cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Kinerja Perawat Berdasarkan Komitmen Pada Organisasi dan Lingkungan Kerja Perawat Muliyadi Muliyadi; Achir Yani S. Hamid; Mustikasari Mustikasari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.225

Abstract

AbstrakKomitmen pada organisasi dan lingkungan kerja perawat merupakan faktor yang ada dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian deskriptif dengan desain potong lintang bertujuan mendapatkan hubungan antara komitmen pada organisasi dan lingkungan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana, dengan sampel adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 107 perawat. Analisis melalui uji korelasi partial dan regresi linier ganda untuk analisis faktor dominan. Hasil penelitian terdapat hubungan signifikan komitmen pada organisasi dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p=0,0005, α=0,05). Lingkungan kerja berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p=0,0005, α=0,05). Komitmen afektif adalah faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. AbstractNurses’ commitment on organization and nurse’s working condition is an organizational factor in hospital nursing services. This study used descriptive design with cross sectional. The Purpose of the study was to describe the relationship between commitment to organization and nurses’ working condition with the performance of nurse provider. The sample of this study was consisted of total population meeting the inclusive criteria of 107 nurses. Analysis of variable correlation utilized partial correlation test, for while analysis the determinant factor used multiple linear regression test. The result of the study showed that there was a significant relationship between commitment to organization with nurse provider’s performance after affected by nurse’s characteristics (p= 0,0005, α= 0,05). Nurses working condition had a significant relationship with the performance nurse providers after affected by the characteristic of nurses (p=0,0005, α=0,05). The most determinant factor related to nurse providers’ performance was affective commitment.
Aplikasi Teori Belajar Berkaitan dengan Kemandirian Belajar Mahasiswa Umi Farida Hidayati; Mora Claramita; Yayi Suryo Prabandari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i1.322

Abstract

Teori belajar terdiri dari teori belajar behaviourism, sosial kognitif, dan konstruktivisme. Sistem asrama merupakan pendidikan informal yang mendukung pembelajaran formal. Dengan sistem asrama, mahasiswa diharapkan dapat mandiri dalam hal belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi teori belajar di asrama berkaitan dengan kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian berjumlah 14 orang. Pengambilan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah aplikasi teori behaviorisme dengan adanya peraturan terkait kehidupan asrama serta adanya pelanggaran terhadap peraturan di asrama, tetapi punishment kurang tegas. Aplikasi teori sosial kognitif terlihat dominan dengan adanya pengasuh asrama yang menjadi role model, mahasiswa belajar dengan mengamati dan mencontoh, interaksi antar mahasiswa dalam belajar, pengaturan belajar sendiri oleh mahasiswa. Aplikasi teori konstruktivisme adalah pengasuh asrama memfasilitasi mahasiswa, adanya interaksi dan kolaborasi antara pengasuh asrama dan mahasiswa maupun antar mahasiswa, dan adanya pembelajaran sesuai konteks keperawatan.  Abstract Application of Learning Theory related to Independent Learning of the Students. Learning theory consists of behaviorism, social cognitive and constructivism. Boarding school is an informal educational supports formal learning. With a dormitory system, students are expected to be independent in their learning process. The purpose of this study was to determine the application of learning theory related to the student learning independence. This study used a qualitative method with an ethnographic approach. There were 14 subjects. The data was collected by observation and interview techniques. The result of this research was application of the theory of behaviorism with the relevant regulations of dormitory life and a violation of the rules in the dorm, but the punishment was less firm. Application of social cognitive theory was dominant in the presence of dormitory staff as a role model, students learn by observing and imitating, the interaction between students in learning, self regulatory in learning. Application of the theory of constructivism was shown by dormitory staff facilitating to students, the interaction and collaboration between dormitory staff and student and among students and the learning context related to nursing. Keywords: dormitory, independent learning, learning theory
Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan dan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III Fandiar Nur Isdiaty; Titin Ungsianik
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i1.15

Abstract

Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah komplikasi kehamilan yang dapat muncul melalui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya dapat menjadi salah satu penentu perawatan kehamilan untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan responden penelitian berjumlah 96 ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III (p= 0,135; α= 0,05). Peneliti memberikan rekomendasi kepada petugas kesehatan agar lebih memotivasi ibu hamil untuk merawat kehamilan dengan baik.
ASPEK PSIKOSOSIAL PADA KORBAN TINDAK KEKERASAN DALAM KONTEKS KEPERAWATAN JIWA Achir Yani S. Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.143

Abstract

AbstrakTindak kekerasan dan dampaknya telah menjadi masalah global dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa korban dan keluarganya. Teori biologik, teori psikologik, dan teori sosiokultural menjadi landasan teoritis yang menjelaskan tentang factor predisposisi tindak kekerasan dan model ekologi yang membagi empat tingkat tindak kekerasan. Tindak kekerasan pada umumnya dilakukan terhadap perempuan, anak-anak, dan lanjut usia yang dapat berupa penganiayaan fisik, seksual, emosional, dan penelantaran. Respons yang dimanifestasikan oleh korban dapat berupa respons fisik, biologik, prilaku, interpersonal, serta psikologik. Respons psikologik yang dialami terdiri dari harga diri rendah, rasa bersalah dan malu, serta marah. Penanganan masalah tindak kekerasan harus dilakukan perawat secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan selalu memberikan sentuhan manusiawi dan professional dalam asuhan keperawatan yang dilakukan. AbstractViolence and its impact had been a global issu and strongly affecting the mental health status of the victims and their family. Biological, psychological and socicultural theories have been used as theoretical foundation to explain about the predisposing factors of violence behavious as well as the ecological model which divide violence into four levels. In general, the victims of violence are women, children, and elderly in the forms of physical, sexual, emotional violences and neglected. The manifested responses by the victim can be classified as physical, biological, behavioral, interpersonal, and psychological. The psychological responses include low self esteen, guilty feeling shame, and anger. The treatmen of problems related to violence should be addressed by nurses comprehensively and continuously through the provision of human touch and professional nursing care.
Pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional (PKP) di RSUP – Cipto Mangunkusumo dan Hasil Yang Dicapai Ratna S Sudarsono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2 No 5 (1998): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v2i5.304

Abstract

Model Praktek Keperawatan Profesional (PKP) diartikan sebagai suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang diperlukan. Melalui pengembangan model ini terdapat otonomi dan akontabilitas perawat, pengembangan professional dan penekanan pada mutu asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut pada model PKP yang dikembangkan di RSCM diperlukan penataan 3 (tiga) komponen utama dalam pemberian asuhan keperawatan yaitu ketenagaan; metoda pemberian asuhan dan dokumentasi keperawatan. Pada model ini metoda pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah tim primer (kombinasi metoda keperawatan primer dan metoda tim). Model ini dikembangkan di ruang rawat penyakit dalam dengan kapasitas 30 tempat tidur. Setelah model dimplementasikan +/- 8 bulan, hasil yang dicapai menunjukkan, secara kualitatif perawat primer merasakan kebanggaan professional, perawat asosiet mengatakan pekerjaan lebih terencana dan dokter menilai, bahwa mereka merasakan kerjasama dengan perawat lebih baik dibandingkan dengan ruang rawat lainnya. AbstractProfessional nursing practice model (PNPM) is a system (structure, process and values) that supports nurse control over the delivery of nursing care and the environment in which care is delivered. This model ensure nurse autonomy, nurse accountability, and professional development. It also emphasizes on high quality of care. In order to develop the model at Cipto mangunkusumo hospital, it is needed to focus on three main components. The components are nursing manpower, method of nursing care delivery and nursing documentation. The method of nursing care delivery used in this model is a primary team which is the combination of primary nursing and team method. The model was developed at medical word with 30 beds. After eight month implementation, a qualitative evaluation showed that primary nurses felt a professional pride, associate nurses stated that tasks are more organized and doctors assured that collaboration with nurses in the model unit is better than in order places.Keywords: Professional nursing practice model, primary team, primary nurse.
Pengalaman Perawat Kepala Ruang Tentang Pelaksanaan Model Delegasi Keperawatan ’Relactor’ (MDK’R’) Vivi Yosafianti Pohan; Dewi Gayatri; Eni Hidayati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21 No 3 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i3.669

Abstract

Perawat kepala ruang melakukan pendelegasian keperawatan sebagai salah satu kegiatan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan. Tujuan penelitian adalah menggali pengalaman perawat kepala ruang tentang pelaksanaan Model Delegasi Keperawatan ’Relactor’ (MDK’R’), serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan MDK’R’ di Rumah Sakit (RS) Roemani Semarang. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian dan peneliti sendiri. Partisipan dalam penelitian adalah 3 orang perawat kepala ruang. Penelitian dilakukan di RS Roemani Semarang, di ruang rawat anak, ruang rawat penyakit dalam, dan Intensive Care Unit (ICU). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dalam pelaksanaan MDK’R’ terdapat pengisian formulir yang belum optimal, penundaan pengisian formulir, dan ketidakpahaman cara pengisian formulir akibat belum adanya standardisasi dan kurangnya kontrol dari atasan. Kendala dalam pelaksanaan MDK’R’ pada penelitian ini akibat banyaknya pekerjaan perawat kepala ruang, kurangnya kedisiplinan, kesadaran diri rendah, dan kurangnya manajemen waktu dan prioritas pekerjaan. Kata Kunci: Model Delegasi Keperawatan Relactor, pelaksanaan MDK’R’, pengalaman, perawat kepala ruang Abstract The experience of head nurses in the implementation of the relactor nursing delegation model at roemani hospital. The head of the nursing room delegates nursing as one of the activities in carrying out the nursing management function. The purpose of this study was to explore the experiences of the head nurses about the implementation of Relactor Nursing Delegation Model (RNDM) and the constraints faced in implementing RNDM at Roemani Hospital Semarang. In this study, the qualitative research design was conducted with a descriptive phenomenological approach. Data collection was done by interviewing and using interview guidelines as an instrument of research and the researcher itself. Participants in this study were three head nurses. The study was conducted in Roemani Hospital Semarang in the children ward, internal medicine ward, and ICU. The results of this study showed that in the implementation of RNDM there is not optimal and delay in filling out forms, lack of understanding about filling out forms because there is no standardization and lack of control from superiors. The constraints in the implementation of RNDM in this study were affected by many worloads of the head nurses, lack of discipline, low self-awareness, and lack of time management and work priorities. Keyword: Relactor Nursing Delegation Model, MDK’R’ Implementation, experience, head of the nursing room.
Pengetahuan dan Dukungan Sosial Meningkatkan Self-Care Behavior pada Anak Sekolah dengan Thalasemia Mayor Indanah Indanah; Krisna Yetti; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.47

Abstract

Penyakit thalasemia merupakan kelainan genetik tersering di dunia. Di Indonesia, penyakit ini telah menjadi penyakit yangmembutuhkan penanganan yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang berhubungan denganSelf-care Behavior pada anak sekolah penderita thalasemia mayor. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional inidilakukan terhadap 131 pasien usia sekolah penderita thalasemia mayor yang berkunjung ke rumah sakit X dari tanggal 1 Meihingga 10 Juni 2010. Hasil penelitian, dengan menggunakan analisis multivariat menunjukkan ada hubungan antara pengetahuandan dukungan sosial dengan selfcare behavior, dengan pengetahuan yang paling dominan mempengaruhi (p= 0,000; α= 0,05;OR= 31,6). Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan dan dukungan sosial untuk meningkatkanperilaku perawatan diri penderita thalasemia.
Persepsi Pasien dengan HIV/AIDS dan Keluarganya Tentang HIV/AIDS dan Stigma Masyarakat Terhadap Pasien HIV/AIDS Agung Waluyo; Elly Nurachmah; Rosakawati Rosakawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 10 No 2 (2006): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v10i2.175

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi pasien HIV/AIDS dan keluarganya tentang HIV/AIDS dan stigma masyarakat terhadap pasien HIV/AIDS. Pendekatan yang digunakan pada penelitian kualitatif ini adalah fenomenologi. Sejumlah 13 informan (7 pasien dan 6 anggota keluarga) berpartisipasi dalam penelitian ini. Profil demografik informan klien HIV/AIDS meliputi pendidikan sekolah menengah atas sampai perguruan tinggi, berjenis kelamin pria usia 18–40 tahun. Informan keluarga umumnya adalah kakak kandung (berjenis kelamin pria dan wanita) dan orangtua (ibu) dari klien HIV/AIDS berusia 45–55 tahun. Hasil analisis didapatkan beberapa tema: (1) Pengetahuan pasien/keluarga tentang HIV/AIDS yang rendah (2) Pasien tidak terinformasi tentang penyakitnya (3) Kepercayaan yang salah tentang HIV/AIDS dan cara penularannya (4) Pasien HIV/AIDS bertanggung jawab atas dan pantas untuk terinfeksi HIV/AIDS (5) Perasaan takut dikucilkan/ upaya untuk merahasiakan tentang penyakitnya (6) Perasaan tersisih/ dikucilkan oleh keluarga dan kelompok tertentu (7) Intimidasi/ teror fisik (8) Putus asa dan (9) Harapan pasien HIV/AIDS. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meminimalkan stigma dengan cara mengoptimalkan pengetahuan masyarakat sehingga deteksi dini pada orang yang berisiko dapat dilakukan. Hal ini memungkinkan terjadinya optimalisasi terapi ARV dan efektifitas asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS dan juga peningkatan kualitas hidup pasien. AbstractThe purpose of this study was to identify the patient’s and relative’s perception on HIV/AIDS & stigma amongst the people. The design of this qualitative research is phenomenology approach. Thirteen informants (7 patients and 6 relatives of the patients) participated the study. The demographic profile of the informants were male and female with age from 18 years old to 40 years old for the patient and 45-55 for relatives. The findings identified some themes which are: (1) Lack of knowledge about HIV/AIDS on patient and relatives (2) The patients were not well informed on their condition (3) Misperception on HIV/AIDS and mode of spreading of HIV/AIDS (4) HIV/AIDS patients are responsibled and deserved for having infected HIV/ AIDS (5) The effort of the patient & their relatives to say nothing about their condition because they are afraid to be isolated from the community (6) The feeling of being isolated by the family member or a certain group of the people (7) Intimidation and physical Teror (8) The feeling of desperate and (9) Patient’s hopes. The result of these studies could be beneficial to minimize stigma by improving the knowledge of the people where it may optimize the early detection on the high risk people. It could also optimizes the treatment of ARV & the nursing care to the HIV/AIDS patient and their quality of life during AIDS stage.
Kajian Kelompok Risiko Tinggi: Studi Pendahuluan Pengembangan Model Pengendali Prevalensi Penyakit Kardiovaskular Wiwit Nurwidyaningtyas; Siti Kholifah; Aditya Rahma
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v17i1.369

Abstract

Peningkatan kasus penyakit kardiovaskular (PKV) baik pada kelompok penyakit jantung koroner atau Cerebrovascular Attack (CVA) perlu mendapat perhatian mengingat kecenderungan pergeseran usia serangan. Tindakan pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin. Penelitian deskriptif eksplorasi ini mengkaji kelompok risiko tinggi untuk dikategorikan derajat risikonya dengan  Framingham Risk Score (FRS) 10 years. Kajian ini dilakukan pada 25 orang responden yang termasuk kelompok berisiko di Malang Raya.Terdapat  64% yang termasuk dalam kategori risiko sangat rendah, 20% risiko sedang, dan masing-masing 8% kategori risiko rendah dan tinggi mengalami serangan PKV dalam 10 tahun yang akan datang. Fakor risiko PKV hampir selalu melekat dengan gaya hidup masyarakat yang berlangsung lama, tidak disadari, dan sulit untuk diubah  dan dikondisikan dengan belum terbiasanya istilah  identifikasi kelompok risiko melalui FRS 10 Years. Penting dibentuk model kepemimpinan komunitas yang kuat di masyarakat untuk mengidentifikasi faktor risiko, bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk melakukan manajemen faktor risiko sehingga prevalensi PKV dapat ditekan. Hal ini akan berimplikasi pada penghematan biaya hospitalisasi akibat PKV. AbstractHigh Risk Group Study: a Preliminary Study for Developing Model for Controlling Cardiovascular Disease. The increasing cases of Cardiovascular Disease (CVD) both of coroner attack or Cerebrovascular Attack (CVA) needs more attention since there is a tendency the occurance of onset shift based on age, which are always based on lifestyle. This disease can be identified with Framingham Risk Score 10 years. The aim of this study was to explore non healthy life style and to identify risk group categories with the  FRS 10 years  approach. This research was conducted in a  risk group of 25 respondents in Malang region selected using accidental sampling technique. 64 % respondents of high risk group were categorized as very low risk of CVD onset tendency for the next 10 years; 20 % respondents were in the medium category, whereas 8% of each was categorized in low and high risk category of CVD onset tendency for the next 10 years. CVD risk factors were in line with people’s lifestyle in a long period. It was not recognized and it was hard to be changed. Yet, it was in line with unfamiliar phenomenon of  risk group identification through FRS 10 years. Therefore it is important to build strong community leadership models in the community to identify the risk factors and together with health workers perform its management to prevent  the prevalence of CVD risk factors so that the costs of hospitalization due to CVD can be reduced. Keywords: FRS 10 Years, Leadership, CVD
Pola Penyelesaian Masalah Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Sari Mulyati; Budi Anna Keliat
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 1 (1997): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i1.70

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penyelesaian masalah yang digunakan, mengidentifikasi pola penyelesaian masalah dan mengetahui perbedaan pola penyelesaian masalah mahasiswa baru FIK-UI program A dengan program B tahun 1992/1993. Metode penelitian Deskriptif Eksploratif dengan sampel sebanyak 67 orang yang terdiri dari 27 orang mahasiswa baru program A dan 40 mahasiswa baru program B. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, dalam menguju hipotesa yang digunakan T Test Hipotesa untuk selisih mean. Hasil yang diperoleh menunjukkan lima pola penyelesaian masalah yang digunakan mahasiswa bersifat konstruktif, yaitu mengembangkan dan mempertahankan kompetensi dan percaya diri, mengembangkan persepsi yang positif tentang situasi kehidupan, mengurangi tekanan melalui pengalihan, tidak mengurangi tekanan melalui penggunaan substansi dan atau mengekspresi marah, serta tidak menghindari konfrontasi dan menarik diri. Nilai rata-rata tertinggi adalah tidak menggunakan pola penyelesaian masalah dengan cara mengurangi tekanan melalui penggunaan substansi dan atau mengekspresi marah.Terdapat perbedaan pola penyelesaian masalah mahasiswa baru program A dan B. Penyelesaian masalah program A lebih konstruktif dibanding program B, hal ini berarti menolak hipotesa H1 dan menerima hipotesa H0 dan setelah diuji dengan T Test menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (λ 0,01 dan T 2,36). The research show and identify the problem solving pattern and the different between that are used A program and B program among FIK UI new students on 1992/1993. The research utilized explorative-descriptive design. Samples consist of 67 student, included 27 students from A and 40 from B. Data are analized by descriptive and inferencial statistic. Hypotesist are tested by t test hypotesist. The result show 5 (five) problem solving patterns that are used constructively; developing ang maintaining self confidence competition, developing positive perception, not descreasing the pressure is not using problem solving pattern by decreasing pressure with substantional or expressing anger. The result shows no significant meaning between A and B program (λ 0,01 and t = 2,36), refused H1 hypotesis, and accepted H0 hypotesis.

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23 No 1 (2020): March Vol 23, No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 1 (2019): March Vol 22, No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue