cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
-
Phone
+6281375150018
Journal Mail Official
amj_fk@umsu.ac.id
Editorial Address
Gedung Kampus 1 Lantai II Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran (FK) UMSU Jl. Gedung Arca No. 53 Medan-Sumatera Utara , Kode Pos 20217
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Anatomica (Anatomica Medical Journal)
ISSN : -     EISSN : 26145219     DOI : https://doi.org/10.30596/anatomica
Core Subject : Health, Science,
Anatomica Medical Journal (AMJ) ini merupakan jenis jurnal ilmiah berskala nasional dan dipublikasi via online, memiliki e-issn yang terdaftar di PDII-LIPI. Anatomica Medical Journal ini juga terdaftar dalam jurnal Online Journal System (OJS) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Ruang Lingkup jurnal ini fokus pada bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan secara umum. AMJ menerima naskah/manuscript artikel dalam meliputi/scope artikel original (original article) dalam bentuk artikel penelitian (research article), tinjauan artikel (article review), laporan kasus (case report) dan tinjauan pustaka (literature review) yang relevan dengan bidang Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan lainnya.
Arjuna Subject : Kedokteran - Anatomi
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2022)" : 6 Documents clear
Pengaruh Pemberian Recombinant Human Erytropoietin (RHuEpo) Terhadap Ekspresi Protein Bax Pada Neuron Hipokampus Tikus (Rattus Norvegicus) Pasca Ligasi Arteri Carotis Communis Unilateral Raakuma Azahra Raiibahakim; Zaainuri Sabta Nugraha; Ety Sari Handayani
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12291

Abstract

Oklusi pembuluh darah otak dapat menginduksi stroke iskemik. Hippocampus rentan terhadap hipoksia. Saat ini, terapi stroke iskemik terfokus pada penghilangan oklusi. Pengembangan agen neuroprotektif Recombinant Human erythropoietin (RHuEpo) untuk mencegah kematian sel otak masih dibutuhkan. Salah satu biomarker apoptosis adalah protein Bax.  Terhambatnya kematian sel dapat dibuktikan dengan penurunan Bax. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Recombinant Human erythropoietin (RHuEpo) terhadap ekspresi protein Bax pada tikus pasca ligasi arteri karotis komunis unilateral (UCCAO). Metode. Rancangan penelitian adalah eksperimental post test only control group. Subjek penelitian adalah 24 ekor tikus wistar jantan, terbagi menjadi 4 kelompok.   Kelompok Sham (S) adalah kelompok tikus yang tidak mendapatkan tindakan UCCAO. Kelompok 1, 2 dan 3 adalah kelompok perlakuan P1 (induksi UCCAO), kelompok perlakuan P2 (UCCAO + RHuEpo 400 IU/hari), dan kelompok perlakuan P3 (UCCAO + RHuEpo 800 IU/hari). Ekspresi Bax neuron Hippocampus diamati pada sediaan preparat dengan pewarnaan imunohistokimian. Uji analisis menggunakan SPSS One Way Annova. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Bax neuron hippocampus antara kelompok P1 dengan P3 (p=0.029). Jumlah ekspresi Bax neuron kelompok P1 lebih tinggi dari P3. Kesimpulan.  Terdapat pengaruh pemberian Recombinant Human erythropoietin (RHuEpo) terhadap ekspresi Bax hippocampus tikus yang diinduksi UCCAO.Kata kunci: Ekspresi Bax, hippocampus, UCCAO, Recombinant Human erythropoietin
Teknik Pembuatan Tikus Model untuk Abnormalitas dari Gastroesophageal Junction (GEJ) Tena Djuartina; Ahmad Aulia; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Tri Isyana Tungga Dewi; Ari Fahrial Syam
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12102

Abstract

Nitrit oksida (NO) adalah salah satu molekul terkecil yang termasuk radikal. Ketika nitrit saliva memasuki lambung terjadi kombinasi asiditas asam askorbat dari asam lambung yang merubah nitrit menjadi NO. Konsentrasi NO intraluminal maksimal pada gastroesophageal junction (GEJ) dan daerah kardia sehingga dapat mengakibatkan stress nitrosatif. Tujuan: mempelajari patofisiologi NO terhadap abnormalitas sfingter GEJ. Metode: menggunakan 48 ekor tikus putih jantan galur Wistar, dikelompokan menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan berdasarkan dosis natrium nitrit (NaNO3) dan waktu nepkrosi. Semua kelompok perlakuan diberikan 1 ml HCl dan 1 ml asam askorbat dengan sonde pada bagian bawah GEJ dan kelompok kontrol hanya diberikan 1 ml aquabidest steril. Kemudian dilakukan pemeriksaan NO luminal, NO jaringan, pemeriksaan morfologi untuk mengetahui gambaran makroskopis daerah GEJ, gambaran mikroskopis pada densitas pleksus Meissner dan pleksus Auerbach, menilai terjadinya perpanjangan lamina propria dan menganalisis serbukan sel radang limfosit. Hasil: didapatkan nepkrosi hari kedua terdapat korelasi antara NO jaringan dan perpanjangan lamina propria didapat nilai r=-0.630 dengan nilai p<0.05, serta korelasi antara perpanjangan lamina propria dengan limfosit nilai r = 0.590 dengan nilai p<0.05. Pada terminasi hari ke-8 terdapat korelasi antara NO luminal dan densitas sel saraf pleksus Meissner dan pleksus Auerbach dengan nilai r = 0.758 dan nilai p <0.05. Kesimpulan: Pemberian senyawa NO3 meningkatkan kadar NO luminal yang menyebabkan terjadinya perubahan morfologi makro-mikroskopis, inflamasi serta peningkatan densitas sel saraf pada pleksus Meissner dan pleksus Auerbach di daerah sfingter GEJ.Kata kunci: GEJ, GERD, NO
Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Anak SD Swasta Al Ikhlas Taqwa Medan Fitri Ayadani
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12580

Abstract

Perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan pada permainan yang dimainkan oleh anak-anak. Mereka lebih suka menghabiskan waktu bermainnya dengan permainan elektronik daripada bermain dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan tubuh. Orang dengan aktivitas fisik yang kurang akan berdampak pada penurunan kemampuan kerja jaringan lunak (penurunan kekuatan otot), penurunan kemampuan fisiologis sehingga mempengaruhi sistem keseimbangan tubuh (menurun). Sementara itu, anak membutuhkan keseimbangan tubuh untuk kelancaran aktivitas sehari-hari (termasuk proses belajar di sekolah) dan mengurangi risiko jatuh. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis pada anak di SD Swasta Al Ikhlas Taqwa Medan. Metode: Metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional study. Penetapan sampel dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang berusia 9-12 tahun dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden mengisi lembar kuesioner aktivitas fisik dan dilakukan pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan Pediatric Balance Scale Test. Hasil: Uji korelasi Spearman didapatkan nilai p=0,000(p<0,05) artinya ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap keseimbangan dinamis pada anak di SD Swasta Al Ikhlas Taqwa Medan.Kata Kunci: Keseimbangan Dinamis, Aktivitas Fisik
Propolis Menghambat Penurunan Jumlah Neuron Striatum Tikus Yang Di induksi Stres Yusi Maulina; Kuswati Kuswati; Zainuri Sabta Nugraha
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12502

Abstract

Stres mengakibatkan perubahan neuroendokrin dan berdampak pada kerusakan neuron serta mengganggu fungsi kognitif. Salah satu area di otak yang dapat dipengaruhi oleh stres adalah striatum. Stres dapat mengakibatkan apoptosis dan menurunkan jumlah neuron striatum. Tujuan: Menganalisa proteksi sel dan menghambat apoptosis dari propolis. Penelitian ini akan melihat efek  terapi propolis pada jumlah neuron striatum tikus yang diinduksi stres. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian post test only control group. Penelitian menggunakan bahan biologi tersimpan otak tikus yang terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok non stres  (K1), kelompok stres (K2), kelompok yang  stres + propolis 100, 150 dan 200 mg/kgBB (K3, K4, K5). Setiap sampel dibuat sediaan histologis dengan pewarnaan Toluidine blue. Perbandingan rerata jumlah neuron  dianalisa menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post-hoc. Hasil: Penelitian ini menunjukkan  perbedaan signifikan jumlah neuron striatum (p=0.000). Jumlah neuron paling rendah pada kelompok stres (K2) dan berbeda signifikan dengan kelompok non stres (K1) dan kelompok stres + propolis (K3,K4,K5). Kesimpulan: Propolis dapat menghambat penurunan jumlah neuron striatum tikus yang diberi  perlakuan stres.Kata kunci: Propolis, Stres, Striatum
Antibodi Sars-Cov-2 Pasca Vaksinasi Pada Penyintas Covid-19 Dita Kartika Sari; Rahmat Azhari Kemal; Ariza Julia Paulina
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.12589

Abstract

Salah satu kendala program vaksinasi dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) adalah stok vaksin yang terbatas. Beberapa studi pada vaksin mRNA menunjukkan bahwa penyintas COVID-19 menunjukkan respon yang lebih cepat dalam membentuk antibodi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran awal mengenai respon imun penyintas COVID-19 setelah pemberian vaksin CoronaVac. Metode: 14 sampel dari penyintas COVID-19 yang divaksinasi menggunakan CoronaVac diambil untuk melihat total antibodi terhadap Receptor Binding Domain (RBD) protein spike SARS- CoV-2 yang diperiksa dari serum pada sebelum vaksinasi, 14 hari setelah dosis pertama, dan 14 hari setelah dosis kedua. Hasil: Didapatkan 6 orang penyintas mempunyai antibodi anti RBD (seropositif) sedangkan 8 orang lainnya tidak (seronegatif). Rerata durasi PCR positif menunjukkan individu seronegatif memiliki waktu yang lebih singkat (3,3 ± 1,7 hari, p<0.001) dibandingkan kelompok seropositif Kesimpulan: Kelompok penyintas seropositif mengalami peningkatan antibodi yang signifikan setelah pemberian vaksin dosis pertama (GMT 648.6, 95% CI 360.7 – 1,166.0 U/mL). Titer ini signifikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok seronegatif bahkan setelah pemberian vaksin dosis kedua (GMT 49.1, 95% CI 14.0 – 172.7 U/mL). Temuan awal ini harus direplikasi dalam sampel yang lebih besar untuk mengidentifikasi prioritas vaksinasi diantara individu yang sebelumnya terinfeksi.Kata kunci: Antibodi anti-RBD, Penyitas COVID-19, Vaksinasi
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Anatomi Melalui Online Learning Pada Sistem Saraf Pusat (Encephalon) Ulfah ulfah
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v5i3.10304

Abstract

Covid 19 mempengaruhi proses belajar mengajar pada program studi kedokteran karena belum optimalnya pembelajaran anatomi melalui online learning. Tujuan: untuk mengembangkan bahan ajar anatomi pada materi Sistem Saraf Pusat (Encephalon) yang dapat dijadikan pedoman mahasiwa saat proses pembelajaran. Metode: Bahan ajar dikembangkan melalui diskusi pakar dan pengkajian pada mahasiswa program studi kedokteran. Hasil Penelitian: Hasil post test menunjukkan dari 156 mahasiswa memperoleh nilai diatas 60 (Nilai > 60) adalah 96 % dari total mahasiswa yang mengikuti post test. Kemudian, adanya 77 % (120 orang) mahasiswa mendapatkan nilai sempurna 100. Kesimpulan: Melalui angket respon dan menerima feedback untuk penyempurnaan bahan ajar pada proses evaluasi dan monitoring dengan melakukan post test, mahasiswa dapat lebih mudah mengetahui dan memahami capaian pembelajaran mata kuliah anatomi.Kata Kunci: Anatomi, online learning, program studi kedokteran, Sistem Saraf Pusat

Page 1 of 1 | Total Record : 6