cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2024)" : 15 Documents clear
Review: Potensi Metabolit Sekunder dari Phaleria macrocarpa dan Fungi Endofitnya sebagai Antikanker Agustina, Ikra; Siskadewi Lay, Caterina; Astuti, Puji
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86037

Abstract

Phaleria macrocarpa merupakan tanaman obat Indonesia yang telah digunakan secara empiris untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker. Beberapa metabolit aktif dari Phaleria macrocarpa yang diketahui memiliki aktivitas antikanker diantaranya phalerin, asam galat, fevicordin, dan kaempferol-3-O-β-D-glukosida. Kanker adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah global dengan prevalensi dan angka kematian yang tinggi. Terapi pada penderita kanker masih mengalami beberapa keterbatasan seperti aspek biaya yang tinggi, banyaknya efek samping obat sintesis pada kemoterapi, dan adanya resistensi obat kemoterapi. Sumber bahan baku pengobatan kanker di Indonesia juga kebanyakan masih bergantung pada impor. Pencarian senyawa aktif dari bahan alam sangat diperlukan untuk pengembangan bahan baku obat antikanker. Namun, seringkali metabolit aktif yang berasal dari tumbuhan memiliki kelimpahan yang rendah. Penggunaan mikroba endofit dapat menjadi salah satu stategi untuk produksi senyawa metabolit aktif tanpa memerlukan bahan baku dalam jumlah besar. Mikroba endofit dapat bersimbiosis dalam inangnya dan menghasilkan metabolit sekunder yang kemungkinan mirip dengan tanaman inangnya. Artikel ini bertujuan mengkaji metabolit sekunder dari Phaleria macrocarpa dan potensi penggunaan mikroba endofitnya sebagai sumber senyawa antikanker yang berasal dari alam. Metode yang digunakan berupa studi pustaka melalui penelusuran berbagai studi, artikel ilmiah dan penelitian dari database elektronik (Elsevier, Google Scholar, PubMed, Science Direct dan Springer Link). Artikel ini diharapkan menjadi sumber informasi untuk acuan para peneliti di masa mendatang dalam pengembangan riset obat antikanker yang berasal dari alam.
Persepsi Apoteker terhadap Manfaat dan Keterbatasan Telefarmasi di Fasilitas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Irwanda, Welly; Widayanti, Anna; Kristina, Susi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86239

Abstract

Telefarmasi didefinisikan sebagai pelayanan kefarmasian jarak jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi apoteker terhadap manfaat dan keterbatasan telefarmasi di fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologis. Penelitian dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 2022 – Juni 2023, total sampel 15 dengan kriteria maximum variation. Pengambilan data melalui interview face-to-face semi-structured open-ended questions, hingga dicapai saturasi data. Dibuat protocol/guidelines interview dan dilakukan member checking serta triangulasi data. Wawancara melalui media zoom meeting, peneliti mencatat “field noted” selama wawancara berlangsung. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil yang diperoleh terkait manfaat di fasilitas kesehatan adalah, membantu tercapainya standar pelayanan minimum terkait waktu tunggu pasien, mengurangi beban kerja dan efisiensi sumber daya manusia (SDM), mengurai antrian pelayanan, mempromosikan fasilitas kesehatan dan apoteker, serta meningkatkan loyalitas pasien, menaikkan omset fasilitas kesehatan, menjangkau lebih banyak masyarakat dan pasien, riwayat pengobatan pasien terdokumentasi lebih baik. Sedangkan keterbatasan di fasilitas kesehatan adalah, belum ada platform resmi, keterbatasan jenis dan golongan obat yang dapat diberikan, sistem pelayanan yang belum optimal, pelayanan baru yang belum dikenal awam, pelayanan kefarmasian kurang optimal, permasalahan SDM, permasalahan sistem telekomunikasi informasi, keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pelayanan telefarmasi.
Profil Penggunaan Granulocyte Colony Stimulating Factor (G-Csf) Pada Pasien Kanker Dengan Neutropenia di RSUP Dr. Kariadi Semarang Ningsih, Diana Rachma; Murwanti, Retno; Nugroho, Agung Endro
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86467

Abstract

Kejadian neutropenia pada pasien kanker disebabkan 90% akibat kemoterapi. Penundaan pengatasan neutropenia dapat menyebabkan risiko terjadinya febril neutropenia sehingga menyebabkan tingginya mortalitas. Pasien kanker dengan neutropenia dapat diberikan terapi granulocyte colony stimulating factor (G-CSF), yang dapat mengurangi kejadian febril neutropenia, lama perawatan, menurunkan jumlah angka kesakitan dan kematian pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil penggunaan G-CSF pada pasien kanker dengan neutropenia. G-CSF yang digunakan adalah Filgrastrim dan Lenograstrim. Penelitian ini menggunakan Retrospective Cohort Study dengan observational analitik yang dilaksanakan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data penelitian dikumpulkan secara retrospektif menggunakan catatan medik pada periode 2019-2022. Sampel penelitian diperoleh 56 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian pasien kanker dengan neutropenia  lebih banyak terjadi pada pasien kanker non hematologi sebesar (62,5%) dengan rentang usia paling banyak terjadi pada pada 18-60 tahun (78,6%). Grade neutropenia yang diamali pasien paling banyak yaitu neutropenia severe (55,3%), sedangkan pada neutropenia moderatre sejumlah (32,2%), dan neutropenia mild sebesar (12,5%). Profil penggunaan G-CSF pada pasien kanker dengan neutropenia di RSUP Dr. Kariadi yang diteliti yaitu Filgrastrim dan Lenograstrim. Pasien yang diberikan Filgrastrim sejumlah (73,2%) dan yang diberikan Lenograstrim sejumlah (26,8%). 
Persepsi dan Pengalaman Tenaga Kefarmasian terhadap Pengelolaan Vaksin di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Timur Wahidah, Pujiastuti; Widayanti, Anna Wahyuni; Wiedyaningsih, Chairun
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i3.86545

Abstract

Pengelolaan vaksin di Puskesmas perlu diperhatikan agar ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan dapat terjamin. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan vaksin harus memperhatikan berbagai proses pengelolaan vaksin. Tenaga kefarmasian memiliki peran dalam menjamin keamanan, mutu dan khasiat vaksin mulai dari penerimaan, penyimpanan dan distribusi hingga saat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan pengalaman tenaga kefarmasian terhadap pengelolaan vaksin di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam kepada 15 partisipan yang terdiri dari 9 Apoteker dan 6 Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran tenaga kefarmasian dalam pengelolaan vaksin seperti menjamin ketersediaan, mutu dan keamanan vaksin serta melakukan pengelolaan vaksin yang lebih terkontrol. Pengalaman tenaga kefarmasian yaitu memperoleh peningkatan kapasitas diri, menerapkan kebijakan one gate policy dan melakukan pengelolaan vaksin kedaluarsa. Penggunaan aplikasi Smile memungkinkan pencatatan vaksin secara riil time dan efektif. Praktik pengelolaan vaksin meliputi proses dokumentasi, penyimpanan, distribusi dan monitoring dan evaluasi vaksin secara terpadu dengan program Imunisasi. Partisipan mengalami beberapa hambatan seperti perlu pengembangan aplikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan, penambahan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan supply listrik.
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Inventory Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Filirida, Meidina; Lazuardi, Lutfan; Satibi, Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86822

Abstract

Manajemen inventaris Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi Kalimantan Tengah masih dilakukan secara semi konvensional yang menyebabkan selisih stok obat; selisih stok kartu; pelaporan lama; data tidak real time ; kehilangan dokumen . Hal ini membuat pengelolaan informasi dalam proses tersebut menjadi sangat vital sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Inventory di IFP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pengguna untuk pengembangan SIM Inventory IFP. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif kasus yaitu analisis kebutuhan SIM Inventory menggunakan metode wawancara mendalam,Focus Group Discussion , dan telaah dokumen dengan pendekatan U ser-Centered Design . Subyek penelitian terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan; Sekretaris Dinas Kesahatan; Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan; Kepala Seksi Farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; Apoteker Penanggung Jawab IFP Provinsi; 3 orang apoteker IFP Provinsi; 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian IFP Provinsi; 6 orang apoteker IFP kabupaten/kota di Kalimantan Tengah; 1 orang anggota tim Teknologi Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan manajemen data inventoryIFP terdiri dari data penerimaan sediaan farmasi, data distribusi sediaan farmasi, data stok opname sediaan farmasi, data pemusnahan sediaan farmasi, dan pengembalian sediaan farmasi. Kebutuhan data menyusut ke dalam kebutuhan penerimaan data, distribusi, dan pelaporan yang terdiri dari 6 jenis laporan. Kesimpulan  penelitian ini adalah analisis kebutuhan pengguna dalam pengelolaan inventaris IFP menghasilkan kebutuhan data yang mendukung proses penerimaan, distribusi, dan pelaporan.

Page 2 of 2 | Total Record : 15