yang melingkupi pemikirannya. (4). Mannheim tidak pernah menawarkan perbedaan yang jelas antara tingkat ilmu pengetahuan dan akal sehat, antara penilaian rasional dan cara-cara tradisional yang mendasar, atau antara jenis-jenis pengetahuan lainnya. Pada intinya para ahli berpendapat bahwa karya-karya Mannheim tidak mewakili keseluruhan secara kongruen. Menurut penulis, pernyataan posisi pemikiran Mannheim beradaptasi dengan argumen kesesuaian (argument of congruence). Abstract Scholars argue that Mannheim's works do not represent a congruent whole. Mannheim's thought and works are considered to undergo changes of emphasis, although it is evident that the themes and concerns that integrate each other, which become correlates, integrate all of Mannheim's works. This paper aims to elaborate critiques of Mannheim's thought and work. This research is a type of library research using a descriptive analytical analysis knife. The results of the research are: First; Criticisms of Mannheim's thoughts and works are: (1) Mannheim's theory of knowledge, although the formulation of knowledge can explain how ideas arise, the formulation cannot explain whether the ideas are true or false; (2) The biggest mistake of Mannheim's theory, assuming the intellectuals are a class like other classes, is not unbound, but like every class, is bound to a specific social location. (3) Mannheim's thought cannot be reduced to total relativism, as it ignores the universalistic, inclusive, and normative elements that pervade his thought. (4). Mannheim never offers a clear distinction between the levels of science and common sense, between rational judgment and basic traditional ways, or between other types of knowledge. In essence, scholars argue that Mannheim's works do not represent a congruent whole. According to the author, the statement of Mannheim's position of thought adapts to the argument of congruence.
Looking at the Traces of Islamic Education in Saudia Arabia (Study of the History of Islamic Education) Harahap, Muhammad Sapii
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2489

Abstract

This research aims to find out the names of Islamic educational institutions, and to find out some of the names of educators and Islamic education figures. In this research the author uses historical methods or historical methods. The historical method consists of data collection, source criticism, interpretation and finally historiography. The research approaches used in this research are the geographical approach, sociological approach, educational approach and historical education. The results of this research are A) Saudi Arabia has 34 universities, with details of 26 state universities, namely: 1) Universitas Raja Saud, 2) Universitas Islam Madinah, 3) Universitas Raja Fahd untuk Perminyakan dan Mineral, 4) Universitas Raja Abdul Aziz, 5) Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, 6) Universitas Raja Faisal, 7) Universitas Umm Al-Qura, 8) Universitas Raja Khalid, 10) Universitas Qashim, 11) Universitas Taibah, 12) Universitas Ta'if, 13) Universitas Raja Saud bin Abdul Aziz untuk Ilmu Kesehatan, 14) Universitas Al-Bahah, 15) Universitas Ha'il, 16) Universitas Al-Jauf, 17) Universitas Jazan, 18) Universitas Najran, 19) Universitas Tabuk, 20) Universitas Putri Nurah binti Abdurrahman, 21) Universitas Al-Hudud Asy-Syamaliyyah, 22) Universitas Dammam, 23) Universitas Pangeran Salman bin Abdul Aziz, 24) Universitas Syaqra, 25) Universitas Al-Mujamma'ah, dan 26) Universitas Elektronik Saudi. dan 9 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu: 1) Universitas Pangeran Sultan, 2) Universitas Terbuka Arab, 3) Universitas Internasional Al-Madinah, 4) Universitas Al-Yamamah, 5) Universitas Raja Abdullah untuk Sains dan Teknologi, 6) Universitas Al-Faisal, 7) Universitas Pangeran Muhammad bin Fahd, 8) Universitas Pangeran Fahd bin Sultan, dan 9) Universitas Darul 'Ulum. B) several figures and educators in Saudia Arabia are: 1) Ibn Taimiyyah Rahimahullah, 2) Muhammad Ibn Abd Al-Wahab Rahimahullah, 3) Abdul Aziz bin Shalih bin Nashir bin Abdurrahman Alu Shaikh rahimahullah, 4) Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah, dan 5) Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahullah.
Hubungan antara Strata Ekonomi Orang Tua dan Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Akhlaq Sosial Siswa Kelas XI PM SMK PGRI Robiin, M.; Akbar, Aziz
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2504

Abstract

Menganalisis dan mengetahui hubungan variabel Strata Ekonomi Orang Tua dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Akhlaq Sosial Siswa Kelas XI PM SMK PGRI SOOKO MOJOKERTO yang diamati adalah seluruh siswa kelas XI PM SMK PGRI SOOKO MOJOKERTO. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui kuisioner. Hasil kuisioner Uji Reliabilitas dan Validitas, Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan Uji Normalitas, Auto Korelasi, Multikolinieritas, Heterokedasitas, Analisa Regresi Linier Berganda menggunakan Uji F, Uji t Persamaan Regresi Linier Berganda koefisien Determinasi. Hasil penelitian variabel strata ekonomi orang tua (X1) berhubungan signifikan dengan thitung = 3.174, sedangkan ttabel = 2,011 pada taraf nyata ?=5%. Karena thitung 3.174 > dari ttabel 2,011 maka Ho ditolak Ha diterima, variabel kompetensi kepribadian guru (X2) berpengaruh signifikan dengan thitung = 3,085, sedangkan ttabel = 2,011 pada taraf nyata ?=5%. Karena thitung 3,085 > dari ttabel 2,011 maka Ho ditolak Ha diterima.
Penerapan Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan Pada Madrasah Ibtidaiyah Al Injaz Kandangan Saparwadi, Saparwadi; Robi’in, M.; Akbar, Aziz
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2507

Abstract

Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidak pastian, dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju, demikian halnya bagi masyarakat Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas. Pentingnya manajemen dalam penyelenggaraan sebuah organisasi merupakan hal yang mutlak diperlukan, demikian halnya dalam dunia pendidikan, manajemen merupakan hal yang penting. Lembaga pendidikan adalah lembaga yang mengelola manusia dan bertujuan menciptakan manusia-manusia berkualitas, tentunya hal ini lebih memerlukan pemikiran yang lebih ekstra dibandingkan lembaga-lembaga pengelola barang. Manajemen sebagai ilmu yang baru dikenal pada pertengahan abad ke-19, dewasa ini sangat popular, bahkan dianggap sebagai kunci keberhasilan pengelola perusahaan atau lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan umum maupun lembaga pendidikan Islam. Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa dalam manajemen sekolah atau madrasah terdapat perangkat proses, salah satunya manajemen kurikulum. Pendidikan yang berkualitas merupakan harapan dan tuntutan seluruh stakeholder pendidikan. Saat ini Madrasah Ibtidaiyah masih dalam tahap merintis, tenaga pendidik dan kependidikan serta sarana prasarana masih belum memadai, untuk lokal atau kelas pun baru sampai kelas dua. Atas dasar inilah maka sekolah atau lembaga pendidikan dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah Al Injaz ingin mengedepankan manajemen kurikulum pendidikan Islam.
Strategi Guru PAI dalam Menanamkan Konsep Moderasi Beragama melalui Pembelajaran PAI Sudirman, Sudirman; Nur Hidayah, Siti Isnia; Agustina, Cindy Dwi
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2807

Abstract

Moderasi beragama merupakan konsep penting dalam pendidikan Islam, terutama dalam membentuk karakter peserta didik yang toleran dan menghargai perbedaan. Madrasah sebagai lembaga pendidikan dasar Islam memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang diterapkan oleh guru madrasah dalam mengajarkan konsep moderasi beragama melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di beberapa madrasah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan guru meliputi pendekatan integratif dalam kurikulum, metode pembelajaran berbasis pengalaman, serta pemanfaatan media interaktif. Studi ini memberikan wawasan bagi pendidik dalam mengembangkan model pembelajaran yang efektif dalam menanamkan moderasi beragama.
Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pangestu, Achmad Aji
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i1.2857

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan yang menekankan pada pengembangan karakter, kompetensi, dan pembelajaran yang fleksibel. Dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI), kurikulum ini memberikan ruang lebih besar bagi peserta didik untuk mengeksplorasi nilai-nilai keislaman secara kontekstual. Artikel ini membahas implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran PAI di sekolah menengah, termasuk pendekatan, tantangan, serta solusi yang diterapkan oleh pendidik.
Rekonstruksi Paradigma Pendidikan Islam dalam Membangun Generasi Berkarakter Rahmatan Lil ‘Alamin Masruchan
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2982

Abstract

Pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Namun, dinamika sosial dan perkembangan global menuntut adanya rekonstruksi paradigma pendidikan Islam agar lebih kontekstual, humanis, dan berorientasi pada nilai rahmatan lil ‘alamin. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara teoritis konsep rekonstruksi pendidikan Islam dalam membangun generasi berkarakter universal dan moderat. Melalui pendekatan studi pustaka dengan analisis deskriptif-analitis, tulisan ini menegaskan bahwa paradigma pendidikan Islam harus menyeimbangkan dimensi spiritual, intelektual, dan sosial. Pendidikan Islam perlu diorientasikan pada pembentukan karakter yang berlandaskan nilai kasih sayang, keadilan, dan kemanusiaan universal sebagaimana termaktub dalam prinsip rahmatan lil ‘alamin. Rekonstruksi paradigma ini diharapkan dapat menghasilkan sistem pendidikan formal yang tidak hanya melahirkan individu cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak dan berwawasan global. Abstract Islamic education has a strategic role in shaping individuals who are faithful, knowledgeable, and morally upright. However, social dynamics and global developments demand a reconstruction of the paradigm of Islamic education to be more contextual, humanistic, and oriented toward rahmatan lil ‘alamin values. This article aims to theoretically analyze the reconstruction of Islamic education in developing a generation with universal and moderate character. Using a literature review and descriptive-analytical approach, this study emphasizes that Islamic education must balance spiritual, intellectual, and social dimensions. It should focus on character formation grounded in compassion, justice, and universal humanity as stated in the principle of rahmatan lil ‘alamin. The reconstruction of this paradigm is expected to build a formal education system that produces not only intellectually capable individuals but also ethical and globally minded Muslims.

Page 1 of 1 | Total Record : 9