cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Pengalaman Seksualitas Perempuan Selama Masa Kehamilan Astrida Budiarti; Yati Afiyanti; Imalia Dewi Asih
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.25

Abstract

AbstrakSeksualitas merupakan keinginan menjalin relasi, kemesraan, dan cinta. Penelitian ini bertujuan mengungkap fenomenapengalaman seksualitas perempuan selama masa kehamilan. Pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif sesuaifilosofi Hussler digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara semi terstruktur dan dianalisisdengan menggunakan tehnik analisis data Colaizzi. Delapan ibu post partum berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitianadalah diidentifikasinya empat klaster tema, yaitu ekspresi kasih sayang selama masa kehamilan, coital activity selama masakehamilan, pelayanan keperawatan seksualitas selama masa kehamilan, dan harapan terhadap petugas kesehatan.Direkomendasikan bagi perawat untuk proaktif melakukan pengkajian dan memberikan asuhan keperawatan yang berhubungandengan aspek seksualitas selama masa kehamilan. Bagi institusi pendidikan direkomendasikan untuk mengembangkan kurikulummata ajar keperawatan maternitas terkait konseling seksualitas pada level magister keperawatan maternitas.Kata kunci: kehamilan, perempuan, seksualitasAbstractSexuality is the desire to build relationships, intimacy, and love. This study aimed to reveal the phenomenon of women’sexperience of sexuality during pregnancy. This study was a qualitative approach with descriptive phenomenology accordingto Hussler philosophy employing semi-structured interview. Data was analyzed using Colaizzi method. Eight postpartummothers participated in this study. The result identified four groups of themes, namely expressions of love during pregnancy,coital activity during pregnancy, nursing sexuality services during pregnancy, and women’s expectation of health workers. Itis recommended that nurses are to proactively review and provide nursing care related to aspects of sexuality during pregnancy.Educational institutions are suggested to develop curriculum-related teaching maternity nursing sexuality counselling inmaternity nursing master degree.Keywords: pregnancy, sexuality, women
HUBUNGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING (CL) and PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA Efy Afifah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 9 No 1 (2005): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v9i1.153

Abstract

AbstrakLulusan merupakan hasil dari proses pendidikan. Setiap program pendidikan, termasuk di Fakultas Ilmu Keperawatan UI harus dapat menghasilkan lulusan yang bermutu yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi dan kebutuhan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas metode pembelajaran. Penggunaan metoda pembelajaran CL dan PBL yang mulai diterapkan sejak tahun 2002 dinilai dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerapan metoda pembelajaran CL dan PBL terhadap motivasi peserta didik di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel penelitian adalah sebanyak 143 peserta didik reguler angkatan 2002 dan 2003. Analisa data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan yang bermakna antara penerapan metode pembelajaran CL dan PBL dengan motivasi belajar mahasiswa keperawatan UI (p < 0,05). AbstractGraduate is a result of a learning process. Each learning program, included in Faculty of Nursing University of Indonesia, must produce qualified graduate in time with knowledge and technology development. A qualified graduate can be achieved by many strategies. One of these strategies that has been suggested is an improvement of teaching and learning methods. Collaborative Learning (CL) and Problem Based-Learning (PBL) are known as good methods to increase critical thinking and problem solving competency of the graduate. The research purpose is to explore the correlation between nursing students’ motivation and application of CL and PBL methods in Faculty of Nursing-University of Indonesia. This research design is a descriptive correlation. The samples are 143 students from regular program, who were enrolled in 2002 and 2003 academic year. Data were analyzed using chi-square test. The result of the study conclude that there are a significant correlation between CL and PBL application and nursing student’motivation in Faculty of Nursing-University of Indonesia (p < 0,05).
Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Risiko Tinggi Dalam Menghadapi Persalinan Melalui Paket “Harmoni” M.M. Setyaningsih; Setyowati Setyowati; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i3.328

Abstract

AbstrakKondisi risiko tinggi pada kehamilan akan memengaruhi kondisi psikososial pada ibu, pasangan dan keluarganya. Masalah psikososial ini memerlukan intervensi khusus agar tidak memperburuk kondisi fisik ibu hamil yang dapat berpengaruh pada persalinannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian paket “Harmoni” pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi persalinan. Intervensi ini meliputi pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi, berbagai tehnik relaksasi, bentuk dukungan kepada ibu dan cara meningkatkan kepercayaan diri. Pendidikan kesehatan ini diberikan dengan metode yang bervariasi. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan sampel masing-masing sejumlah 20 ibu hamil risiko tinggi pada kelompok kontrol dan intervensi yang diambil secara consecutive sampling. Kecemasan diukur dengan modifikasi Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan pada kelompok intervensi (p= 0,03; α= 0,05) setelah mendapatkan perlakuan. Paket “Harmoni” ini dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan psikososial bagi ibu hamil risiko tinggi dalam menghadapi persalinannya.Kata kunci: Kecemasan Menghadapi Persalinan, Kehamilan Risiko Tinggi, Paket “Harmoni”AbstractProviding “Harmony” Package Decrease Childbirth Anxiety of High Risk Pregnant Women. High risk on pregnancy influences psychosocial condition of the mother, husband and their family. This psychosocial condition needs specific intervention to prevent worsening physical condition that affecting labor. The study purposed to examine the effect of intervention namely “Harmony” package for high-risk pregnant women toward their childbirth anxiety This intervention includes education about high risk pregnancy, various relaxation techniques, kind of mother support, and how to improve self confidence. This education was provided with several methods. A quasi-experimental design used sample of each 20 pregnant women in the control and intervention group were taken by consecutive sampling. Anxiety was measured with modified Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). The result showed that there is a significant effect of the “Harmony” package to the childbirth anxiety among the high risk pregnant women (p= 0,03; α= 0,05). "Harmony" Package is suggested to apply as psychosocial education for high-risk pregnant women to assist them in dealing with childbirth anxiety.Keywords: Childbirth Anxiety, “Harmony” Package, High-Risk Pregnancy
Integrated Health Post for Child Health (Posyandu) As A Community-Based Program in Indonesia: An Exploratory Study Agus Setiawan; Yodi Christiani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21 No 3 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i3.600

Abstract

Integrated Health Post for Child Health (Posyandu) has been endorsed since 1984 as a community-based health program in Indonesia. Despite its potential in improving child health outcomes, evidence related to its current implementation is lacking. This study aimed to explore the current implementation of posyandu in the country. Data of 638 posyandu surveyed in the 5th wave of Indonesia Family Life Survey (IFLS-5) located in urban and rural areas were analyzed, applying chi-square and independent t-test method. Posyandu surveyed run a number of activities (mean type of activities=8.1 in rural vs. 7.4 in urban areas, p<0.001), focusing on weight monitoring, supplementary food provision, and vitamin A supplementation. Approximately 38% of Community Health Workers (CHWs) has never been trained in posyandu’s management nor child health care. Financial barriers, medicine and equipment supplies, and location to conduct posyandu’s activities remained as challenges in the implementation. While posyandu has been implemented for decades, the study found that its implementation has not been optimal. Actions should be taken to improve posyandu’s implementation. These include strengthening collaboration to address the problems and improving CHWs activities.  Keywords: posyandu, child health, community-based health program
Penurunan Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizoprenia Dengan Assertiveness Training Dyah Wahyuningsih; Budi Anna Keliat; Sutanto Priyo Hastono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.57

Abstract

Perilaku kekerasan adalah perilaku mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Ini menjadi alasan utama klien dirawat dirumah sakit. Salah satu terapi klien dengan perilaku kekerasan yaitu Assertiveness Training. Penelitian ini bertujuan mengetahuipengaruh Assertiveness Training terhadap perilaku kekerasan pada klien skizoprenia. Desain penelitian ini kuasi eksperimen prepost tes with control group. Sampel sebesar 72, diambil secara random sampling. Perilaku kekerasan meliputi respon perilaku,sosial dan fisik diukur melalui observasi, serta kognitif dengan kuesioner. Perbedaan perilaku kekerasan dianalisis dengan t test.Hasil penelitian menunjukkan perilaku kekerasan pada respon perilaku, kognitif, sosial dan fisik pada kelompok yang mendapatkanAssertiveness Training dan terapi generalis menurun secara bermakna (p= 0,00, α= 0,05). Assertiveness Training terbuktimenurunkan perilaku kekerasan klien Skizoprenia. Penelitian tentang penerapan Assertiveness Training pada kasus selainperilaku kekerasan diperlukan untuk melengkapi informasi tentang manfaat terapi ini.
Pengembangan Nilai Florence Nightingale Dalam Pendidikan Keperawatan Di Indonesia Achir Yani S Hamid
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 3 (1997): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i3.80

Abstract

Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan theorist pertama yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nightingale menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif bagi manusia unntuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan datang. Florence Nightingale has been recognized as the first nurse theorist in development of nursing as a profession which its nursing body of knowledge. Nightingale emphasizes that the focus of nursing intervention is to make the environment to be conducive for healthy living of individuals. Most of Nightingale’s thoughts are still relevance to present and even for future nursing education in Indonesia.
Pengaruh Relaksasi Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Sebuah Rumah Sakit di Tasikmalaya Asep Kuswandi; Ratna Sitorus; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 2 (2008): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i2.208

Abstract

AbstrakTeknik relaksasi dapat menurunkan kadar gula darah pasien melalui penurunan stres. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kadar gula darah pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah relaksasi di salah satu rumah sakit di Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen menggunakan kontrol. Sampel berjumlah 100 responden, terdiri dari masing-masing 50 responden pada kelompok intervensi kontrol. Perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan relaksasi dengan diuji dengan paired-sample T test. Hasil menunjukkan terjadi penurunan kadar gula darah Rerata sebesar 53,6 mg/dL sesudah relaksasi, dengan nilai p = 0,000. Angka penurunan tertinggi terjadi pada hari ketujuh relaksasi dan angka terendah terjadi pada hari ketiga. Penelitian ini menyimpulkan relaksasi dapat menurunkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus. AbstractRelaxation is a basic nursing intervention of to decrease the blood glucose level of diabetes mellitus patients. The aim of this study was to compare blood glucose level before and after relaxation on the experiment and control group of type 2 diabetes mellitus patients at a hospital in Tasikmalaya, West Java. This quasi experiment study with control group involved 100 participants, divided equally into the experiment and control group. Fifty participants were trained the relaxation technique whilst the control group didn’t. The difference of blood glucose level before and after relaxation was examined by the pairedsample T test. The blood level serum were significantly decreased about 53,6 mg/dL after relaxation with p value 0,000. The decreasing rate reached its highest on seventh day after relaxation whereas the lowest was on the third day after relaxation. In conclusion, relaxation can decrease the blood glucose level of the diabetic mellitus type 2 patients.
Masalah Tidur dan Strategi Koping pada Perawat Di Rawat Inap Zuriati Rahmi; Kuntarti Kuntarti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i1.428

Abstract

Masalah tidur merupakan masalah yang sering dialami oleh orang dewasa, termasuk perawat yang bekerja dengan sistem shift di ruang rawat inap. Koping adaptif diperlukan untuk mengatasi masalah tidur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran masalah tidur dan strategi koping perawat dalam mengatasi masalah tidurnya. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan melibatkan 106 perawat rawat inap yang diplih dengan cluster proportional sampling di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Modifikasi Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire yang digunakan untuk mengukur masalah tidur, sedangkan mekanisme koping perawat diukur dengan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang bekerja pada unit rawat inap mengalami masalah tidur seperti insomnia (30,2%), sleep apnea (14,2%), restless legs syndrome (10,4%), dan narkolepsi (10,4%). Perawat yang mengatasi masalah tidur dengan koping adaptif sebanyak 50,9%. Pengaturan jadwal shift yang tepat, pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal, dan pemilihan koping yang adaptif diharapkan dapat menurunkan prevalensi masalah tidur pada perawat. Abstract Sleeping Disorder and Coping Strategy of Clinical Nurses. Sleeping disorder is common problem for adult, including nurses working shift in the ward. Adaptive coping is needed in handling sleeping disorder. This study aimed to identify sleeping disorder of clinical nurse who work in the ward and their coping strategy with that problem. The descriptive method applied to 106 clinical nurses who work at a hospital in Jakarta. A cluster proportional sampling applied to recruit the respondents. Modified Specialised Centres of Research Sleep Questionnaire used to measure sleeping disorder and a questionnaire that was developed by researcher measured nurses’ coping to sleeping disorder. Results showed that nurses have problems covered insomnia (30.2%), sleep apnea (14.2%), restless legs syndrome (10.4%), and narcolepsy (10.4%). Nurses who had adaptive coping were 50.9%. An appropriate shift schedule, a proper arrangement of the schedule and a chosen adaptive coping may reduce prevalence of sleeping disorder among nurses.  Keywords: coping mechanism, narcolepsy, nurse, insomniac restless legs syndrome, sleep apnea, sleeping disorder 
Gambaran Kemampuan (Pengetahuan, Sikap, dan Praktik) Lanjut Usia dalam Pemenuhan Perawatan Diri di Panti Tresna Wredha Budi Mulya Jakarta Timur Etty Rekawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 6 No 1 (2002): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v6i1.112

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan praktek lanjut usia dalam melakukan perawatan kebersihan diri di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta Timur. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur mengenai kemampuan (pengetahuan, sikap dan praktek) lanjut usia dalam memenuhi perawatan kebersihan dirinya serta pemeriksaan fisik terkait dengan kebersihan diri lanjut usia. Data dianalisa dari pernyataan pengetahuan, sikap dan praktek yang dikelompokkan dalam variable pengetahuan, sikap dan praktek. Kemudian berdasarkan skala penilaian yang sudah ditetapkan, hasil pengitungan dikelompokkan untuk menilai level/tingkatannya. Penelitian dilaksanakan di Panti Tresna Wredha Jakarta Timur dengan jumlah responden sebanyak 36 lanjut usia yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72,22% (n=36) responden memiliki tingkat pengetahuan sangat baik, 13,89% (n=36) memiliki sikap cukup dan 11,11% (n=36) bersikap acuh tak acuh terhadap perawatan kebersihan dirinya. Praktek terhadap kebersihan diri yang dilakukan lanjut usia relatif sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari data yang diperoleh yaitu lansia yang melakukan praktek kebersihan diri sangat baik sebesar 19,44% (n=36) , lansia yang melakukan praktek kebersihan diri baik sebesar 27,78% (n=36), lanjut usia yang melakukan perawatan diri cukup sebesar 41,67% (n=36) namun masuh ada lanjut usia yang masih kurang dalam melakukan praktek terhadap kebesihan dirinya yaitu sebesar 11,11% (n=36). Hasil data diatas ternyata tidak sejalan denga hasil pemeriksaan fisik mengenai kebersihan diri lanjut usia. Oleh karena itu, penelitian ini perlu sekali ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi lanjur usia dalam pemenuhan perawatan kebersihan diri. This study used a descriptive method with a survey technique. The purpose of this study was to identify knowledge, attitude, and practice of the elderly people in conducting their personal hygiene in Panti Tresna WredhaBudi Mulya, East Jakarta. Data collection was done through an interview on elderly ability (knowledge, attitude and practice) to meet their personal hygiene. In addition, a physical examination related to the personal hygiene was conducted. Data analysis was done based on their personal hygiene’s knowledge, attitude and practice. Based on the determined scale, the calculation results were grouped to determine the level of ability. The study was conducted at Panti Tresna wredha Budi Mulya, East Jakarta. The sample was 36 elderly people who randomly chosen. The result of the study showed that the level knowledge on personal hygiene is 72,22% excellent, 13,8% well, and 8,33 good. The level of attitude toward their personal hygiene indicates that 58,33% well, 30,56% good, and 11,11% fairly good. Their personal hygiene are fairly good. This is indicated by the data that the level of personal hygiene practice of elderly people are 19,44% excellent, 27,78% well, 41,67% good, and 11,11% fairly good. Actually, those results were not relevant with the result of physical examination about their personal hygiene. Furthermore, it is needed to conduct further continued research to identify all factors that contribute to the elderly people in meeting their personal hygiene.
Peningkatan Ekspresi Transforming Growth Factor Beta 1 (TGF β1) Pada Luka Diabetes Melitus Melalui Balutan Modern Heri Kristianto; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.226

Abstract

AbstrakEkspresi transforming growth factor beta 1 pada luka diabetes melitus mengalami penurunan yang berdampak terhadap proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perawatan luka modern dressing dengan metode konvensional terhadap ekspresi transforming growth factor beta 1 pada luka kaki diabetes melitus. Penelitian menggunakan quasi experimental pretest-posttest design dengan metode pengumpulan sampel secara consecutive sampling. Pengukuran ekspresi transforming growth factor beta 1 dilakukan pada hari ke-0 (pretest) dan ke-4 (posttest). Hasil penelitian didapatkan data pada kelompok modern terjadi peningkatan ekspresi transforming growth factor beta 1, sedangkan pada kelompok konvensional terjadi penurunan ekspresi transforming growth factor beta 1. Disimpulkan bahwa teknik perawatan luka secara modern mampu meningkatkan ekspresi transforming growth factor beta 1dibandingkan teknik konvensional pada luka kaki diabetes melitus. AbstractReduction of expression of transforming growth factor beta 1 in diabetic ulcers affects overall wound healing. This study tried to draw a comparison of transforming growth factor beta 1 level between modern dressing and conventional dressing in diabetic foot ulcer. This study applied a quasi-experimental pretest-posttest design and a consecutive sampling method of data collection. Immunohistochemical analysis of transforming growth factor beta 1 level was measured on the day 0 (pretest) and the day 4 (posttest). In this study, the modern dressing application improves transforming growth factor beta 1 level. Meanwhile, the conventional dressing application decreases transforming growth factor beta 1 level. Thus, it can be concluded that the modern dressing application can increase transforming growth factor beta 1 level.

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25 No 1 (2022): March Vol 25, No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue