cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
journal.pm.uinsuka@gmail.com
Editorial Address
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281, Indonesia.
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan
ISSN : 2580863X     EISSN : 25977768     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan (ISSN : (p) 2580-863X | (e) 2597-7768 ) is a peer-reviewed journal published and managed by Islamic Community Development, Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in collaboration with Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia (APSI) and Perkumpulan Pengembangan Masyarakat Islam (P2MI). This scientific journal specifically addresses findings, new methods, and research experiences on Muslim society development. This journal includes, but not limited to, research in social policy of development, community-based tourism, Islamic philanthropy of development, and Islamic community development. The journal has been indexed in DOAJ and accredited by the Indonesian Ministry of Research Technology and ranked Sinta 2 (second grade) by Science and Technology Index.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat" : 10 Documents clear
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pondok Pesantren: Studi Kasus Pesantren Joglo Alit Abu Suhud, Moh.; Islami, Islah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-01

Abstract

This article explores community empowerment based on Islamic boarding schools. This research used a qualitative method by case study approach. Data was collected by in-dept interview and direct observation. This study begins with the argument that Pesantren are not only known as education of Islamic religion, but also are role models in the sustainable of economic. This is as conducted by Pesantren Joglo Alit, Karangdukuh Village, Klaten, which is able to develop of the pilot of Ummah economic empowerment. Pesantren Joglo Alit able to developing group namely sentra peternakan rakyat. This activity were influenced by a social capital of Kiai in the society. The social capital not only influence but also needs of other prompting that can to giving of stimulan on the awareness of society. The pattern of awareness acts as a reinforcement of the community’s identity so that they do not give up if they fail in raising livestock. In this aspect, it is necessary to contribute new ideas that can be transformed so as to increase people’s confidence. Strong confidence can be in line with innovative ideas so as to create superior products. This product is a competitive value for sale in the midst of intense business competition. For this reason, the prospect of community animal husbandry centers can develop as a driving force for the community’s economy.Tulisan ini mengeksplorasi pemberdayaan masyarakat berbasis pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi secara langsung. Kajian ini diawali dengan argumentasi bahwa pesantren tidak hanya dikenal sebagai lembaga pendidikan agama unsich, akan tetapi juga merupakan role model dalam kemandirian ekonomi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Pesantren Joglo Alit, Desa Karangdukuh, Klaten, yang mampu berkembang menjadi sentra pemberdayaan ekonomi umat. Pesantren Joglo Alit mampu mengembangkan sentra peternakan rakyat. Pengembangan ini dibantu oleh posisi sentral pengelola pesantren yang memiliki modal sosial di masyarakat. Namun peran modal sosial saja tidak cukup, tetapi juga butuh pengaruh lain yang dapat memberikan stimulan dalam penyadaran masyarakat. Pola penyadaran berperan sebagai penguat jati diri masyarakat agar tidak putus asa jika mereka gagal dalam beternak. Pada aspek ini perlu sumbangan ide baru yang dapat ditransformasikan sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri masyarakat. Rasa percaya diri yang kuat dapat sejalan dengan ide inovatif sehingga dapat menciptakan produk unggulan. Produk ini sebagai nilai yang kompetitif untuk dijual di tengah persaingan bisnis yang ketat. Untuk itu, prospek sentra peternakan rakyat dapat berkembang sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat.    
Melawan Stigma Diskriminatif: Strategi Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Desa Panggungharjo Siregar, Nurul Aldha Mauliddina; Purbantara, Arif
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-02

Abstract

This article is an analysis of the powerless stigma of people with disabilities that still occurs in social life. The study was conducted to find out the process and method specifically carried out by the village government of Panggungharjo in initiating the presence of an environment that is inclusive of persons with disabilities. The study was conducted qualitatively through in-depth interview techniques, observation, and secondary data collection.  As a result of the research shows that the village government of Panggungharjo can be changing the stigma of discrimination for people with disabilities more meaningful in their life. This acts as an empowerment strategy that can people with disabilities not only an object but also a subject of development programs. The people with disabilities were given the role of advancing village in the concern of artistic and cultural programs. The role creates people with disabilities to able independently in social life and accepted by village people. Therefore, the debate continues with the viewpoint of society that is the persons with disabilities identically stigma on an inability to work. This condition brings to the trouble of reaching their economic independence. Moreover, for the local community in rural areas, persons with disabilities are still often regarded as cursed creatures or carriers of disasters in the family which causes them to experience psychological disorders and difficulties in socializing. Hence, a draw of discrimination fend stigma it's needs of the strategy steps by the government village on sustainability.Artikel ini menganalisis stigma ketidakberdayaan penyandang disabilitas yang masih terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui proses serta cara yang secara spesifik dilakukan pemerintah Desa Panggungharjo dalam menginisiasi hadirnya lingkungan yang inklusif bagi difabel. Penelitian dilakukan secara kualitatif melalui teknik wawancara, observasi, dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Desa Panggungharjo mampu mengubah stigma diskriminatif bagi penyandang disabilitas kepada tindakan yang lebih bermakna. Tindakan ini sebagai strategi pemberdayaan untuk menjadikan penyandang disabilitas tak lagi sebagai obyek melainkan subyek pembangunan. Masyarakat penyandang disabilitas diberikan peran dalam memajukan desa dengan terlibat dalam program budaya dan kesenian. Peran ini menciptakan masyarakat penyandang disabilitas mampu mandiri untuk mencukupi kebutuhan hidup dan diterima oleh masyarakat desa. Namun perdebatan masih berlanjut tatkala cara pandang masyarakat yang kerap mengindentikkan penyandang disabilitas dengan ketidakmampuan untuk bekerja. Kondisi ini menyebabkan mereka sulit mencapai kemandirian secara ekonomi. Terlebih, untuk lingkungan masyarakat pedesaan, penyandang disabilitas masih sering dianggap sebagai kutukan dan aib keluarga. Hal ini menyebabkan mereka mengalami gangguan secara psikologis dan kesulitan untuk bersosialisasi. Untuk itu, tawaran menarik untuk menepis stigma diskriminatif tersebut membutuhkan langkah strategis pemerintah desa secara berkelanjutan. 
Powerfulness Komunitas: Refleksi Pendampingan Kelompok Tani Pada Program Kampung Pisang Nur Hayati, Beti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-09

Abstract

This article explores the changing of community development process that conducted by a private sector in Dusun Kalongan. As a consequence, empowerment cannot be realized, when the society still considered as a unit program in empowerment process. For instance, this study uses qualitative method for demonstrating its transformation of community development procedure that was applied. Data was collected through interviews that its validity was examined by triangulation technique. Findings feature the society that able to recognize the local potentials and it also generates consciousness to develop the processing of banana product in which gives benefit for economy sector. This product necessarily becomes a new business potential for residents. In fact, these commodities were not developed very well both the capacity of society to manage processing bananas that are restricted and the ways of creating new product to increase commodity for new business. This happens because people are not able to map the potential and marketing segmentation of their product. This means that people are given full strength to know their potential but are not able to market the product that have been made. It has been counterproductive to the term powerfulness in the community. Therefore, this research recommends the evaluation of programs taking into account the cognitive and effective aspects of the training and community organizing process.Paper ini mengeksplorasi proses perubahan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh sektor swasta di Dusun Kalongan. Sebagai konsekuensinya, pemberdayaan tidak dapat berjalan jika masyarakat masih dianggap sebagai sasaran program (obyek). Untuk itu, studi ini menggunakan metode kualitatif untuk membuktikan adanya perubahan proses pemberdayaan yang telah dilakukan tersebut. Data dikumpulkan melalui proses wawancara dengan pengujian validitasnya menggunakan teknik trianggulasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu mengenali potensi lokal dan dapat menciptakan kesadaran untuk mengembangkan olahan produk pisang sehingga memiliki daya jual. Produk ini dapat menjadi potensi bisnis masyarakat lokal. Namun faktanya, komoditas tersebut tidak dapat berkembang dengan baik karena kemampuan masyarakat masih terbatas pada cara mengolah pisang sebagai bahan utama pembuatan komoditas bisnis baru. Hal ini terjadi karena masyarakat tidak mampu memetakan potensi dan segmentasi pemasaran dari hasil produknya. Ini artinya, masyarakat diberikan kekuatan penuh untuk mengenal potensinya namun tidak mampu memasarkan produk yang telah dibuat. Ini telah mengalami kontraproduktif dengan istilah powerfulness di dalam komunitas. Untuk itu, riset ini merekomendasikan evaluasi program dengan mempertimbangkan aspek kognitif dan afektif dari proses pelatihan dan pengorganisasian masyarakat.
Layanan Sosial Berbasis Kolaborasi Komunitas di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Yogyakarta Hendrayani, Moralely
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-03

Abstract

This article describes a social service based on a building of community collaboration. This research uses a qualitative method that the data collected by interview, documentation, and observation process in the Muhammadiyah orphanage of Yogyakarta. The study finds a new way of social services management processes based on an orphanage. The effectiveness of the social service program has been conducted by a standard procedure of operational for social workers. It is a process to build trust between clients and institutions. A trusting of the client can be a priority to social worker practice. It was implemented by social workers to avoid mall practice. The practical in this study rises that it needs a trusting with the client based on the principle of assessment. For instance, social service needs to create a client community and establish a collaboration with other stakeholders. Artikel ini mendeskripsikan layanan sosial berbasis pembentukan kolaborasi komunitas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui proses wawancara, dokumentasi, dan observasi di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Yogyakarta. Studi ini menemukan cara baru dalam proses manajemen pelayanan sosial berbasis panti. Efektifitas program layanan sosial dilakukan dengan menetapkan standar operasional bagi tenaga kesejahteraan sosial. Hal ini sebagai proses membangun kepercayaan antara lembaga dengan klien. Kepercayaan klien menjadi prioritas dalam praktik pekerjaan sosial. Konteks ini untuk menghindari kesalahan dalam praktik kerja para pekerja sosial. Praktik yang muncul dalam studi ini bagaimana pekerja sosial membangun kepercayaan dengan klien melalui asas penilaian kebutuhan. Untuk itu, pelayanan sosial berbasis panti perlu membentuk komunitas klien dan membangun kolaborasi dengan semua stakeholder terkait. 
Family Development Session Sebagai Program Anti-Kemiskinan di Desa Pungut Hilir? Kajian atas Efektivitas dan Kemandirian Annisa, Yulia; Kamal, Tamrin; Alkhendra, Alkhendra
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-05

Abstract

This article tries doing to the correlation of program effectiveness through self-reliance for people who are to be a benefits program of cash conditional transfer. The research was used as a quantitative method by correlation of linear regression analysis. Data was collected by collecting of questionnaire process to respondents. The researcher takes respondents who are getting 11 persons with a simple random sampling technic. This study finds that empowerment has been implemented by the schedule and routine activities that it can increase 9,1% for the effectiveness of family development session action. Meanwhile, the family development session was implemented effectively that it was able to rise of advantages for their program in Pungut Hilir Village. The program as well as effectively has been increased for beneficiaries who are occurring of 70,1% self-reliance that is explained by other factors of 29,9% impact. In contrast, this program can be a rising of 70,1% self-reliance for beneficiaries but it is not maximalising for the terminate of anti-poverty. It becomes of dependency people who assist with programs from the government. Society cannot self-standing and less creativity for well-being in their life. This is an impact on people who are powerless and trapped in a culture of poverty that is the effect of hereditary. This condition will become of people who are higher than hanger to the assistance of the program.         Artikel ini mencoba untuk melakukan uji korelasi efektivitas program terhadap kemandirian keluarga penerima manfaat program keluarga harapan. Pengujian korelasi ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji regresi linier. Data dikumpulkan melalui proses penyebaran angket (kuesioner) kepada para responden. Peneliti membatasi responden yang hanya mengambil 11 orang dengan teknik simple random sampling. Studi ini menemukan bahwa pelaksanaan kegiatan pemberdayaan secara rutin dan terjadwal dapat meningkatkan efektivitas kegiatan family development session sebesar 9,1%. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan family development session secara efektif dapat meningkatkan keluarga penerima manfaat program di Desa Pungut Hilir. Adapun efektivitas program telah mengalami peningkatan kemandirian sebesar 70,1% dengan dijelaskan oleh  faktor sebesar 29,9%. Walaupun program tersebut dapat meningkatkan kemandirian namun upaya memberantas kemiskinan tidak berjalan maksimal. Hal ini menjadikan masyarakat ketergantungan dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Masyarakat menjadi tidak mandiri serta kehilangan kreatifitas dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Dampak yang terjadi menjadikan masyarakat tidak berdaya dan terjebak dalam budaya kemiskinan yang turun temurun. Kondisi ini menjadikan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bantuan yang semakin tinggi.
Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Komunitas dalam Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Larasati, Zita Wahyu; Sunartiningsih, Agnes
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-04

Abstract

This article explains the strategy of managing the community resources in corporate social responsibility programs. For instance, this research aims to enrich studies on community empowerment strategies trough exploration of community empowerment programs conducted by corporates. This research uses a qualitative research method. Also, primary data was collected through in-depth interviews with the Sumbersari Village Cattle Group Society members, the Terapan Village Banana Processing Group administrators, Petrokimia Corporate of Gresik program assistants, and Petrokimia Corporate of Gresik staff. Furthermore, the research findings show that the sustainability strategy adopted by Petrokimia Corporate of Gresik is different for each program. In its implementation, Petrokimia Corporate of Gresik concerns on the plan for community empowerment sustainability programs, primarily based on an investigation and analysis of the needs, potential, and problems in both villages. These are due to differences in needs, potential, and problems in the two empowerment programs. These differences indicate that each region has its uniqueness in terms of variations, resources, and local responsibilities. The sustainability strategy implemented in the Cattle Program is potential integration and product diversification, while in the Banana Processing Program is adopted by product diversification.Artikel ini menjelaskan strategi pengelolaan sumber daya masyarakat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Untuk itu, artikel ini diharapkan dapat memperkaya kajian mengenai strategi pemberdayaan masyarakat melalui eksplorasi program-program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada pengurus Paguyuban Kelompok Ternak Sapi Desa Sumbersari dan Kelompok Pengolahan Pisang Desa Terapan, tenaga pendamping program, dan staf Perusahaan Petrokimia Gresik.  Studi ini menunjukan adanya perbedaan strategi keberlanjutan yang diterapkan oleh Perusahaan Petrokimia Gresik dalam Program Ternak Sapi Desa Sumbersari dan Program Pengolahan Pisang Desa Terapan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan, potensi, dan masalah dalam kedua program pemberdayaan tersebut. Perbedaan tersebut menunjukan bahwa setiap daerah memiliki kekhasnnya masing-masing dilihat dari variasi, sumber daya, dan tanggung jawab lokalnya. Strategi keberlanjutan yang diterapkan pada Program Ternak Sapi adalah integrasi potensi dan diversifikasi produk, sedangkan pada Program Pengolahan Pisang adalah diversifikasi produk.
Welfare Pluralism sebagai Metode Pemberdayaan di Dusun Gamol Nadzifah, Ulfiyatun
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-06

Abstract

This study attempts to examine the corporate social responsibility (CSR) program of PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Rewulu which is based on a community empowerment program that has been running in several areas around the company, one of which is located in Dusun Gamol. This research uses a descriptive qualitative research approach. Data is collected through interviews, search for written documents, observations, and data analysis. This paper looks at the process and impact of empowerment that occurs in the region. I finds that empowerment here is an activity that aims to increase the ability in terms of processing the results of the etawa goat farm into milk powder products that are of sale value. With the help of the company it is hoped that the community can carry out more productive activities in managing goat's milk. The results showed that the empowerment in this hamlet went through several stages, as well as the program pioneered by corporate has a positive impact. The impact on mothers is mainly in increasing their skills and knowledge in goat milk production and being able to increase the income of group members.Studi ini berupaya mengkaji tentang program corporate social responsibility (CSR) PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Rewulu yang berbasis program pemberdayaan masyarakat yang sudah berjalan di beberapa wilayah di sekitar perusahaan, salah satunya berada di Dusun Gamol. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, penelurusan dokumen tertulis, observasi, dan analisis data. Tulisan ini melihat bagaimana proses dan hasil dari pemberdayaan yang terjadi di wilayah tersebut. Saya menemukan bahwa pemberdayaan disini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam hal mengolah hasil dari peternakan kambing etawa menjadi produk susu bubuk yang bernilai jual. Dengan adanya bantuan dari pihak perusahaan diharapkan masyarakat dapat melaksanakan kegiatan yang lebih produktif dalam mengelola susu kambing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan di dusun ini melalui beberapa tahap, serta program yang dipelopori oleh perusahaan  memiliki dampak positif. Dampak bagi ibu-ibu terutama dalam meningkatkan skill dan pengetahuan dalam produksi susu kambing serta mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompok. 
Pembedayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Komoditas Ketela di Desa Giricahyo Sunarsih, Sunarsih
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-08

Abstract

This paper tries to explore the empowering model through the function of cassava commodity as an increase of prosperous people in Giricahyo Village, Gunungkidul. Through a community-based research approach, qualitatively, a workshop for cassava commodity development has become the trend in the empowerment program. The framework to change the way of positivistic paradigm to shift more than holistic, synergic, and transdisciplinary can be claimed as a new model of social intervention. Furthermore, the study finds that assistance people can be optimized when it is paradigm implemented in the community development process. This article argues that the innovation of cassava processed in various creativity can appear new understood and knowledge for people to restricted productivity. Society has been motivated to open a new enterprise product. However, social welfare can not evaluate in this program. Optimization of cassava processed has become snack produce that it can be a solution of increasing prosperous people with the evaluation of the program.Tulisan ini mengeksplorasi model pemberdayaan melalui pemanfaatan komoditas ketela sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Giricahyo, Gunungkidul. Melalui pendekatan community-based research, secara kualitatif, pelatihan pengembangan komoditas ketela menjadi trend dalam program pemberdayaan. Kerangka kerja dari perubahan cara pandang pemikiran positivistik ke arah yang lebih holistik, sinergis, dan transdisipliner dapat diklaim sebagai model intervensi sosial baru. Karena itu, studi ini menemukan pendampingan masyarakat dapat berjalan optimal ketika paradigma tersebut diterapkan dalam proses pemberdayaan. Artikel ini berargumentasi bahwa inovasi olahan ketela dengan beragam varian kreativitas dapat memunculkan pemahaman dan wawasan baru bagi masyarakat dalam produksi yang terbatas. Masyarakat telah termotivasi untuk membuka usaha baru. Namun demikian, tingkat kesejahteraan masyarakat tidak dapat diukur dalam program ini. Pengoptimalan pengolahan ketela menjadi makanan ringan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dengan capaian evaluasi yang terukur.
Gerakan Ecoda’wah Tuan Guru Hasanain Djuaini: Konservasi, Nilai Keagamaan dan Promosi Kesadaran Lingkungan Husnial Pardi, Habib
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-07

Abstract

This article try to describe the role of Tuan guru Hasanain Djuani in environmental conservation project. As leader of  Pesantren Nurul Haramain, he does not merely focus on transfering religious knowledge theoritically in Pesantren, but he also engages with sosio-ecological issues practically. Since 2003, he begun his foresty project in environmental conservation and economic empowerment by involving his santries and local societies at desa Lembuak, Narmada, West Lombok. This research  uses a qualitative approach. Data collection originates from objects in the field, interviews with actors (tuan guru, santri, and  local  community), then is linked to solving a problem, both from a theoretical and practical point of view. This research found several things; first,  conservation project had succesfully reforested 36 hectare land. Second, Hasanain’s  environmental conservation projet motivated by religious values. Third, Tuan guru Hasanain use social media (facebook) as a tool to campaign his ecoda’wah agendas to the soceity.Tulisan ini mengeksplorasi proyek konservasi lingkungan tuan Guru Hasanain. Sebagai pemimpin pesantren ia tidak hanya fokus pada transfer ilmu keislaman secara teoritis di pesantre. pemberdayaan masyarakat berbasis pondok pesantren. Namun dia terlibat dalam isu krisis lingkungan. Sejak 2003, di telah memulai program penghijaun dan pemberdayaan bersama santri dan masyarakat sekitar di desa Lembuak, Naramada Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi secara langsung dan tidak lansung (kepada Tuan guru, Santri dan masyarakat). Kajian ini diawali dengan argumentasi bahwa tuan guru telah mengalami evolusi peran, yakni tidak hanya dikenal sebagai tokoh agama tradisional, akan tetapi juga merupakan aktivis sosial  dalam proyek konservasi lingkungan. Penelitian ini menemukan beberapa hal: pertama, proyek konservasi yang dipimpin Hasanain sukses menghijaukan 36 hektare lahan tandus. Kedua, konservasi lingkungan yang dilakukan Hasanain didorong dan motivasi olehnilai-nilai agama. Ketiga, tuan gru Hasanain memanfaatkan media sosial facebook sebagai instrumen ec-da’wah, dan tentu saja langkah itu cukup berpengaruh bagi pembentukan kesadaran masyarakat.
Perlindungan Sosial Bagi Perempuan Korban Pernikahan Dini di Gorontalo Yuhelson, Yuhelson; Lina Sinaulan, Ramlani; Rahmat, Abdul
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2020.041-10

Abstract

This study explores the dynamic of early-age marriage and implementing social protection concepts for households’ women victims in Gorontalo. This research uses qualitative method with explorative-inductive approaches. We were collected data by interviews, observation, and documentation. Resulting studies that early-age marriage cases in Gorontalo effected by low education, patriarchy system, domestic violence, divorced, and multi-dimensional poverty. For that, this study recommended that social control be worked fine, where the role of parent’, education, and community—create a social safety net for getting better—this role of parents and educational institutions in implementing the protection concept as a social policy reformulation material.Studi ini mengeksplorasi dinamika pernikahan dini dan skema perlindungan sosial yang tepat bagi perempuan korban kekerasan dalam ruamh tangga di Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif-induktif. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa kasus pernikahan dini di Gorontalo disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, budaya patriarkhi, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan kemiskinan multidimensi. Untuk itu, studi ini merekomendasikan agar kontrol sosial dapat berfungsi dengan baik—peran orang tua, sekolah, dan komunitas—agar social safety net berjalan dengan baik. Peran ini tercermin dalam konsep perlindungan sebagai bahan untuk reformulasi kebijakan sosial. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10